04 Oktober 2024

15 Penyebab Pria Tiba-tiba Loyo saat Berhubungan, Waspada!

Kondisi ini dapat menurunkan kepuasan dalam bercinta. Simak tips mengatasinya!

Pernahkah Dads merasa tiba-tiba loyo saat berhubungan intim dengan Moms atau lelah dan tidak bergairah?

Tentu hal ini akan mengganggu kenikmatan bercinta bahkan membuat Dads tidak mencapai klimaks.

Apabila hal ini terjadi sesekali dalam jangka waktu yang lama mungkin tidak perlu dirisaukan.

Namun, Dads harus mulai mewaspadainya apabila tiba-tiba loyo saat berhubungan sering terjadi.

Tentu ada banyak faktor yang memengarhui Dads tiba-tiba loyo saat bercinta.

Mulai dari kondisi fisik yang tidak optimal hingga gangguan penyakit tertentu bisa jadi pemicunya.

Nah, supaya lebih jelas, dalam artikel ini akan dijelaskan faktor-faktor hingga tips agar tidak tiba-tiba loyo saat berhubungan.

Baca Juga: 16 Posisi Bercinta agar Cepat Hamil yang Perlu Moms dan Dads Coba

Penyebab Tiba-tiba Loyo Saat Berhubungan

Pria Sedih di Ranjang
Foto: Pria Sedih di Ranjang (Freepik.com/jcomp)

Fungsi seksual sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis.

Menurut jurnal berjudul Sex, Intimacy and Mental Well-Being, kondisi psikis seseorang memiliki kaitan erat dengan fungsi hormon dan neurotransmiter.

Apabila kondisi kesehatan tubuh secara fisik tidak optimal, lalu dipengaruhi oleh gangguan psikis, bisa mengganggu fungsi seksual dan menyebabkan tiba-tiba loyo saat berhubungan intim.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan Dads tiba-tiba loyo saat berhubungan seks.

1. Hormon Testosteron Rendah

Testosteron merupakan hormon pria paling penting yang diproduksi di pada testis.

Testosteron bertanggung jawab untuk membangun otot dan massa tulang, dan untuk merangsang produksi sperma.

Tingkat testosteron ini juga menjadi salah satu hormon yang berpengaruh untuk mendorong gairah seksual.

Sebenarnya, kadar testosteron bervariasi pada setiap individu.

Namun, menurut penelitian dari Journal of Urology, dijelaskan bahwa pria dewasa dianggap memiliki testosteron rendah, atau T rendah.

Hal itu terjadi ketika level mereka turun di bawah 300 nanogram per desiliter (ng / dL), menurut pedoman dari American Urological Association (AUA).

Sehingga, ketika kadar testosteron menurun, keinginan Dads untuk berhubungan seks juga menurun.

Penurunan kadar testosteron ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena usia.

Namun, perlu diketahui bahwa penurunan testosteron yang drastis dapat menyebabkan libido menurun dan membuat Dads tiba-tiba loyo saat berhubungan intim.

Apabila hal ini terjadi terus menerus, segera hubungi dokter.

Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi suplemen atau gel untuk meningkatkan kadar testosteron.

Baca Juga: Suami Depresi Bisa Mempersulit Peluang Istri untuk Hamil

2. Depresi

Depresi tak hanya berpengaruh pada kehidupan sosial namun juga kehidupan percintaan, Dads.

Mengalami depresi juga bisa menjadi penyebab tiba-tiba loyo saat berhubungan seks.

Menurut The Journal of Nervous and Mental Disease, orang depresi mengalami penurunan atau kurangnya minat pada aktivitas yang pernah dianggap menyenangkan, termasuk seks.

Hal ini membuat Dads tiba-tiba merasa loyo saat bercinta.

Libido rendah juga merupakan efek samping dari beberapa antidepresan yang dikonsumsi termasuk:

  • Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), seperti duloxetine (Cymbalta).
  • Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) dan sertraline (Zoloft).

Namun, bupropion norepinefrin dan dopamin reuptake inhibitor (NRDI) (Wellbutrin SR, Wellbutrin XL) belum terbukti mengurangi libido.

Konsultasikan dengan dokter apabila Dads mengalami depresi berkepanjangan dan mengonsumsi antidepresan.

Dengan begini, dokter bisa menyesuaikan dosis obat yang dikonsumsi sehingga tidak mengganggu libido atau hasrat seksual.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Meningkatkan Level Testosteron Pria

3. Masalah Tidur

Pria Sulit Tidur
Foto: Pria Sulit Tidur (Freepik.com/karlyukav)

Studi Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan, pria non-obesitas dengan obstructive sleep apnea (OSA) mengalami kadar testosteron lebih rendah yang mengganggu gairah seksual.

Pada gilirannya, hal ini menyebabkan aktivitas seksual dan libido menurun, menyebabkan tiba-tiba loyo saat berhubungan.

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa hampir sepertiga dari pria yang menderita sleep apnea parah juga mengalami penurunan kadar testosteron.

Dalam studi Journal of American Medical Association, pria muda dan sehat kadar testosteronnya menurun 10% hingga 15% setelah seminggu pembatasan tidur hingga lima jam per malam.

Para peneliti menemukan bahwa efek dari membatasi tidur pada kadar testosteron terlihat jelas antara pukul 14:00 dan 22:00 keesokan harinya.

Baca Juga: 6 Makanan untuk Meningkatkan Testosteron pada Pria

4. Usia

Tahukah Dads bahwa kadar testosteron, yang terkait dengan libido, berada pada titik tertinggi ketika pria memasuki akhir usia remaja atau sekitar 20 tahunan.

Semakin bertambah usia, Dads akan membutuhkan waktu lebih lama untuk orgasme, ejakulasi, dan bahkan terangsang.

Inilah mengapa bisa membuat Dads tiba-tiba loyo saat berhubungan.

Bahkan, ketika ereksi pun penis malah menjadi loyo dan butuh waktu lebih lama untuk ereksi.

Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Berhubungan Seks di Awal Haid, Bisakah Hamil?

5. Stres

Pria Stres
Foto: Pria Stres (Freepik.com/freepik)

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Scientific Research and Essays mendukung gagasan bahwa stres memiliki efek langsung pada masalah seksual baik pada pria maupun wanita.

Stres juga dapat menjadi penyebab tiba-tiba loyo saat berhubungan.

Studi lain terhadap veteran dengan gangguan stres pasca trauma (PTSD) menemukan bahwa gangguan stres meningkatkan risiko disfungsi seksual lebih dari tiga kali lipat.

Menghindari stres bukanlah hal yang mudah.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang merasa tertekan dan stres seperti:

  • Masalah dengan pasangan
  • Perceraian
  • Kematian
  • Kekhawatiran lainnya.

Teknik manajemen stres, seperti latihan pernapasan, meditasi, dan berbicara dengan terapis, dapat membantu untuk mengatasi hal ini.

Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian yang melibatkan pria dengan depresi.

Jadi, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam skor fungsi ereksi setelah berpartisipasi dalam program manajemen stres selama 8 minggu.

Hal ini bisa mengembalikan gairah seksual dan tidak loyo ketika bercinta.

Baca Juga: 5 Perbincangan Seks yang Wajib Dilakukan Suami Istri

Jika rangsangan di otak berhenti, maka sinyal untuk meningkatkan aliran darah ke penis Dads mungkin...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.