19 Juli 2024

Persalinan Water Birth: Keuntungan dan Bahaya yang Wajib Diwaspadai

Risikonya antara lain bisa menimbulkan infeksi hingga terisinya paru-paru bayi oleh air

Water birth atau persalinan dalam air kembali populer beberapa tahun belakangan ini.

Melansir WebMD, water birth adalah sebagian atau seluruh proses persalinan yang dilakukan ketika Moms berada di kolam air hangat.

Prosedur ini dapat dilakukan di rumah sakit, pusat bersalin, atau di rumah, tentu saja tetap dengan bantuan dokter kandungan, perawat, atau bidan.

Selain dipercaya bisa mengurangi rasa sakit saat melahirkan, metode ini banyak dilakukan artis sehingga membuat banyak Moms berminat.

Seperti yang dilakukan penyanyi jazz Andien pada tahun 2017 saat melahirkan Anaku Askara Biru. Selain Andien, artis Shareena juga menggunakan metode water birth untuk persalinan anak pertamanya, Ry.

Berikut ini adalah informasi tentang apa saja yang perlu Moms ketahui seputar water birth, hingga faktor yang membuatnya dilarang di Indonesia. Disimak yuk, Moms!

Baca Juga : Ketahui 9 Peran Doula dalam Persalinan, Berbeda dengan Bidan

Manfaat Water Birth untuk Moms dan Bayi

Water Birth.jpg
Foto: Water Birth.jpg (Parents.com)

Water birth sudah lama dikenal di Australia dan Rusia. Sementara itu, di Indonesia, water birth baru populer sekitar akhir tahun 2006.

Selain disukai kalangan para artis, water birth di Indonesia juga mulai populer karena diketahui bisa mengurangi rasa sakit.

1. Mengurangi Rasa Sakit saat Melahirkan

Metode persalinan ini bisa mengurangi rasa sakit karena Moms direndam di dalam air hangat, sehingga memberikan perasaan nyaman dan rileks.

Air hangat membantu menurunkan tekanan darah Moms, sehingga memengaruhi kecemasan ibu saat melahirkan yang semakin berkurang.

Dengan begitu, tubuh Moms akan memproduksi hormon endorfin yang dapat membantu mengurangi rasa sakit.

2. Aman untuk Bayi

Water birth dipercaya aman untuk bayi karena bayi hidup di air ketuban saat di dalam kandungan.

Sebagian ibu percaya bahwa bayi 'berenang' dalam air ketuban saat di dalam kandungan.

Air steril yang diisikan ke dalam kolam untuk melahirkan sudah diatur sesuai suhu tubuh, yaitu 36-37°C, sehingga bisa mencegah bayi yang lahir mengalami hipotermia.

3. Memudahkan Persalinan

Melahirkan di dalam air akan lebih mudah karena ada gaya gravitasi dalam air.

Ini akan membantu Moms saat mengejan dalam posisi duduk atau berjongkok, sehingga persalinan dapat berjalan lebih cepat.

Metode ini juga akan memudahkan Moms yang memiliki keterbatasan fisik untuk melahirkan.

Baca Juga: 60+ Ucapan Selamat Melahirkan yang Indah dan Menyentuh

Bahaya dan Risiko Persalinan Water Birth

Water Birth
Foto: Water Birth (Whattoexpect.com)

Ada beberapa alasan kenapa water birth tidak disarankan di Indonesia, Moms.

Tentunya semua demi keselamatan serta kesehatan ibu dan bayi. Berikut risiko dari melakukan persalinan water birth:

1. Infeksi

Saat mengejan di dalam kolam, ada kemungkinan Moms akan buang air besar dalam kolam tersebut.

Bayi yang lahir dapat menelan sebagian air yang sudah kotor tersebut, sehingga berisiko terkena infeksi.

Sulit membuat air kolam steril, karena begitu Moms masuk, air akan terkontaminasi oleh vagina saat proses bukaan.

2. Pneumonia

Untuk mencegah pneumonia, suhu air harus cukup hangat dan bayi harus segera diangkat dari air setelah keluar dari tubuh ibu.

Pneumonia dapat terjadi 24-48 jam setelah persalinan, salah satu penyebabnya adalah bakteri dari dalam kolam.

Baca juga: Berapa Lama Jahitan Pasca Melahirkan Sembuh Total?

Mungkin Moms bingung, bagaimana bayi bisa tenggelam dalam kolam dengan tenaga medis di sekitarnya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.