6 Jenis Tanda Lahir yang Berbahaya, Moms Perlu Waspada!
Tanda lahir bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Umumnya tak berbahaya. Namun, pada beberapa kondisi sering kali muncul tanda lahir yang berbahaya dan harus diwaspadai.
Bukan hal asing ketika bayi memiliki tanda lahir di bagian tertentu tubuhnya.
Kerap kali ada mitos bahwa tanda lahir muncul karena Moms melakukan hal ini dan itu semasa mengandung. Ini sepenuhnya salah
Terbentuknya tanda lahir tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan ibu hamil.
Termsuk tidak adanya korelasi dengan ngidam yang tidak terpenuhi.
Pada dasarnya, alasan utama munculnya tanda lahir tidak diketahui secara pasti.
Beberapa tanda lahir bersifat keturunan, namun sebagian besar justru tidak.
Jika Si Kecil memiliki tanda lahir, yang harus Moms lakukan adalah memastikan tanda tersebut tidak berbahaya.
Lantas, apa saja tanda lahir yang berbahaya? Yuk, simak deretannya di bawah ini!
Baca Juga: Cara Memandikan Bayi Baru Lahir, Panduan untuk Ibu Baru
Apa Itu Tanda Lahir?
Tanda lahir biasanya berbentuk bercak berwarna yang terlihat di kulit.
Namun, tanda lahir bisa bermacam-macam bentuk dan warnanya. Ada yang hitam, kecokelatan, merah, berbulu, bersisik, atau di dalam kulit.
Biasanya tanda lahir muncul saat bayi baru lahir atau berkembang segera setelah bayi dilahirkan.
Terbentuknya tanda lahir pada bayi diduga disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua.
Sebagian tanda lahir timbul karena adanya kelainan pembuluh darah, sementara sebagian lainnya timbul karena penimbunan pigmen atau zat warna pada kulit.
Jenis Tanda Lahir
Tanda lahir diketahui memiliki dua jenis, yaitu:
1. Tanda Lahir Vaskuler
Tanda lahir ini adalah tanda lahir yang muncul ketika ada banyak pembuluh darah yang menggumpal di satu tempat, atau sebuah pembuluh darah meregang lebih lebar dari biasanya.
Tanda ini awalnya seringkali dianggap sebagai trauma lahir bayi oleh tenaga kesehatan penolong kelahiran.
2. Tanda Lahir Berpigmen
Tanda lahir ini disebabkan oleh kelompok sel pigmen warna kulit yang berbeda dengan warna kulit sekelilingnya.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan memudar seiring perkembangan usia bayi.
Sebagian besar tanda lahir pada bayi tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan medis khusus karena tanda tersebut akan menghilang seiring perkembangan anak.
Di sisi lain, ada juga tanda lahir yang bisa mengalami perubahan dan berisiko menjadi kanker kulit.
Jika kondisi itu terjadi, dokter kulit akan memeriksanya dan melakukan prosedur untuk menghilangkannya, yaitu menggunakan terapi laser, operasi, atau pengobatan tertentu.
Baca Juga: 13+ Cara Merawat Bayi Baru Lahir, Panduan Tepat untuk Ibu Baru!
Jenis Tanda Lahir yang Berbahaya
Meski jarang terjadi, tetapi terkadang muncul tanda lahir yang berbahaya dan berakibat fatal pada kesehatan Si Kecil.
Beberapa bisa meningkatkan risiko perdarahan, menyebabkan masalah pada sistem penglihatan, dan sejumlah lain justru akan menjadi pemicu munculnya tumor dan kanker kulit.
Berikut tanda lahir yang berbahaya:
1. Strawberry Nevus
Munculnya hemangioma atau strawberry nevus menjadi salah satu tanda lahir yang berbahaya.
Tanda lagi ini memiliki bercak merah menyerupai buah strawberry di kulit.
Warna kulit merah tersebut berasal dari kumpulan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit.
Meskipun disebut tanda lahir, strawberry nevus tidak selalu muncul pada saat lahir.
Tanda lahir tersebut juga dapat muncul ketika seorang anak berusia beberapa minggu.
Strawberry nevus biasanya tidak berbahaya dan biasanya akan memudar pada saat seorang anak mencapai usia 10 tahun.
Hemangioma biasanya diobati dengan steroid oral selama beberapa bulan, lalu ada beberapa seri perawatan laser dalam paket pengobatan yang membutuhkan beberapa tahun.
Namun, akan berbahaya bila kondisi ini dibiarkan dan menjadi besar.
Sebab, pembuluh darah yang demikian dekat dengan permukaan kulit membuatnya menjadi rentan untuk pecah atau mengalami perdarahan.
Tanda lahir yang berbahaya ini juga bisa menurunkan fungsi penglihatan bila tumbuh di area mata.
2. Melanocytic Nevus
Umumnya melanocytic nevus sendiri tidak selamanya berbahaya.
Karena kebanyakan bentuknya berupa tahi lalat berukuran relatif kecil, tidak tumbuh, cenderung datar dan tidak timbul.
Namun, Moms patut waspada bila ukuran tahi lalat cukup besar, cenderung tidak simetris, memiliki rona warna pigmentasi yang tidak rata, dan disertai dengan bayangan gelap di sekitar tahi lalat utama.
Sejumlah kondisi tanda lahir yang berbahaya ini kerap berkaitan dengan kasus tumor genetik dan bisa berkembang menjadi kanker pada kulit.
Kasus ini berkaitan dengan kecenderungan tubuh membentuk tumor dari jaringan saraf.
Yang artinya bila ternyata memang berkaitan dengan neurofibromatiosis, maka tanda lahir ini bisa berisiko untuk berkembang menjadi tumor.
Sebaiknya, periksakan tahi lalat anak secara rutin dan beritahukan apabila terjadi perubahan.
Nevus bawaan ini mungkin memerlukan operasi pengangkatan jika ada risiko melanoma.
Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir
3. Salmon Patch atau Macular Stain
Tanda lahir jenis macular stain atau yang dikenal juga sebagai bercak salmon adalah jenis tanda lahir yang paling umum.
Melansir studi di The Journal of Pediatrics, tanda lahir ini berwarna merah muda dan biasanya berada di kelopak mata, kulit kepala, atau leher.
Salmon patch termasuk jenis tanda lahir yang disebabkan oleh pembuluh darah di kulit yang berlebihan.
Ukurannya pun beragam, tetapi Moms tidak perlu khawatir karena salmon patch akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan tahun atau tidak perlu diobati.
Melansir American Family Physician, umumnya 40% salmon patch menghilang pada periode neonatus dan kebanyakan menghilang pada usia 18 bulan.
Namun, jika salmon patch tidak hilang dan bahkan semakin membesar bisa menjadi salah satu tanda lahir yang berbahaya, lho.
4. Port Wine Stain
Port wine stain adalah tanda lahir berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Kondisi ini juga biasa disebut sebagai nevus flammeus.
Port wine stain muncul saat seseorang lahir. Dalam kebanyakan kasus, tanda lahir ini tidak berbahaya.
Tetapi kadang-kadang, tanda tersebut mungkin merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Port wine stain umumnya disebabkan oleh masalah pada kapiler, yang merupakan pembuluh darah kecil.
Umumnya, pembuluh darah kapiler berukuran sempit.
Tetapi pada port wine stain pembuluh darah tersebut terlalu melebar sehingga darah dapat terkumpul di dalamnya.
Kumpulan darah inilah yang memberi kesan warna khas pada tanda lahir port-wine stain.
Port wine stain bisa berukuran lebih besar atau berubah bentuk saat kapiler tumbuh lebih besar.
Area tempat munculnya tanda lahir yang berbahaya jenis ini adalah wajah serta bagian tubuh lainnya.
Kulit yang terkena juga mungkin akan sedikit menebal sehingga teksturnya menjadi tidak rata.
Perubahan fisik pada si kecil akibat port wine stain dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik hingga emosional seperti stres.
Si Kecil dengan jenis tanda lahir pada wajah ini juga berisiko tinggi mengalami masalah mata, kejang, hingga keterlambatan perkembangan.
Hal ini pula yang menjadikan Si Kecil perlu melakukan pemeriksaan medis secara rutin.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.