02 Desember 2023

Topeng Malangan: Bentuk, Sejarah, hingga Tahap Pembuatan

Berasal dari Malang, Jawa Timur
Topeng Malangan: Bentuk, Sejarah, hingga Tahap Pembuatan

Foto: Wikimedia Commons

Topeng Malangan adalah seni tradisional yang kaya akan sejarah dan budaya. Seni ini menjadi salah satu warisan budaya dari Indonesia.

Seni topeng ini berasal dari Malang, Jawa Timur, yang sangat menarik perhatian para seniman karena keindahan tarian topengnya.

Menariknya, topeng ini dikenal karena warna-warninya yang menggambarkan karakter-karakter mitos dan legenda Jawa.

Topeng Malangan adalah perpaduan antara seni pertunjukan, cerita, dan keindahan visual yang menarik, lho Moms.

Jadi, karya seni ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Topeng Malangan juga tidak hanya menghibur penonton dengan pertunjukan visual, tapi juga berperan sebagai pelestarian budaya Indonesia.

Yuk, Moms simak ulasan mengenai Topeng Malangan di bawah ini untuk dikenalkan ke Si Kecil atau untuk melestarikan budaya Indonesia.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Pakaian Adat Kalimantan Tengah, Intip yuk!

Asal Usul Topeng Malangan

Topeng Malangan
Foto: Topeng Malangan (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Topeng Malangan diketahui sudah ada sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-8 Masehi, yang dipimpin oleh Raja Gajayana.

Raja Gajayana diketahui juga mahir menarikan tarian Topeng.

Mulanya, cerita dalam topeng wayangan ini bersifat sakral karena memuat kisah religi pewayangan India, seperti Ramayana dan Mahabarata.

Namun, sejak pemerintahan Raja Erlangga, kesenian topeng menjadi kebudayaan dan dilestarikan, bahkan hanya sebagai seni tari saja.

Topeng kemudian difungsikan sebagai alat pendukung penari agar tidak perlu lagi menggunakan riasan.

Baca Juga: Profil Bill Skarsgard, Aktor di Balik Topeng Badut "IT 2"

Karakter Masing-Masing Topeng Malangan

Seni yang berkembang sejak jaman Hindu-Buddha ini, memiliki sekitar 76 karakter tokoh, lho Moms.

Dari ke-76 karakter tokoh itu, terdapat tujuh karakter yang paling menonjol yaitu:

1. Panji Asmoro Bangun

Panji Asmoro Bangun
Foto: Panji Asmoro Bangun (Id.museum-digital.org)

Panji Asmoro Bangun adalah tokoh protagonis dalam cerita, yang memainkan peran sentral untuk mengatur perkembangan konflik dalam narasi.

Panji Asmoro Bangun ini biasanya diceritakan sebagai pangeran yang gagah berani, romantis, dan memiliki banyak petualangan demi mencari cinta sejatinya, Dewi Sekartaji.

Wajahnya dihiasi dengan warna hijau sebagai cerminan karakternya yang baik hati.

Sifat-sifat jujur, sabar, gesit, dan kepahlawanan tercermin dari matanya yang berbentuk bulir padi.

Bibirnya yang sedikit terbuka menggambarkan sifat lembut dan budi luhurnya.

Titik emas yang terletak di antara alisnya menjadi tanda bahwa ia merupakan keturunan dewa.

Alisnya berbentuk nanggal sepisan, hidungnya mancung, dan bahkan terdapat kumis, menambahkan keanggunan dan keperkasaan pada penampilannya.

2. Dewi Sekartaji

Dewi Sekartaji
Foto: Dewi Sekartaji (Seni.id)

Dewi Sekartaji digambarkan sebagai seorang putri yang cantik jelita dari kerajaan Daha (Kediri).

Dalam beberapa versi cerita, ia terpisah dari kekasihnya, Panji, karena berbagai konflik atau kesalahpahaman.

Kisah mereka berisi petualangan, penyamaran, serta rintangan demi rintangan yang harus mereka hadapi sebelum akhirnya bersatu kembali.

Sama seperti Raden Panji Asmoro Bangun, topeng malangan Dewi Sekartaji memiliki ciri-ciri wajah yang khas.

Alisnya berbentuk nanggal sepisan, hidungnya mancung, dan terdapat titik emas di antara alisnya.

Wajahnya yang berwarna putih melambangkan kemurnian, kelembutan, dan kebaikan hatinya.

Baca Juga: 8 Ragam Pakaian Adat Riau dan Keunikannya, Elegan dan Bersahaja

3. Gunungsari

Topeng Malangan Gunungsari
Foto: Topeng Malangan Gunungsari (tjokrosuharto.com)

Topeng Gunungsari diidentifikasikan dengan mata sipit, hidung mancung kebawah, bibir tipis dan berwarna putih.

Mengutip web Kemdikbud, karakter Gunungsari ini rendah hati, lembut dan agak feminim.

Gerakan tariannya juga anggun dan mencerminkan karakteristik sosok wanita idaman pada masa itu.

Dalam beberapa pertunjukan, karakter ini mungkin diperankan sebagai seorang putri atau wanita bangsawan.

4. Dewi Ragil Kuning

Dewi Ragil Kuning
Foto: Dewi Ragil Kuning (Lazada.co.id)

Dewi Ragil Kuning adalah putri dari Prabu Tapa Agung, raja dari Kerajaan Daha Kediri, dan ia merupakan adik dari Dewi Sekartaji.

Ragil Kuning dikenal sebagai putri yang cantik jelita dan memiliki sifat yang lembut, baik hati, tegas, dan pemberani.

Topeng malangan Dewi Ragil Kuning, memiliki mata sipit, hidung mancung, gigi tidak tampak, dan berwarna kuning.

Klana Sewandana digambarkan sebagai raja yang gagah, perkasa, namun memiliki sifat kasar dan sering...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb