04 Februari 2023

Penyakit Kanker: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Salah satu pengobatannya dengan kemoterapi
Penyakit Kanker: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Seiring peringatan Hari Kanker Sedunia, sejauh mana Moms tahu mengenai penyakit kanker?

Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang hingga saat ini telah menelan banyak korban jiwa.

Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 orang pada 2020.

Tak hanya menyerang orang dewasa, kondisi ini juga kerap terjadi pada anak-anak.

Kanker adalah penyakit serius dan cukup mematikan. Namun, penyakit ini masih mungkin dicegah dan diobati.

Yuk, kenali lebih lanjut penjelasan penyakit kanker, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Baca Juga: Kanker Paru-Paru, Penyakit yang Identik dengan Kebiasaan Merokok

Apa Itu Penyakit Kanker?

Ilustrasi Sel Kanker
Foto: Ilustrasi Sel Kanker (Orami Photo Stocks)

National Cancer Institute menjelaskan, kanker adalah sel yang tumbuh secara tidak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain di dalam tubuh.

Normalnya, sel manusia tumbuh dan berkembang melalui proses yang disebut pembelahan sel.

Ketika sudah tua atau telah rusak, sel tersebut akan mati. Seiring waktu, akan muncul sel baru yang sehat untuk menggantikannya.

Namun, tidak demikian pada kasus penyakit kanker.

Akibat satu dan lain hal, sel bisa terus tumbuh dan berkembang secara abnormal atau tidak biasa.

Kondisi tersebut menyebabkan munculnya tumor atau gumpalan jaringan.

Benjolan tumor ada yang bersifat kanker (ganas) dan non-kanker (jinak).

Pada kasus tumor jinak, benjolan biasanya tidak menyebabkan keluhan apa pun.

Jikapun muncul, keluhan biasanya akan hilang setelah tumor diangkat. Tumor jinak tidak akan menyebar ke area lain pada tubuh, ya, Moms.

Nah, pada kasus kanker, kondisi ini mesti segera diatasi agar tidak menyebabkan komplikasi berbahaya.

Sebab, sel-sel kanker yang membentuk tumor ganas dapat menyebar ke area tubuh lainnya, bahkan lebih jauh dari tempat pertama kali tumbuh.

Sel kanker yang telah menyebar dikenal medis dengan sebutan metastasis.

Apabila sudah terjadi penyebaran sel kanker yang cukup parah, tingkat kesembuhan pasien biasanya akan menurun drastis.

Baca Juga: Kanker Esofagus: Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan

Gejala Kanker yang Umum

Gejala Kanker Payudara
Foto: Gejala Kanker Payudara (Buoyhealth.imgix.net)

Beberapa penyakit kanker dapat menyebabkan gejala serius atau mengancam nyawa, seperti halnya tumor ganas di otak.

Melansir Mayo Clinic, berikut gejala atau ciri-ciri kanker yang umum dirasakan:

  • Tubuh mudah lelah
  • Ada benjolan yang dirasakan di bawah kulit
  • Penurunan berat badan yang tidak terkendali dan tanpa penyebab yang jelas
  • Perubahan kulit, seperti menguning, menggelap, atau luka tidak kunjung sembuh
  • Perubahan kebiasaan buang air besar dan air kecil
  • Batuk terus-menerus atau kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Suara serak

Pada beberapa kasus, gangguan pencernaan pun kerap dirasakan sebagai tanda-tanda kanker usus besar.

Penderita kanker juga bisa merasakan nyeri otot atau sendi yang terus-menerus dan sulit dideskripsikan.

Demam atau keringat berlebih pada malam hari yang terjadi terus-menerus juga menjadi tanda-tanda penyakit kanker lainnya.

Baca Juga: Kanker Nasofaring: Gejala, Penyebab, Pemeriksaan Cara Mengatasinya

Faktor Penyebab Kanker

Anak Sakit Kanker
Foto: Anak Sakit Kanker (Freepik.com/freepik)

Kanker adalah penyakit yang dimulai ketika gen atau sel bermutasi, lalu menciptakan tumor ganas.

Sel kanker dapat 'melepaskan diri' dari tumor dengan sistem limfatik atau aliran darah untuk melakukan perjalanan ke area lain di tubuh.

Misalnya, tumor di payudara bisa menyebar ke paru-paru dan membuat seseorang sulit bernapas.

Diketahui, ada beberapa faktor penyebab penyakit kanker yang umum, yaitu:

1. Gaya Hidup Buruk

Faktor gaya hidup menjadi salah satu faktor risiko penyakit kanker.

Kebiasaan merokok dan konsumsi makanan tinggi lemak adalah gaya hidup yang dimaksud bisa meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Selain itu, bekerja dengan risiko tinggi terpapar bahan kimia juga turut meningkatkan risiko penyakit kanker.

2. Genetik Keluarga

Riwayat keluarga dan genetik mungkin memainkan peran dalam beberapa kanker pada anak.

Ada kemungkinan, penyakit kanker dalam berbagai bentuk muncul lebih dari satu kali dalam satu keluarga.

Jadi, jika ayah menderita kanker, maka anaknya akan berisiko lebih tinggi untuk mengalami keganasan serupa atau jenis lainnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Rosemary, Dapat Meningkatkan Fungsi Otak!

3. Kelainan Genetik

Penyakit kanker juga bisa disebabkan karena kelainan kromosom atau gangguan genetik.

Misalnya, sindrom Wiskott-Aldrich dan Beckwith-Wiedemann yang diketahui dapat mengubah sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh adalah bagian tubuh yang kompleks dan berfungsi mencegah infeksi maupun penyakit.

Namun, pada penderita sindrom tersebut, kekebalan tubuh malah membuat banyak sel abnormal yang berujung pada kecacatan atau kanker.

4. Infeksi Virus

Melansir Stanford Healthcare, paparan virus juga dikaitkan dengan risiko kanker pada anak, seperti limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

Salah satu dugaannya adalah karena virus dapat mengubah sel tubuh dengan cara tertentu.

Sel itu kemudian memproduksi sel abnormal, hingga akhirnya berujung pada pertumbuhan kanker.

Pada beberapa jenis penyakit kanker darah, sel abnormal di sumsum tulang membuat sel darah berkembang secara tidak terkendali.

5. Paparan Lingkungan

Paparan pestisida, pupuk, dan aliran listrik secara berulang diyakini dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.

Bahayanya, kanker akibat kondisi tersebut bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan atau orang dewasa.

Tidak diketahui pasti bagaimana paparan bahan-bahan tersebut dapat membuat sel tubuh bertumbuh secara tidak terkendali.

Baca Juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahannya

Cara Mendiagnosis Penyakit Kanker

Fungsi CT Scan
Foto: Fungsi CT Scan (Freepik.com/drazenzigic)

Pemeriksaan kanker biasanya dimulai oleh dokter dengan menanyakan tentang riwayat medis pribadi dan keluarga.

Kemudian, pemeriksaan fisik akan dilakukan sebagai tahapan awal diagnosis kanker.

Ada pula tes lain yang turut dilakukan sebagai tahapan diagnosis penyakit kanker. Tes tersebut, meliputi:

1. Tes laboratorium

Tes laboratorium, seperti tes urine dan darah, dapat membantu dokter mengidentifikasi kelainan yang dapat disebabkan oleh kanker.

Misalnya, pada penderita leukemia, tes darah dapat membantu menegakkan diagnosis.

Guna menyingkirkan penyebab selain kanker, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lainnya.

2. Tes MRI/CT/X-Ray

Tes Magnetic Resonance Imaging (MRI), CT Scan, dan X-Ray adalah tes pencitraan untuk melihat kondisi tulang dan organ bagian dalam tubuh.

Jenis tes untuk penyakit kanker tersebut biasanya dilakukan guna membantu memperkuat dugaan dari temuan pada tes laboratorium.

3. Biopsi

Selama biopsi, dokter akan mengumpulkan sampel sel untuk diuji di laboratorium.

Cara untuk mengumpulkan sampel, yakni dengan pengangkatan sampel benjolan tumor dalam tubuh.

Dalam kebanyakan kondisi, biopsi adalah cara diagnosis penyakit kanker yang sangat akurat.

Baca Juga: Serba-serbi Melanoma, Kanker Mata yang Perlu Diwaspadai

Cara Pengobatan Kanker

Pasien Kanker Anak
Foto: Pasien Kanker Anak (Freepik.com/freepik)

Ada banyak jenis penyakit kanker yang kerap ditemukan di Indonesia.

Dengan demikian, pengobatan yang ditempuh pun akan berbeda dan disesuaikan dengan jenis penyakit kanker yang dialami.

Secara garis besar, pengobatan dan perawatan kanker mungkin termasuk beberapa tindakan di bawah ini:

  • Pembedahan: Operasi memotong jaringan pada sel kanker.
  • Kemoterapi: Obat-obatan khusus yang dapat mengecilkan dan/atau membunuh sel kanker.
  • Terapi radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi hormon: Memblokir sel kanker agar tidak mendapatkan hormon untuk tumbuh dan berkembang.
  • Imunoterapi: Perawatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.

Pengobatan dengan menggunakan transplantasi sel tulang belakang juga bisa dipilih untuk pengobatan kanker darah dan kelenjar getah bening.

Tingkat kesuksesan pengobatan akan bergantung pada stadium kanker yang dialami.

Semakin rendah stadium suatu penyakit kanker yang dialami, semakin besar pula tingkat keberhasilan dari pengobatan yang dilakukan.

Baca Juga: 9 Cara Menghilangkan Kerutan di Dahi, Penting Konsumsi Makanan Seimbang!

Demikian serba-serbi penyakit kanker secara umum. Meski berbahaya, penyakit ini masih mungkin diobati.

Hal yang perlu Moms lakukan adalah berupaya menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat setiap hari.

Apabila mendapati adanya perubahan yang tidak biasa ada tubuh, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter.

Ingat, semakin cepat penyakit kanker dideteksi dan diatasi, semakin besar pula peluang untuk sembuh!

  • https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/symptoms-causes/syc-20370588
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12194-cancer
  • https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/cancer/cancer/cancer-causes.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb