10 March 2024

Tradisi Pingitan di Indonesia dari Berbagai Suku, Pahami!

Pingitan bukan sekadar mengurung calon pengantin di rumah, lho
Tradisi Pingitan di Indonesia dari Berbagai Suku, Pahami!

Sebagian budaya pernikahan di Indonesia melaksanakan pingitan pada calon pengantin, khususnya pengantin wanita. Sebetulnya, adakah makna dari pingitan tersebut?

Faktanya, pingitan tak sekedar berpisah dengan calon pengantin pria, Moms. Ada makna tersembunyi yang jarang orang ketahui, lho.

Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih jauh mengenai pingitan serta tata cara dan makna yang terkandung dalam budaya pingitan!

Baca Juga: 10 Fakta Midodareni, Rangkaian Upacara Adat Jawa sebelum Pernikahan

Mengenal Pingitan, Tradisi Menjelang Pernikahan

Persiapan Pernikahan
Foto: Persiapan Pernikahan (Freepik)

Tradisi pingitan atau dipingit merupakan salah satu tradisi yang masih berlangsung di sebagian wilayah di Indonesia.

Tradisi ini paling umum dijumpai dan dikenal dilakukan oleh Suku Jawa yang melakukan tradisi ini sejak zaman kerajaan.

Pingitan pada zaman dahulu menghabiskan waktu sekitar satu hingga 2 bulan lamanya.

Bagi para wanita yang dipingit di rumah saja tentunya akan dilanda rasa bosan.

Pada zaman dahulu waktu yang dihabiskan untuk melakukan pingitan sangat lama sehingga banyak yang tidak kuat menahannya.

Selain itu, wanita modern kini sudah mengalami emansipasi, sebagian besar telah memiliki pekerjaan sendiri yang tidak bisa ditinggal begitu saja.

Seiring berkembangnya zaman dan disesuaikan dengan kebutuhan, tradisi pingitan saat ini menghabiskan waktu cukup singkat, hanya 1-2 minggu saja atau bahkan hanya 1-2 hari.

Dalam masa pingitan, calon pengantin wanita dapat melakukan berbagai kegiatan untuk mengusir rasa bosan.

Dikutip dari sebuah media, selama masa pingitan calon pengantin wanita dapat mendapatkan pelatihan seputar membaca buku rumah tangga.

Selain untuk mencegah bosan, tentunya kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi calon pengantin wanita saat sudah berumah tangga.

Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan calon pengantin wanita adalah mendapatkan perawatan fisik.

Perawatan fisik dilakukan agar calon pengantin wanita tampak lebih cantik dan memancarkan “aura bersinar” saat pernikahan berlangsung.

Selain itu, pingitan juga memiliki tujuan untuk:

  • Menanam rasa rindu bagi kedua calon pengantin
  • Membangun rasa percaya satu sama lain
  • Menjauhkan diri dari berbagai macam bahaya
  • Melatih kesabaran

Baca Juga: Ternyata Ini Pentingnya Tetap Rutin Berkencan Setelah Menikah dengan Suami

Proses Pingitan di Berbagai Suku di Indonesia

Selain Suku Jawa, suku-suku lain di Indonesia juga melakukan tradisi pingitan yang dilakukan oleh calon pengantin wanita.

Dilansir dari Good News From Indonesia, masing-masing suku memiliki tata cara menurut adat setempat dan memiliki makna yang dalam serta bermanfaat bagi kedua calon pengantin.

Yuk, simak tata cara pingitan berdasarkan beberapa suku di Indonesia!

1. Suku Jawa

Pernikahan Jawa (seputarpernikahan.com)
Foto: Pernikahan Jawa (seputarpernikahan.com)

Di Suku Jawa, tata cara pingitan dijalankan oleh calon pengantin wanita.

Selama menjalani masa pingitan, calon pengantin wanita tak diperbolehkan untuk keluar rumah atau bertemu orang lain bahkan calon pengantin prianya.

Dalam masa pingitan tersebut, juga menjadi waktu untuk melatih diri dan merawat diri sebelum resmi menjadi istri.

Selain itu, dalam masa pingitannya, calon pengantin wanita disarankan untuk memperbanyak serta memperdalam ilmu agama sebagai bekal saat berumah tangga nanti.

Makna pingitan bagi calon pengantin Suku Jawa secara sederhana agar calon pengantin bisa lebih fokus mempersiapkan diri dalam menghadapi hari pernikahan.

Selain itu, agar ia juga fokus mempersiapkan mental agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah pernikahan terlaksana.

Selain itu, makna pingitan dalam Suku Jawa adalah untuk menjaga kepercayaan satu sama lain antara calon pengantin pria dan calon pengantin wanita.

Di saat kedua calon pengantin tidak saling bertemu, tentu ada rasa khawatir yang menimbulkan keresahan.

Maka, inilah momen dimana kedua calon mempelai diuji untuk saling menumbuhkan rasa saling percaya.

Baca Juga: 7 Resep Lumpia Basah, Camilan Enak untuk Keluarga!

Tradisi pingitan di Suku Muna yang merupakan suku asli dari Sulawesi Tenggara dikenal dengan nama...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb