21 September 2022

Vaksin Hepatitis A: Jenis, Indikasi, dan Efek Samping yang Wajib Diketahui

Langkah paling efektif untuk mencegah hepatitis A
Vaksin Hepatitis A: Jenis, Indikasi, dan Efek Samping yang Wajib Diketahui

Vaksin hepatitis A menjadi salah satu langkah paling efektif untuk mencegah paparan virus hepatitis A.

Hepatitis A adalah infeksi hati (liver) menular yang disebabkan oleh virus dengan nama serupa.

Virus ini menyebabkan peradangan dan menurunkan fungsi organ hati secara keseluruhan.

Risiko tertular hepatitis A semakin tinggi apabila mengonsumsi makanan atau minuman terkontaminasi oleh darah, air liur, dan cairan vagina atau sperma penderita.

Dalam intensitas ringan, hepatitis A tidak memerlukan pengobatan.

Penderita bisa sembuh total tanpa mengalami kerusakan hati permanen.

Terkait dengan gejala yang dialami penderita dan proses vaksin hepatitis A, simak ulasannya di bawah ini, ya, Moms!

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Gejala Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai

Sakit Kuning
Foto: Sakit Kuning (Istockphoto)

Gejala hepatitis A biasanya muncul beberapa minggu setelah terinfeksi virus.

Namun, tidak semua penderita mengalami gejala-gejala tersebut.

Saat terjadi, gejala hepatitis A dapat meliputi:

  • Rasa lelah dan lemah yang muncul secara tiba-tiba.
  • Sakit atau rasa tidak nyaman pada perut, terutama di sisi kanan atas di bawah tulang rusuk.
  • Feses berwarna merah kecoklatan atau abu-abu.
  • Penurunan hingga kehilangan selera makan.
  • Mengalami demam ringan.
  • Urine berubah warna menjadi kegelapan.
  • Rasa nyeri yang muncul pada sendi.
  • Kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kekuningan (jaundice).
  • Rasa gatal berlebihan.

Gejala-gejala ini relatif ringan dan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Namun, hepatitis A terkadang menyebabkan penyakit parah yang berlangsung beberapa bulan.

Baca Juga: 27+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Semarang, Tersedia Vaksin Booster!

Cara Meredakan Gejala Hepatitis A

Gejala yang terjadi dalam intensitas ringan bisa diredakan dengan langkah sederhana, seperti:

  • Perbanyak waktu beristirahat, terutama di tahap awal infeksi. Di fase ini, tubuh akan merasa sangat lelah.
  • Minum obat antinyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen. Lakukan ini jika tubuh merasa sakit dan nyeri.
  • Mengenakan pakaian longgar.
  • Hindari mandi atau berendam menggunakan air panas.
  • Konsumsi makanan ringan guna membantu mengurangi mual dan muntah.
  • Hindari alkohol, karena dapat menambah beban kerja organ hati.

Baca Juga: 11 Pantangan Penderita Hepatitis B, Jangan Diabaikan!

Jenis Vaksin Hepatitis A

Vaksin diperlukan guna mencegah risiko terpapar penyakit.

Apabila terpapar, vaksin bisa bermanfaat untuk mencegah perburukan kondisi atau risiko komplikasi.

Ada 3 jenis vaksin hepatitis A yang paling utama, yaitu:

  • Vaksin hepatitis A saja
  • Vaksin gabungan hepatitis A dan hepatitis B
  • Vaksin gabungan hepatitis A dan demam tifoid

Bicarakan dengan dokter di fasilitas kesehatan terkait dengan jenis vaksin yang paling cocok.

Vaksin juga bisa diperoleh jika ingin bepergian ke luar negeri.

Setidaknya, vaksinasi mesti dilakukan 2 atau 3 minggu sebelum keberangkatan.

Dosis ekstra juga diperlukan setelah 6 hingga 12 bulan guna memberikan perlindungan jangka panjang.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Indikasi Vaksin Hepatitis A

Traveling
Foto: Traveling (Istockphoto)

Moms disarankan untuk mendapatkan vaksin hepatitis A apabila memiliki kondisi di bawah ini:

  • Kontak dekat seseorang dengan pengidap hepatitis A.
  • Orang yang berencana bepergian atau tinggal di luar negeri.
  • Orang yang mengidap penyakit hati kronis (jangka panjang).
  • Pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
  • Pengguna narkoba dengan jarum suntik bergantian.
  • Pekerja limbah, tim medis, atau orang yang bekerja di kebun binatang.

Baca Juga: 95 Lokasi Vaksin COVID-19 di Medan September 2022, Tersedia Vaksin Booster!

Hal yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Hepatitis A

Vaksin hepatitis A memang menjadi salah satu langkah efektif dalam mencegah penyebaran dan penularan penyakit hepatitis A.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat Moms harus menunda, bahkan tidak boleh menerima jenis vaksin ini.

Kondisi-kondisi tersebut, antara lain:

1. Menderita Alergi Parah

Moms menderita reaksi alergi kronis, yang dapat mengancam keselamatan nyawa.

Kondisi ini bisa saja muncul setelah seseorang mendapatkan vaksin hepatitis A.

2. Sakit Ringan

Seseorang dengan sakit ringan, seperti batuk pilek atau merasa tidak enak badan, juga tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin hepatitis A.

Prosedur vaksin bisa ditunda beberapa saat hingga Moms benar-benar pulih dari penyakit.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Cokelat Saat Demam?

Efek Samping Vaksin Hepatitis A

Beberapa orang mengalami nyeri sementara, kemerahan, dan pengerasan kulit di tempat suntikan.

Benjolan kecil tanpa rasa sakit juga bisa terbentuk, tetapi biasanya menghilang dengan cepat seiring waktu. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.

Ada pula efek samping vaksin hepatitis A lainnya, yaitu:

  • Demam
  • Kurang enak badan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa sakit
  • Kehilangan selera makan

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Tips Mencegah Penyebaran Infeksi

Cuci Tangan
Foto: Cuci Tangan (Istockphoto)

Risiko penyebaran hepatitis A bisa diminimalkan dengan menerapkan beberapa langkah berikut ini:

  • Jangan bepergian atau tetap di rumah saja jika mengalami penyakit kuning atau gejala lain yang sudah disebutkan sebelumnya.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah dari toilet dan sebelum menyiapkan makanan.
  • Jangan menggunakan barang pribadi secara bergantian, seperti handuk dan alat makan.
  • Mencuci pakaian dan peralatan yang sudah digunakan dengan air panas untuk mematikan virus hepatitis A.
  • Rutin membersihkan toilet, gagang pintu, dan permukaan benda yang sering tersentuh.
  • Terapkan seks sehat, misalnya setia pada 1 pasangan, dan menggunakan pengaman (kondom).
  • Anak berusia 1 tahun atau orang dewasa yang belum pernah sebaiknya segera mendapatkan vaksin hepatitis A.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) apabila bekerja di laboratorium yang mungkin berkontak dengan virus hepatitis A.
  • Jangan melakukan hubungan seks sejenis.
  • Apabila Moms adalah penderita hepatitis B atau hepatitis C, pastikan untuk mengonsumsi obat dari dokter sesuai anjuran.

Jika ingin melakukan vaksin hepatitis A, sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sebab, dalam kasus yang jarang terjadi, vaksin bisa memicu keluhan yang membahayakan nyawa.

Beberapa tanda tersebut, meliputi pembengkakan pada wajah, menggigil, kesulitan bernapas, dan peningkatan detak jantung.

Baca Juga: Efektifkah Cara Mengobati Hepatitis B dengan Temulawak?

Jadi, apakah Moms sudah pernah mendapatkan vaksin hepatitis A saat masih anak-anak?

Jika merasa belum, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar nantinya bisa segera mendapat suntikan vaksinasi hepatitis A.

Yuk, gunakan tools Imunisasi dari Orami Apps berikut ini agar jadwal vaksin anak Moms dan Dads terpantau secara tepat.

Jangan lupa imunisasi lengkap sesuai dengan usia Si Kecil, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007
  • https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis-a/vaccination/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb