16 Juli 2023

Ini 15+ Terapi Mata Minus Menurut Anjuran Dokter Mata

Lakukan perubahan gaya hidup juga agar minus tidak bertambah parah
Ini 15+ Terapi Mata Minus Menurut Anjuran Dokter Mata
  • PRK (Photorefractive Keratectomy)

Tindakan laser satu ini dilakukan dengan cara mengangkat lapisan luar atau epitel kornea. Kemudian, lapisan dalam atau stroma kornea akan dikikis menggunakan sinar laser.

Dengan cara ini, maka kornea bisa menjadi lebih pipih, sehingga dapat mengatasi mata minus.

Lapisan epitel kemudian bisa tumbuh dengan sendirinya seiring waktu.

Lalu, akan menyesuaikan bentuknya dengan stroma kornea yang sudah diperbaiki berkat bantuan sinar laser.

  • LASEK (Laser Epithelial Keratomileusis)

LASEK juga memiliki prinsip yang mirip dengan PRK, yakni dengan mengangkat lapisan epitel kornea, kemudian memipihkan lapisan stroma kornea menggunakan sinar laser.

Namun, bedanya dengan metode PRK adalah lapisan epitel yang diangkat dari kornea mata tidak dibuang, tetapi ditempelkan kembali di tempat semula.

  • LASIK (Laser In Situ Keratomileusis)

LASIK bisa dilakukan dengan cara membuat irisan tipis pada lapisan epitel dan lapisan stroma, tanpa perlu melepasnya dari kornea mata.

Kemudian, lapisan stroma akan diperbaiki menggunakan sinar laser, dan irisan tipis tersebut ditempelkan kembali ke tempatnya semula.

Dengan terapi laser, umumnya minus bisa berkurang atau bahkan pengidapnya tak perlu menggunakan kacamata lagi.

Baca Juga: 9 Obat Tetes Mata Anak secara Alami dan Cara Menggunakannya

3. Implan Lensa

Mengutip WebMD, ini adalah jenis terapi mata minus yang bisa dikatakan cukup baru.

Lensa intraokular yang ditanamkan atau diimplan ke dalam bola mata bisa memfokuskan cahaya tepat pada retina.

Alhasil, penglihatan bisa jadi lebih jelas.

Sama dengan terapi refraktif kornea dan laser, terapi mata minus jenis ini cukup aman.

Namun, implan lensa sayangnya masih tergolong jarang dan terbatas, serta umumnya diutamakan bagi pengidap rabun jauh yang sudah sangat parah.

4. Obat Tetes Mata Atropin

Obat Tetes Mata (Orami Photo Stock)
Foto: Obat Tetes Mata (Orami Photo Stock)

Peneliti dan praktisi klinis hingga kini terus mencari cara yang lebih efektif untuk menghentikan rabun jauh menjadi lebih buruk.

Mengutip Mayo Clinic, salah satu terapi mata minus yang paling menjanjikan hingga saat ini adalah menggunakan obat.

Tetes mata ini biasanya digunakan untuk melebarkan pupil mata, sering kali sebagai bagian dari pemeriksaan mata atau sebelum dan sesudah operasi mata.

Obat tetes mata atropin dalam berbagai dosis juga bisa membantu memperlambat perkembangan rabun jauh.

Namun, sayangnya mekanisme pasti untuk efek dari obat ini masih belum diketahui.

Baca Juga: 4 Penyebab Mata Anak Sering Berkedip, Sudah Tahu?

5. Lensa Kontak Fokus Ganda

Lensa Kontak
Foto: Lensa Kontak (myalpinevision.com)

Salah satu teknologi terbaru yakni lensa kontak fokus ganda.

Ini telah terbukti memperlambat perkembangan rabun jauh pada anak-anak berusia antara 8 dan 12 tahun.

Moms mungkin bisa memilih cara ini untuk mengatasi rabun jauh pada anak.

Baca Juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah

6. Perbanyak Waktu di Luar Ruangan

Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan metode terbaik untuk mencegah mata minus.

Selain terapi mata minus menurut dokter, ada juga terapi mata minus yang bisa dilakukan secara alami.

Moms mungkin bisa memperlambat perkembangannya dengan membiarkan anak melakukan aktivitas di luar rumah.

Cara ini diyakini bisa menurunkan risiko rabun jauh seumur hidup.

Para peneliti berpikir paparan sinar ultraviolet matahari (UV) dapat mengubah struktur molekul sklera dan kornea serta membantu mempertahankan bentuk normalnya.

Anak yang banyak meluangkan waktu di dalam ruangan seperti bermain komputer, video games, dan membaca, lebih besar risikonya mengalami mata minus (miopia atau rabun jauh).

"Ini dibandingkan dengan anak yang banyak meluangkan waktu di luar ruangan," jelas dr. Dian.

Oleh karena itu, pada anak-anak dianjurkan untuk banyak meluangkan waktu (11 - 14 jam seminggu) di luar rumah.

Cara ini dilakukan untuk membatasi screen time komputer atau perangkat digital.

Dengan menyeimbangkan screen time dan waktu beraktivitas di luar ruangan, diharapkan dapat memperlambat miopia pada anak.

7. Periksakan Mata ke Dokter

Banyak orang memilih untuk tidak memeriksakan matanya meski penglihatan terlihat kabur.

Agar tidak semakin parah, terapi mata minus yang perlu dilakukan yakni memeriksakan diri ke dokter mata.

Lakukan ini secara teratur bahkan meski Moms memiliki penglihatan yang masih baik.

8. Kendalikan Kondisi Penyakit

Kondisi tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, dapat mempengaruhi penglihatan.

Oleh karena itu, lakukan perawatan untuk kondisi medis yang Moms alami agar terhindar dari masalah gangguan mata.

9. Lindungi Mata dari Sinar Matahari

Apabila berada di luar ruangan sebagai terapi mata minus, Moms tetap perlu mengenakan kacamata hitam.

Kacamata hitam ini yang dapat menghalangi radiasi ultraviolet terhadap mata secara langsung.

Pastikan Si Kecil juga mengenakan kacamata yang sesuai, ya.

Baca Juga: Penyakit Kanker: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kenakan kacamata pelindung saat melakukan hal-hal tertentu.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb