Arti Kata Wallahualam dan Kapan Sebaiknya Kata Ini Diucapkan
Hikmah Wallahualam
Spirit wallahualam ini yang menjadikan Islam sebagai agama yang mempunyai kekayaan tafsir, pendapat, pandangan, tradisi, kebudayaan, dan khazanah literasi.
Dalam Islam, konsep ilmu sangat tinggi karena tidak hanya sebagai pembuktian dari sesuatu, namun juga mengembalikan kepada kekuasaan Allah SWT.
Misalnya, menurut penelitian Kalimah Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Unida Gontor, konsep sains dalam Islam memiliki dimensi universal, metafisik dan empiris, dan berbeda dengan sains yang berasal dari pandangan dunia Barat yang terbatas pada dimensi empiris.
Ini menjadi ciri khas yang berbeda dengan konsep ilmu lain di peradaban lain.
Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dalam Islam sangat erat kaitannya sebagai bukti Maha Besar Allah SWT.
Maka dari itu, sebaiknya setiap perkataan atau penjelasan manusia disampaikan dengan kerendahan hati, karena hanya Allah SWT yang memiliki kebenaran sejati.
Mengutip NU Online, para ulama sepakat bahwa hikmah wallahualam adalah sebagai berikut.
1. Penguat Fatwa dari Ulama
Salah satu hikmah dari wallahualam adalah bentuk pengakuan mereka bahwa fatwa yang mereka utarakan adalah terbatas yang dapat ditinjau ulang kembali dalam kesempatan yang lain.
Dan para ulama juga tak segan untuk mengubah fatwanya ketika ditemukan sudut pandang ataupun dalil hukum lain yang dapat mengubah pendapatnya.
2. Fatwa Bersumber dari Allah
Hikmah dari wallahualam berikutnya adalah sebagai bentuk pengakuan para ulama bahwa fatwa mereka bersumber dari ilmu yang mereka dapatkan.
Dan seluruh ilmu tersebut bersumber dari Allah subhanahu wata’ala.
Oleh karena itu, ucapan Wallahu a‘lam adalah bentuk tawadhu’ (kerendahan hati) mereka di hadapan Allah yang telah memberikan mereka petunjuk dalam memahami ilmu.
Baca Juga: 12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam
3. Kerendahan Hati
Kemudian, para ulama juga memakai kalimat Wallahu a’lam bish-shawab sebagai penutup dalam beberapa penjelasan dalam kitab-kitab karya mereka maupun sebagai penutup pengajian mereka.
Menurut Sulaiman bin Muhammad al-Bujairami, ulama mazhab Syafi’i, hal ini dianjurkan dengan tujuan sebagai bentuk kerendahan hati para ulama serta upaya memasrahkan kembali hakikat permasalahan tersebut kepada Allah.
قال بعض الشيوخ: كأن المصنف قصد بذلك التبري من دعوى الأعلمية اهـ. قال العلامة ابن حجر بعد قول المنهاج والله أعلم: أي من كل عالم. وزعم بعض الحنفية أنه لا ينبغي أن يقال ذلك. قيل مطلقا وقيل للإعلام بختم الدرس. ويرد بأنه لا إيهام فيه بل فيه غاية التفويض المطلوب
Artinya:
“Sebagian para guru mengatakan, ‘(Dengan memakai lafadz Wallahu a‘lam bish-shawab) seakan-akan penulis bertujuan untuk berlepas diri dari pengakuan paling alim.
Al-‘Allamah Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan, maksud kalimat Wallahu a‘lam adalah hanya Allah yang lebih mengetahui dari seluruh orang alim.
Sebagian ulama Mazhab Hanafi mengatakan tidak seyogianya (makruh) memakai ungkapan demikian.
Sebagian memutlakkan dan sebagian yang lain menghukumi makruh ketika bertujuan sebagai pertanda ditutupnya pengajian.
Pendapat ini tertolak karena tidak ada keraguan bahwa di dalam ungkapan Wallahu a‘lam terdapat puncak kepasrahan kepada Allah yang dianjurkan” (Sulaiman al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘ala al-Khatib, Beirut: Dar al-Fikr, 1995, vol. 4 hal. 503).
Baca Juga: Terlihat Menggemaskan, Ternyata Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir Bukan Perihal Gampang!
Itulah penjelasan wallahualam dan juga hikmah ketika mengucapkannya.
Semoga Allah selalu melindungi Moms yang membaca kalimat ini.
- https://quran.kemenag.go.id/
- https://kbbi.web.id/wallahualam
- https://www.risalahislam.com/2018/12/pengertian-wallahu-alam-bish-shawabi.html
- http://siabuhnews.com/spirit-wallahualam
- https://bincangsyariah.com/kalam/mengatakan-wallahu-alam-saat-menyampaikan-pendapat/
- https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/kalimah/article/view/286
- https://uninus.ac.id/hikmah-di-balik-tradisi-pengucapan-wallahu-alam/
- https://islam.nu.or.id/ubudiyah/hikmah-pengucapan-wallahu-alam-1U7Mz
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.