06 Desember 2022

Mengenal Tradisi Nyantrik, Prosesi Pernikahan Adat Jawa yang Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono

Nyantrik mengharuskan calon pengantin pria menginap di rumah calon pengantin wanita
Mengenal Tradisi Nyantrik, Prosesi Pernikahan Adat Jawa yang Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono

Foto: instagram.com/kaesangp

Menjelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, keduanya menggelar salah satu tradisi pernikahan adat Jawa, yaitu nyantrik.

Apakah Moms mengetahui apa itu tradisi nyantrik? Jika belum tahu, yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Menggelar pernikahan menggunakan adat Yogkayarta, membuat Kaesang Pangarep dan Erina Gudono harus melewati beberapa prosesi menjelang pernikahan.

Tak hanya rangkaian upacara midodareni, Kaesang juga harus melalui tradisi nyantrik.

"Manten putra juga akan hadir, Mas Kaesang, nyantrik di sini (rumah Erina), sebagai bagian dari midodareni," beber Penanggung jawab penyelenggara pernikahan, Dani Wigung.

Nyantrik adalah salah satu tradisi pernikahan adat Jawa yang mengharuskan calon pengantin pria datang dan bermalam di kediaman calon pengantin wanita.

Untuk itu, bagi Moms yang ingin mengetahui informasi mengenai nyantrik, yuk simak penjelasannya di sini!

Baca Juga: 8 Potret Mesra Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat Pre-Wedding, Lengket!

Apa Itu Nyantrik?

ilustrasi Pernikahan Adat Jawa
Foto: ilustrasi Pernikahan Adat Jawa (shutterstock.com)

Mengutip dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta, nyantrik atau nyantri adalah adat atau tradisi dalam upacara pernikahan adat Jawa.

Dalam upacara nyantrik, calon pengantin pria datang dan bermalam di rumah calon mertua pada waktu midodareni, yang biasanya dilakukan satu hari sebelum upacara pernikahan.

Tradisi nyantri ini menjadi sebuah tradisi yang dilakukan oleh calon pengantin dengan kesepakatan kedua belah pihak keluarga.

Dilakukan setelah tradisi midodareni, nyantrik biasanya dimulai ketika salah satu perwakilan keluarga laki-laki meminta izin kepada orang tua calon pengantin perempuan bahwa calon pengantin laki-laki tidak diajak pulang.

Dengan izin tersebut, calon pengantin pria pun menjadi tanggung jawab pihak keluarga calon pengantin wanita.

Setelah mendapatkan izin dari keluarga calon pengantin wanita, calon pengantin pria dipersilakan untuk masuk ke dalam ruamh dan menyantap makanan malam.

Namun, terdapat beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh calon pengantin pria selama melakukan nyantrik, seperti tidak boleh merokok dan bertemu dengan calon pengantin wanita.

Larangan bertemunya kedua mempelai ini dilakukan karena sebelum hari pernikahan keduanya harus menjalani masa pingitan.

Baca Juga: Daftar Mantan Kaesang Pangarep Sebelum Putuskan Menikah dengan Erina Gudono

Kemudian, selama menjalani tradisi nyantrik, pada zaman dulu calon pengantin pria harus mengenakan baju khusus, lho Moms.

Busana yang harus digunakan oleh calon pengantin pria adalah pakaian kasatriyan yang terdiri jarik (kain panjang), jas takwa yang terbuat dari sutera, ikat kepala jebehan, dan memakai sumping berlian atau intan.

Namun, dengan seiring perkembangan zaman saat ini calon pengantin pria yang menjalani tradisi nyantrik hanya memakai pantalon dan jas lengkap saja.

Tujuan dari diselenggerakannya tradisi nyantrik adalah sebagai wujud keseriusan calon pengantin pria untuk meyakinkan pihak keluarga wanita.

Bahwa ia akan menghadiri hari pernikahan dengan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Baca Juga: Serba-serbi Pura Mangkunegaran, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono!

Nah, itulah informasi singkat mengenai tradisi Nyantrik yang bisa Moms ketahui. Bagaimana menurut Moms?

  • https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/319-upacara-perkawinan--adat-jawa#:~:text=Nyantri.,sebelum%20upacara%20nikah%20dan%20panggih.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb