16 September 2022

Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?

Kanker tiroid bisa berisiko kambuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya
Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?

Kanker tiroid adalah kondisi bermutasinya sel-sel kelenjar tiroid hingga menjadi tidak terkendali.

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar kecil penghasil hormon di pangkal leher.

Penyakit ini sering terjadi pada orang berusia 30-an dan mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Perempuan berisiko 2 - 3 kali lebih tinggi dibanding pria, seperti dilansir dari NHS.

Kanker tiroid adalah jenis kanker langka dan biasanya dapat diobati.

Dalam banyak kasus, bahkan dapat disembuhkan sepenuhnya, meskipun terkadang dapat muncul kembali setelah pengobatan.

Baca Juga: Mengenal Hipotiroid Kongenital : Kondisi Saat Bayi baru Lahir Kekurangan Hormon Tiroid

Gejala Kanker Tiroid

gejala kanker tiroid
Foto: gejala kanker tiroid (Orami Photo Stock)

The American Cancer Society melaporkan, kanker tiroid adalah salah satu dari sedikit kanker yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Kasus kanker tiroid ini meningkat enam persen setiap tahun sejak 1997.

Lalu apa gejalanya? Seringnya, gejala kanker tiroid tak diketahui kapan munculnya.

Gejala paling umum dari tumor tiroid atau kanker tiroid adalah adanya pembengkakan di leher.

Pada gejala awal, terdapat benjolan di leher yang akan ikut bergerak saat menelan. Benjolan tersebut akan membesar dengan cepat.

Menurut dr. Cahyo Novianto, Sp.B.SubBOnk, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Onkologi, benjolan single atau satu nodul berisiko menjadi kanker.

"Sel kanker yang sudah menyebar ke organ atau jaringan tubuh lainnya akan ditandai dengan suara pasien yang berubah, sesak napas, dan nyeri tulang," jelas dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat.

Terkadang, Moms dan Dads bahkan tidak memerhatikan pertumbuhannya.

Dalam beberapa kasus, seseorang dapat memiliki nodul tiroid (benjolan) yang cukup besar yang dapat menyebabkan masalah lain, seperti:

Jangan panik jika Moms dan Dads memiliki nodul tiroid. Kebanyakan nodul ini jinak (bukan kanker). Hanya sekitar tiga dari 20 nodul tiroid yang berubah menjadi kanker (ganas).

Baca Juga: 3 Perbedaan Kista dan Tumor dan Cara Diagnosisnya, Bentuknya Mirip!

Penyebab Kanker Tiroid

kanker tiroid
Foto: kanker tiroid (Orami Photo Stocks)

Moms, sayangnya, penyebab kanker tiroid masih tidak diketahui secara pasti. Hal ini senada dengan penjelasan dr. Cahyo Novianto.

"Penyebab utama kanker tiroid saat ini belum diketahui. Namun, terdapat sejumlah faktor eksternal dan internal yang turut memengaruhi kemunculan kanker tiroid," jelas dr. Cahyo Novianto.

Berikut faktor eksternal dan internal menurut dr. Cahyo Novianto.

Faktor Eksternal

  • Pengaruh pencemaran lingkungan
  • Pengaruh polusi udara
  • Pengaruh radiasi nuklir
  • Paparan sinar-x yang berlebihan.

Faktor Internal

  • Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, pengawet, pewarna, dan pemanis buatan
  • Terlalu sering mengonsumsi daging atau ikan yang dimasak dengan proses pengasapan
  • Terlalu sering terpapar asap rokok dan asap pembakaran lainnya.

Di samping adanya faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebab kondisi ini, orang-orang tertentu juga beresiko mengalami penyakit ini.

"Orang-orang yang memiliki risiko mengalami kanker tiroid adalah mereka yang berkegiatan dekat dengan faktor eksternal penyebab kanker tiroid dan mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia yang telah disebutkan sebelumnya," kata dr. Cahyo Novianto.

Selain itu, ada penyebab lainnya yang menjadi kemungkinan terjadinya kondisi ini, antara lain:

1. Jenis Kelamin dan Usia

Perempuan berisiko 3 kali lebih tinggi terkena kanker tiroid daripada pria. Penyakit ini bisa menyerang pada usia berapa saja.

Namun, perempuan sering didiagnosis pada usia 40 - 50 tahun, sementara pria di usia 60 - 70 tahun.

Pada pria, kanker tiroid tumbuh dan menyebar lebih cepat.

2. Paparan Radiasi

Anak-anak yang mendapatkan terapi radiasi untuk beberapa jenis kanker, seperti limfoma, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tiroid.

Dibandingkan dengan anak-anak, orang dewasa yang terkena paparan radiasi memiliki risiko yang lebih rendah mengalami masalah tiroid.

Baca Juga: 3 Tempat Deteksi Kanker Payudara di Bandung

3. Keturunan dan Genetika

Faktor risiko tumor tiroid atau kanker tiroid lebih tinggi jika ada keluarga yang mengidapnya.

Kanker tiroid mungkin terkait dengan masalah genetik atau keturunan tertentu.

Jika ada keluarga yang pernah mengalaminya, sebaiknya Moms dan Dads lebih ekstra lagi dalam menjaga kesehatan.

4. Tidak Cukup Yodium dalam Makanan

Yodium adalah mineral yang ditemukan di beberapa makanan. Tubuh membutuhkannya untuk membuat hormon tiroid.

Kanker tiroid tertentu lebih sering terjadi ketika orang memiliki kadar yodium yang rendah.

5. Kelebihan berat badan atau obesitas

Individu yang lebih berat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tiroid daripada orang yang tidak kelebihan berat badan.

Risiko tersebut tampaknya meningkat seiring dengan meningkatnya indeks massa tubuh (BMI).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Avital Harari, MD, ahli bedah endokrin di UCLA Geffen School of Medicine, pasien dengan berat badan berlebih juga sering mengalami stadium lanjut dengan tumor yang lebih agresif.

Baca Juga: 13 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dibatasi

Jenis Kanker Tiroid

Ilustrasi jenis kanker
Foto: Ilustrasi jenis kanker

Berikut ini beberapa jenis kanker tiroid!

1. Kanker tiroid papiler

Jenis ini ditemukan pada hingga 80% dari semua kasus kanker tiroid.

Pertumbuhannya cenderung perlahan, tetapi sering menyebar ke kelenjar getah bening di leher.

Meski begitu, peluangnya cukup besar untuk bisa sembuh total.

2. Kanker Tiroid Folikular

Kanker tiroid folikular merupakan jenis kanker yang ditemukan pada 10% - 15% dari semua kasus.

Kondisi ini juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan lebih mungkin menyebar ke pembuluh darah.

3. Kanker Meduler

Kanker meduler ditemukan pada sekitar 4% dari semua kasus kanker tiroid.

Ini lebih mungkin ditemukan pada tahap awal karena menghasilkan hormon yang disebut kalsitonin, yang diawasi oleh dokter dalam hasil tes darah.

4. Kanker Tiroid Anaplastik

Kanker tiroid anaplastik bisa menjadi jenis yang paling parah karena agresif dalam menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Jenis kanker ini paling jarang, tapi juga paling sulit diobati.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Ovarium

Cara Mengatasi Kanker Tiroid

operasi-1.jpg
Foto: operasi-1.jpg (Orami Photo Stock)

Cara mengatasi kanker ini tergantung pada ukurannya dan apakah kanker telah menyebar sekaligus membutuhkan pemeriksaan langsung oleh dokter, Moms.

"Setelah seseorang didiagnosis kanker tiroid, dokter spesialis bedah onkologi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kemungkinan dilakukannya operasi total tiroidektomi, atau pengangkatan seluruh kelenjar tiroid," ungkap dr. Cahyo Novianto.

Setelah dilakukan pemantauan, sekitar 1 bulan, pasien akan diperiksa kembali untuk melihat adanya sisa kanker tiroid yang tertinggal.

"Apabila masih ada sisa tiroid, dokter akan melakukan ablasi radioaktif yang bertujuan untuk menyusutkan hingga menghilangkan seluruh kelenjar tiroid. Satu bulan setelahnya, pasien akan diperiksa kembali. Apabila hormon tiroid berkurang, pasien akan menjalani terapi hormon tiroid," jelas dr. Cahyo Novianto.

Berikut pengobatan kanker tiroid yang umum dilakukan, meliputi.

1. Operasi

Operasi adalah pengobatan paling umum untuk kanker tiroid.

Bergantung pada ukuran dan lokasi tumor, ahli bedah dapat mengangkat sebagian kelenjar tiroid (lobektomi) atau seluruh kelenjar (tiroidektomi).

Dokter bedah juga mengangkat kelenjar getah bening terdekat di mana sel kanker telah menyebar.

2. Terapi radioiodine

Dengan terapi radioiodine, pasien akan menelan pil atau cairan yang mengandung dosis yodium radioaktif yang lebih tinggi daripada yang digunakan dalam pemindaian radioiodine diagnostik.

Radioiodine menyusut dan menghancurkan kelenjar tiroid yang sakit bersama dengan sel kanker.

Perawatan ini sangat aman, karena bagian tubuh lain hanya terkena paparan radiasi yang minimal.

Baca Juga: 12 Efek Samping Kemoterapi dan Cara Mengatasinya

3. Terapi radiasi

Radiasi membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.

Terapi radiasi eksternal menggunakan mesin untuk mengirimkan berkas energi yang kuat langsung ke lokasi tumor.

Sementara terapi radiasi internal (brachytherapy) melibatkan penempatan benih radioaktif di dalam atau di sekitar tumor.

4. Kemoterapi

Obat kemoterapi intravena atau oral membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhan kanker.

Sangat sedikit pasien yang didiagnosis dengan kanker tiroid yang membutuhkan kemoterapi.

5. Terapi hormon

Perawatan ini memblokir pelepasan hormon yang dapat menyebabkan kanker menyebar atau kembali.

Banyak dari penderita penyakit ini dapat sembuh dan akan memiliki kehidupan normal setelahnya.

Namun, prospeknya bervariasi tergantung pada jenis kanker tiroid dan seberapa dini ia didiagnosis.

Dokter dapat mendiskusikan pilihan pengobatan terbaik untuk jenis kanker tiroid yang dimiliki pasien.

Setelah perawatan, pasien mungkin perlu mengonsumsi hormon tiroid sintetis seumur hidup.

Hormon-hormon ini mendukung fungsi tubuh yang vital.

Mereka biasanya tidak menyebabkan efek samping yang signifikan, tetapi dibutuhkan juga pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan seusai terkena tumor tiroid.

Baca Juga: Ciri-Ciri Perubahan Payudara saat Hamil Minggu Pertama dan Cara Mengatasi Nyeri yang Dirasakan

Komplikasi Kanker Tiroid

kanker tiroid
Foto: kanker tiroid

Sama seperti semua jenis kanker, komplikasi kanker pada umumnya dapat kembali lagi meskipun pengobatan yang dijalankan berhasil.

Sebab, masih ada resiko sel kanker yang sudah terlanjur menyebar di luar tiroid sebelum diangkat.

Namun, melansir dari Mayo Clinic, sebagian besar kanker tiroid tidak kambuh.

Biasanya dokter akan mengabarkan jika jenis kanker yang dialami adalah kanker yang berisiko kambuh atau yang tidak kambuh, ya Moms.

Kekambuhan kanker biasanya terjadi pada jenis kanker yang agresif yang sudah tumbuh di luar tiroid.

Risiko kambuh bisa terjadi dalam 5 tahun pertama setelah diagnosis awal.

"Jika kanker tiroid tidak ditangani dengan pembedahan, dapat terjadi metastasis atau penyebaran sel kanker dari satu organ atau jaringan tubuh ke organ atau jaringan tubuh lainnya seperti paru, tulang, bahkan otak," jelas dr. Chayo.

"Sebagai informasi, kanker tiroid pada stadium awal memiliki potensi lebih besar untuk disembuhkan," pungkasnya.

Kanker tiroid bisa kambuh pada:

  • Kelenjar getah bening di leher
  • Jaringan kecil pada tiroid yang tertinggal selama operasi
  • Area tubuh lainnya, seperti paru-paru dan tulang.

Untuk mengetahui apakah kanker kembali atau tidak, dokter biasanya akan meminta pasien untuk melakukan tes darah atau pemindaian tiroid guna mengetahui tanda kekambuhan.

  • Gejala kekambuhan bisa berupa:
  • Sakit leher
  • Adanya benjolan di leher
  • Kesulitan menelan
  • Perubahan suara, seperti suara serak

Setelah mengetahui pembahasan penyakit ini, jika Moms atau Dads mengalami benjolan di bagian leher dan merasa cemas akan hal itu, segera konsultasikan kepada dokter, ya!

Agar bisa segera dilakukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.

  • https://www.medicinenet.com/thyroid_cancer/article.htm
  • https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/cancer/cancer-types-in-adults/thyroid-cancer#treating-thyroid-cancer
  • https://www.cancer.gov/types/thyroid/patient/thyroid-treatment-pdq
  • https://www.endocrineweb.com/conditions/thyroid-cancer
  • https://www.webmd.com/cancer/what-is-thyroid-cancer
  • https://www.thyroid.org/thyroid-cancer/
  • https://www.nhs.uk/conditions/thyroid-cancer/#:~:text=Thyroid%20cancer%20is%20a%20rare,to%20develop%20it%20than%20men.
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12210-thyroid-cancer
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thyroid-cancer/symptoms-causes/syc-20354161
  • https://www.cancer.org/cancer/thyroid-cancer/about/what-is-thyroid-cancer.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb