
Kanker usus besar mengintai siapa saja.
Sama halnya dengan jenis yang lain, kanker usus besar harus ditanggapi dengan serius.
Apabila abai, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang berujung sangat fatal.
Yuk, ketahui selengkapnya tentang kanker usus besar, Moms!
Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya
Foto: Ilustrasi BAB (Orami Photo Stock)
Bab berdarah kerap dikaitkan dengan tanda kanker usus besar.
Gejala ini memang umum dijumpai pada penderita kanker kanker tersebut, Moms.
Akan tetapi, menurut dr. Sugiharto Purnomo, Sp.B.SubBDig Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif RS Pondok Indah – Puri Indah, BAB berdarah tidak selalu berkaitan dengan kanker usus besar.
"Buang air besar (BAB) berdarah merupakan salah satu gejala dari kanker usus besar," kata dr. Sugiharto.
"Namun, perlu diketahui bahwa BAB berdarah juga dapat disebabkan oleh penyakit selain kanker," tegasnya.
Lebih lanjut, dr. Sugiharto Purnomo mengatakan bahwa penyakit lain yang bisa menyebabkan BAB berdarah, yaitu:
"Pada umumnya, gejala kanker usus besar tidak disertai dengan rasa nyeri dan bercampur dengan lendir," ungkap dr. Sugiharto.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bentuk tinja.
Bentuk tinja atau feses pada penderita kanker dibedakan berdasarkan posisi berkembangnya keganasan tersebut.
"Jika kanker terletak di sisi kanan, tinja biasanya akan berbentuk lembek seperti bubur dan kemungkinan bercampur dengan darah," tutur dr. Sugiharto.
"Pada kanker yang terletak di sebelah kiri, tinja umumnya akan berbentuk kecil-kecil seperti kotoran kambing atau panjang seperti pita," lanjutnya.
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Pexels.com/Sora Shimazaki)
Kanker usus besar adalah jenis keganasan yang menyerang usus besar pada saluran pencernaan.
Usus besar adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan manusia.
Mengutip Mayo Clinic, kanker usus besar umumnya terjadi pada orang lansia.
Akan tetapi, penyakit ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja tanpa peduli usia dan jenis kelamin.
Perlu Moms tahu, penyakit ini disebut juga sebagai kanker kolorektal.
Hal itu karena beberapa kasus kanker usus besar terjadi bersamaan dengan kanker dubur.
Lantas, apa gejala yang bisa terjadi akibat jenis kanker ini?
Gejala biasanya diawali dengan ditemukannya gumpalan kecil non-kanker (jinak) dan terbentuk di bagian dalam usus besar.
Seiring waktu, gumpalan tersebut bisa terus berkembang dan menjadi kanker.
Namun, secara garis besar, kanker usus besar tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Gejalanya mungkin baru akan terlihat ketika penderita sudah masuk ke stadium berikutnya.
Tanda dan gejala kanker usus besar, termasuk:
Nah, menurut dr. Sugiharto, gejala kanker usus besar tidak selalu sama alias bisa bervariasi tergantung dari letak dan jenis kankernya.
Jika kanker mulai menyebar ke lokasi tubuh lainnya, gejalanya juga akan semakin bervariasi; sesuai dengan organ yang diserangnya.
Meski gejala di atas terlihat sering dialami sehari-hari, tak semua akan mengacu pada kanker usus besar, ya, Moms.
Perlu diagnosis dari dokter untuk menentukan apakah gejala yang terjadi termasuk dari tanda-tanda dini kanker.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika Moms periksa ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.
"Apabila dibiarkan terlalu lama, kanker bisa menyumbat lumen usus dan menyebabkan pasien tidak bisa buang angin serta BAB," kata dr. Sugiharto.
"Hal ini akan membuat perut pasien terlihat kembung dan keras," sambungnya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Kanker Paru-Paru Non-Perokok dengan Perokok? Ini Penjelasannya!
Pada kanker usus besar, gejala juga bisa dilihat dari stadium yang berkembang, sebagai berikut.
Saat stadium 4 berkembang, kanker usus besar bisa mencapai bagian tubuh yang lebih jauh.
Foto: Ilustrasi Gejala Kanker Usus Besar (Orami Photo Stock)
Kanker usus besar stadium 4 terjadi ketika sel kanker sudah menyebar ke organ lain di sekitarnya.
"Pada kanker stadium 4, sel-sel kanker pasien telah menyebar ke organ lainnya," ujar dr. Sugiharto.
"Selain gejala utama yang telah disebutkan sebelumnya, gejala kanker pada stadium 4 bergantung pada organ yang terkena sebaran kanker," tegasnya.
Berikut beberapa gejala dan tanda kanker usus besar stadium 4 berdasarkan lokasi persebarannya:
Baca Juga: 25 Makanan untuk Penderita Radang Usus Buntu dan Radang Usus Besar
Foto: Ilustrasi Kanker Usus Besar (Orami Photo Stock)
Para ahli mengatakan bahwa penyebab spesifik dari kanker usus besar tidak diketahui pasti.
Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA darah mereka.
Umumnya, sel sehat akan tumbuh untuk menjaga fungsi tubuh tetap berfungsi normal.
Tetapi, ketika DNA sel rusak, inilah yang memicu pada pertumbuhan kanker.
Sel kanker akan terus membelah diri. Saat menumpuk, sel tersebut akan membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya.
Jika jaringan ini tidak dapat diatasi, dapat menyebar ke organ tubuh lain atau yang biasa disebut sebagai metastasis.
Foto: Ilustrasi Memegang Perut (Pexels.com/cottonbro)
Seperti kita tahu sebelumnya, kanker usus besar dapat menyerang siapa pun. Meski sebagian besarnya ditemukan pada lansia.
Namun, ada beberapa faktor yang berisiko tinggi terkena kanker mematikan satu ini.
Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beberapa faktor risiko itu di antaranya adalah:
Tentu, pola hidup seseorang juga mempengaruhi untuk terkena kanker yang menyerang pencernaan, Moms.
Baca Juga: Yuk Moms, Cari Tahu Serba-serbi Tentang Kanker Payudara Berikut Ini
Foto: Ilustrasi Pengobatan Kanker (Pexels.com/Thirdman)
Sebagian orang yang mengalami kanker usus besar menyadarinya ketika telah mencapai stadium lanjut. Hal ini karena gejala baru timbul dan dapat dirasakan.
Lantas ketika itu terjadi, bagaimana cara mengatasinya?
Beberapa dokter dan ahli merekomendasikan beberapa pilihan di bawah sebagai cara mengobati kanker usus besar, di antaranya:
Untuk beberapa kasus, operasi adalah salah satu cara dalam mengatasi kanker usus besar.
Melansir Cleveland Clinic, operasi dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh usus besar atau disebut sebagai kolektomi.
Jenis operasi lain juga dilakukan termasuk:
Jenis-jenis operasi di atas akan ditentukan oleh dokter berdasarkan diagnosis kanker usus besar yang diderita.
Selama pembedahan, cara mengatasi kanker juga bisa dengan kemoterapi. Adapun teknik ini digunakan untuk membunuh sel kanker dalam tubuh.
Biasanya cara ini dilakukan dengan dibarengi obat-obatan khusus untuk mengurangi gejala dari kanker tersebut.
Meski begitu, kemoterapi memungkinkan efek samping bagi sebagian orang.
Efek samping umum dari kemoterapi meliputi:
Baca Juga: Manfaat Pap Smear untuk Deteksi Kanker Serviks, Begini Prosesnya!
Para ahli atau dokter biasanya juga menggabungkan kemoterapi dengan perawatan lain.
Foto: Ilustrasi Buah dan Sayur (Pexels.com/Jane Doan)
Karena gejalanya sulit terdeteksi, Moms bisa melakukan beberapa upaya pencegahan berikut ini.
Bagaimana cara mencegah kanker usus besar? Berikut cara yang bisa dilakukan:
American Cancer Society merekomendasikan lansia atau mereka yang berisiko tinggi untuk mempertimbangkan skrining kanker usus besar.
Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga mengalami kondisi terkait kanker usus.
Biasanya teknik skrining ini akan disesuaikan dengan kebutuhan Moms.
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan skrining apa yang tepat untuk mencegah kanker usus besar di kemudian hari.
Melakukan medical check up secara rutin juga bantu mengenali kanker usus besar sedari dini.
Yuk, biasakan untuk selalu rutin konsumsi sayur dan buah. Ini adalah bentuk dari mencegah kanker usus besar dan penyakit lainnya, lho!
Tingkatkan asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Kandungan tersebut cukup berperan dalam pencegahan kanker jenis apa pun, Moms.
Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Ini adalah cara pencegahan lainnya untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Tak perlu olahraga yang sulit, olahraga sederhana seperti jogging ataupun kardio pun bisa dilakukan, lho.
Dengan olahraga, ini merupakan cara untuk mencegah terjadinya obesitas. Diketahui sebelumnya, obesitas salah satu faktor yang berisiko tinggi terkena kanker usus besar.
Baca Juga: Kenali Kanker Kulit, Termasuk Tanda dan Gejalanya
Itulah serba-serbi kanker usus besar yang bisa menyerang siapa saja.
Seperti kata pepatah, mencegah tentu lebih baik dari mengobati, ya, Moms?
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.