Kisah Uwais Al Qarni, Penghuni Langit yang Cinta pada Ibunya

Baca Juga: Arti Kalimat Wallahualam yang Disunnahkan oleh Rasul, Masya Allah!

Setelah perang usai, Nabi pulang ke Madinah dan menanyakan tentang orang yang mencarinya.

Siti Aisyah menceritakan tentang Uwais al-Qarni dan keinginannya untuk bertemu dengan Nabi, tetapi telah kembali karena tugasnya untuk merawat ibunya yang sakit.

Kemudian, Nabi mengungkapkan bahwa Uwais al-Qarni adalah penghuni langit dan memberikan ciri khas untuk mengenalinya, yaitu tanda putih di tengah telapak tangannya.

Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan tentang Uwais setiap ada kafilah yang datang dari Yaman.

Suatu hari, Uwais Al Qarni datang bersama rombongan kafilah dari Yaman.

Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib mendatangi kemahnya dan menemui Uwais.

Ketika berjabatan tangan, Umar bin Khattab dengan cepat memeriksa telapak tangan Uwais dan menemukan tanda putih sesuai dengan sabda Nabi.

Umar dan Ali memohon agar Uwais membacakan doa dan istighfar untuk mereka, tetapi Uwais menolak dan malah meminta mereka untuk berdoa untuk dirinya.

Meskipun Khalifah Umar bin Khattab berniat memberikan bantuan kepadanya, Uwais Al Qarni menolak dan meminta agar tidak diketahui orang lain sebagai seorang fakir yang butuh bantuan.

Dengan kesalehan, kesederhanaan, dan keikhlasan yang luar biasa, Uwais al-Qarni tetap menjadi teladan bagi banyak orang, mengajarkan tentang pentingnya mengabdi kepada orang tua, mencari ridha Allah, dan selalu merendahkan diri tanpa mengharapkan pengakuan dari manusia.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nabi dan Rasul, dari Jumlah hingga Tugasnya

Wafatnya Uwais Al Qarni

Setelah beberapa tahun berlalu, Uwais al-Qarni berpulang ke rahmatullah.

Saat jenazahnya akan dimandikan, tiba-tiba banyak orang yang berebut ingin melakukannya.

Begitu juga ketika dibawa untuk dikafani, sudah ada orang-orang yang menunggu untuk membantunya.

Bahkan ketika proses pemakaman dimulai, banyak orang yang ingin mengantarkannya ke kuburan.

Kematian Uwais Al Qarni menggemparkan masyarakat di kota Yaman. Banyak hal yang mengherankan terjadi.

Meskipun Uwais adalah seorang fakir yang tidak dianggap oleh orang banyak, banyak orang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.

Keanehan-keanehan ini menimbulkan tanya-tanya di kalangan penduduk. Siapakah sebenarnya Uwais Al Qarni?

Bagaimana mungkin ia, seorang fakir sederhana yang bekerja sebagai penggembala domba dan unta, bisa menyedot perhatian orang banyak dan bahkan orang asing yang datang dengan jumlah yang luar biasa?

Mereka pun berspekulasi apakah para pengunjung ini adalah malaikat yang diturunkan untuk mengurus jenazah dan pemakaman Uwais.

Berita tentang meninggalnya Uwais Al Qarni dan fenomena aneh yang terjadi di sekitar pemakamannya menyebar luas.

Barulah pada saat itu penduduk Yaman mulai mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al Qarni.

Selama ini, Uwais meminta kepada Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib untuk merahasiakan tentang dirinya.

Akhirnya, pada hari wafatnya, mereka mendengar sabda Nabi yang menyatakan bahwa Uwais Al Qarni adalah penghuni langit.

Meninggalnya Uwais Al Qarni dan keajaiban yang menyertainya pada saat wafatnya meninggalkan jejak yang mengesankan di hati penduduk Yaman dan seluruh umat Islam.

Kisah hidupnya yang penuh kesholehan dan ketulusan telah membuktikan betapa cinta dan pengabdiannya kepada Allah dapat membuatnya dianggap sebagai sosok istimewa di hadapan-Nya.

Baca Juga: 13 Adab Bertetangga dalam Islam, Yuk Ikuti Hadis Rasulullah SAW

Itulah kisan Uwais Al Qarni yang sangat berbakti kepada ibunya. Ia pun begitu dikenal dan dicintai bahkan hingga Ia berpulang.