18 Oktober 2023

Mengenal Thanatophobia, Rasa Takut Berlebih akan Kematian

Ubah kebiasaan berpikir bisa menjadi salah satu solusi penyembuhan
Mengenal Thanatophobia, Rasa Takut Berlebih akan Kematian

Apa Saja Faktor Risikonya?

Ilustrasi Gangguan Mental (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Gangguan Mental (Orami Photo Stock)

Beberapa orang lebih mungkin mengembangkan rasa takut akan kematian atau mengalami ketakutan saat memikirkan kematian.

Melansir Frontiers in Medicine Journal, kebiasaan, perilaku, atau faktor kepribadian ini dapat meningkatkan risiko mengembangkan thanatophobia, antara lain:

1. Usia

Kecemasan akan kematian memuncak pada usia 20-an. Kondisi ini dapat memudar seiring bertambahnya usia.

Walaupun demikian, ada banyak hal yang mungkin terjadi di usia ini sehingga seseorang dapat beresiko mengalami thanatophobia.

2. Jenis Kelamin

Baik pria maupun wanita mengalami thanatophobia di usia 20-an. Namun, wanita mengalami lonjakan sekunder thanatophobia di usia 50-an.

Baca Juga: Mengenal Mental Illness, dari Gejala hingga Pengobatannya

3. Orang Tua

Disarankan bahwa orang yang lebih tua mengalami thanatophobia lebih jarang daripada orang yang lebih muda.

Namun, orang tua mungkin takut akan proses kematian atau kesehatan yang menurun. Anak-anak mereka, bagaimanapun, lebih cenderung takut mati.

Mereka juga cenderung mengatakan bahwa orang tua mereka takut mati karena perasaan mereka sendiri.

4. Masalah Kesehatan

Individu dengan lebih banyak masalah kesehatan fisik mengalami ketakutan dan kecemasan yang lebih besar ketika mempertimbangkan masa depan mereka.

Cara Mengatasi Thanatophobia

Ilustrasi Konseling (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Konseling (Orami Photo Stock)

Dalam mengatasi thanatophobia, dokter akan berfokus untuk meredakan ketakutan dan kekhawatiran penderitanya terhadap kematian.

Menurut Very Well Mind, berikut beberapa pilihan perawatan yang mungkin dilakukan:

1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan yang efektif untuk banyak kondisi kecemasan dan gejala thanatophobia.

Selama sesi terapi, Moms dan terapis akan bekerja sama untuk menentukan penyebab kecemasan dan fokus untuk menciptakan solusi praktis untuk masalah.

Tujuannya adalah untuk akhirnya mengubah pola pikir Moms dan menenangkan pikiran ketika menghadapi pembicaraan tentang kematian atau kematian.

2. Teknik Relaksasi

Teknik meditasi, pencitraan, dan pernapasan dapat membantu mengurangi gejala fisik yang timbul ketika thanatophobia terjadi.

Seiring waktu, teknik relakasasi juga dapat membantu Moms mengurangi ketakutan tersebut secara umum.

Di samping itu, Moms juga harus menghindari alkohol dan kafein, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.

3. Psikoterapi

Bercerita mengenai apa yang Moms alami atau rasakan pada terapis dapat membuat perasaan menjadi lebih baik.

Dalam psikoterapi, terapis juga akan membantu Moms mempelajari cara untuk mengatasi perasaan ketika fobia ini muncul.

4. Pengobatan

Penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan obat untuk mengurangi kecemasan dan perasaan panik yang umum terjadi pada fobia.

Namun, obat jarang menjadi solusi jangka panjang. Ini dapat digunakan untuk waktu yang singkat dalam kombinasi dengan terapi.

5. Meditasi

Ilustrasi Meditasi
Foto: Ilustrasi Meditasi (Freepik.com/pressfoto)

Meditasi memang terkenal bisa membantu orang dengan gangguan kecemasan.

Meditasi menggunakan teknik pernapasan untuk menenangkan pikiran sekaligus menghilangkan gangguan tentang kematian.

Kegiatan ini memang membutuhkan latihan agar efek yang didapatkan bisa terasa.

6. Ubah Kebiasaan Berpikir

Sebelum mengubah kebiasaan, pastikan Moms dan Dads mengetahui penyebab dari ketakutan yang dialami.

Jika sudah mengetahui penyebabnya, menerapkan pikiran positif dan memikirkan hal-hal baik untuk menghindari pikiran cemas, bisa membantu.

Mungkin terasa sulit di awal bahkan sesekali gagal. Namun, dengan tekad dan konsisten, maka upaya untuk mengubah pola pikir menjadi positif, bisa menjadi solusi.

Selain beberapa langkah di atas, Meriyati juga menjelaskan penyembuhan thanatophobia lainnya dari sisi medis.

Langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan sebagai upaya penyembuhan antara lain:

  • Konsultasi dengan psikolog klinis atau psikiater
  • Mengikuti sesi konseling dan psikoterapi dengan psikolog. Dalam sesi tersebut dapat diajarkan teknik relaksasi dan mindfulness untuk meredakan kecemasan. Selain itu dapat pula mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT), atau hipnoterapi. Intervensi psikologis yang diberikan bertujuan untuk membangun pikiran yang lebih rasional dan emosi yang lebih stabil, sehingga penderita dapat kembali berfungsi lebih baik dalam kesehariannya
  • Menjaga kesehatan dengan berolahraga, menerapkan pola hidup sehat, menghindari konsumsi alkohol dan kafein, memiliki waktu tidur yang cukup, serta mengonsumsi makanan yang bergizi
  • Pada kecemasan yang sangat intens, mungkin diperlukan bantuan medikasi yang diberikan sesuai saran psikiater

Ketakutan adalah hal yang wajar, tapi jika sudah berlebihan seperti thanatophobia, maka tidak ada salahnya Moms untuk berbicara ke psikolog atau psikiater.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5812065/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5326787/
  • https://www.betterhelp.com/advice/phobias/7-steps-to-overcoming-your-fear-of-death-necrophobia-or-thanatophobia/
  • https://www.verywellmind.com/thanatophobia-2671879
  • https://www.healthline.com/health/thanatophobia#diagnosis
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321939#symptoms-and-diagnosis
  • https://www.psychiatry.org/patients-families/anxiety-disorders

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb