03 Desember 2022

Mengenal Endoskopi: Tujuan, Jenis, dan Langkah Prosedurnya

Perhatikan prosedur pemeriksaannya!
Mengenal Endoskopi: Tujuan, Jenis, dan Langkah Prosedurnya

Endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan memasukkan pipa kecil yang fleksibel, memiliki kamera dan senter di ujungnya.

Prosedur ini dapat menunjukkan detail spesifik di bagian dalam tubuh tertentu, seperti hidung atau saluran pencernaan.

Misalnya, area mana yang mengalami perdarahan dan pembengkakan.

Selain itu, alat ini juga dapat mengecek kondisi jaringan di dalam tubuh pasca operasi.

Lantas, bagaimana prosedur endoskopi yang bisa dipahami? Berikut ini ulasan selengkapnya, ya!

Baca Juga: Waspadai Sinusitis Pada Anak!

Kondisi yang Membutuhkan Endoskopi

Endoskopi (istock.com)
Foto: Endoskopi (istock.com)

Moms bisa disarankan untuk melakukan endoskopi bila ada gejala mencurigakan dan membantu melakukan jenis operasi tertentu.

Melansir dari laman Mayo Clinic, metode endoskopi bisa digunakan dokter untuk mendeteksi penyakit:

1. Tukak Lambung

Sakit perut dan darah di kotoran bisa menjadi gejala dari tukak lambung.

Masalah kesehatan ini terjadi ketika asam lambung mengikis lapisan pelindung saluran pencernaan.

Kemudian, kondisi ini menyebabkan bisul terbentuk di lapisan perut atau bagian atas usus kecil.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab masalah kesehatan ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H.pylori), obat pereda nyeri tertentu, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol. 

Jika sudah parah, Moms akan diarahkan melakukan endoskopi untuk melihat kondisi lambung.

2. Rinosinusitis

Rinosinusitis adalah salah satu alasan umum endoskopi hidung dilakukan.

Gejalanya di antaranya hidung tersumbat, keluar cairan berwarna kuning atau hijau dari hidung, dan sakit di wajah.

Dokter akan menggunakan endoskop untuk melihat apakah ada pembengkakan dan polip.

Sinus sendiri adalah rongga-rongga yang terbentuk di tengkorak wajah dan terhubung dengan lubang hidung.

3. Gastritis

Gastritis adalah penyakit yang membutuhkan endoskopi selanjutnya.

Gastritis bisa menyebabkan gejala berupa mual atau sering sakit perut, masalah pencernaan, dan kotoran berwarna hitam.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan alkohol yang berlebihan, muntah kronis, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Infeksi H. pylori juga bisa menyebabkan gastritis. Dengan melakukan endoskopi, dokter dapat mengetahui bila lambung mengalami peradangan atau iritasi.

4. Perdarahan di Saluran Pencernaan

Endoskopi juga bisa digunakan untuk mendeteksi perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan.

Kondisi tersebut sebenarnya lebih merupakan gejala dari suatu penyakit daripada penyakit itu sendiri.

Perdarahan pada saluran pencernaan biasanya disebabkan oleh kondisi yang bisa disembuhkan atau dikendalikan, seperti wasir.

Namun, penting bagi dokter untuk menemukan sumber dari gejala ini.

Saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI) meliputi esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan anus.

Nah, perdarahan bisa saja terjadi pada satu atau lebih area tersebut.

Endoskopi bisa membantu dokter menemukan lokasi perdarahan.

Tidak hanya mendeteksi perdarahan, metode endoskopi bisa digunakan untuk menghentikannya dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui endoskopi.

Baca Juga: 3 Komplikasi Polip Hidung Pada Anak Jika Tak Segera Diatasi

Tujuan Dilakukannya Endoskopi

Prosedur Endoskopi (virginiamason.com)
Foto: Prosedur Endoskopi (virginiamason.com)

Endoskopi memungkinkan dokter untuk memeriksa organ tanpa harus membuat sayatan besar.

Umumnya, prosedur ini dibutuhkan ketika pasien menunjukkan gejala spesifik dari suatu penyakit atau hendak menjalani pembedahan.

Secara umum, berikut adalah tujuan dilakukannya endoskopi.

1. Pemeriksaan Gejala

Endoskopi adalah metode yang efektif untuk memeriksa kumpulan gejala dari suatu penyakit.

Pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas misalnya, membantu dokter menentukan penyebab gejala seperti mual, muntah, hingga perdarahan saluran cerna.

2. Diagnosis Penyakit

Setelah asal-muasal gejala diketahui, dokter dapat melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan pada organ tubuh yang bermasalah.

Sampel jaringan kemudian diperiksa lebih lanjut hingga dokter dapat mendiagnosis penyakit terkait.

Baca Juga: Semua Hal yang Perlu Moms Pahami Tentang Pemeriksaan CT Scan

3. Skrining dan Pencegahan Kanker

Biopsi tidak hanya berguna untuk mendiagnosis penyakit, tapi juga membantu mencegah jenis kanker tertentu.

Pada kolonoskopi, dokter dapat mengambil polip yang tumbuh pada usus besar.

Hal ini penting karena polip yang dibiarkan tumbuh bisa berkembang menjadi kanker usus besar.

4. Penanganan Penyakit

Pada kasus tertentu, dokter juga dapat memanfaatkan endoskopi untuk menangani suatu penyakit.

Berikut beberapa contoh penanganan penyakit yang umum dilakukan dengan metode ini:

  • Terapi laser atau ablasi gelombang mikro untuk menghancurkan sel kanker.
  • Pembedahan saluran cerna dengan memasukkan alat bedah kecil bersama endoskop.
  • Operasi laparoskopi dengan membuat sayatan kecil pada kulit.
  • Pemberian obat secara langsung pada organ yang bermasalah.

Baca Juga: 4 Cara Lakukan Uap Bayi, Bisa Atasi Pilek hingga Gejala Sinusitis

Jenis Endoskopi

Perawat (istock.com)
Foto: Perawat (istock.com)

Berdasarkan organ tubuh yang diamati, endoskopi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Anoskopi, untuk mengamati kondisi anus dan rektum
  • Artroskopi, untuk mengamati kondisi sendi
  • Bronkoskopi, untuk mengamati kondisi bronkus atau saluran pernapasan yang menuju paru-paru
  • Kolonoskopi, untuk mengamati kondisi usus besar
  • Enteroskopi, untuk mengamati kondisi usus halus
  • Kolposkopi, untuk mengamati kondisi vagina dan leher rahim (serviks)
  • Esofagoskopi, untuk mengamati kondisi kerongkongan
  • Gastroskopi, untuk mengamati kondisi lambung dan usus 12 jari (duodenum)
  • Neuroendoskopi, untuk mengamati kondisi di area otak
  • Histeroskopi, untuk mengamati kondisi rahim (uterus)
  • Laparoskopi, untuk mengamati kondisi organ dalam rongga perut atau panggul
  • Laringoskopi, untuk mengamati kondisi pita suara dan laring
  • Mediastinoskopi, untuk mengamati kondisi organ tubuh dalam rongga dada
  • Sistoskopi, untuk mengamati kondisi saluran kencing (uretra) dan kandung kemih
  • Ureteroskopi, untuk mengamati kondisi ureter, yaitu saluran urine dari ginjal menuju kandung kemih
  • Sigmoidoskopi, untuk mengamati kondisi kolon sigmoid, yaitu bagian akhir usus besar yang terhubung dengan rektum

Prosedur Endoskopi

Prosedur Endoskopi (clevelandclinic.org)
Foto: Prosedur Endoskopi (clevelandclinic.org)

Sebelum endoskopi dilakukan, pasien akan diberikan obat bius.

Obat bius yang diberikan dapat berupa bius lokal atau bius umum, tergantung jenis endoskopi yang akan dijalani.

Obat bius lokal diberikan dalam bentuk semprotan untuk membuat daerah yang akan dilakukan tindakan menjadi mati rasa.

Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat penenang (sedatif) untuk membantu pasien rileks selama menjalani prosedur ini.

Selanjutnya, dokter akan melakukan tindakan endoskopi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  • Dokter akan meminta pasien untuk berbaring dan memosisikan diri tergantung pada jenis endoskopi yang akan dijalani.
  • Dokter memasukkan endoskop secara perlahan melalui rongga tubuh atau melalui sayatan yang dibuat khusus pada kulit.
  • Kamera yang terpasang di endoskop akan mengirim gambar ke layar monitor.
  • Selanjutnya, dokter dapat melihat kondisi organ tubuh yang diperiksa.
  • Jika diperlukan, dokter dapat memasukkan alat khusus melalui endoskop.

Jika pasien menjalani endoskopi yang memerlukan sayatan, dokter akan menjahit sayatan tersebut usai endoskopi dan menutupnya dengan perban steril untuk mencegah infeksi.

Dokter juga akan memberikan arahan kepada pasien mengenai cara menjaga lukanya tetap bersih dan steril.

Prosedur endoskopi umumnya hanya berlangsung selama 15–30 menit, tapi bisa juga lebih lama, tergantung jenis endoskopi yang dilakukan.

Baca Juga: Henky Solaiman Derita Kanker Usus, Ketahui Penyebab dan Pencegahannya

Kurang lebih seperti itu, Moms, prosedur endoskopi yang perlu dipahami.

Semoga bisa memberikan gambaran, ya, sebelum menjalani prosedur ini.

  • http://www.rsannisa.co.id/artikel/kesehatan/apa-itu-endoscopy
  • https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/tests-and-procedures/types-endoscopy
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/153737#:~:text=Endoscopy%20is%20the%20insertion%20of,as%20the%20mouth%20or%20anus.
  • https://www.nhs.uk/conditions/endoscopy/
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/endoscopy/about/pac-20395197
  • https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-endoscopy

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb