17 Februari 2024

Bayi Sering Mengejan dan Ngulet hingga Membiru? Mungkin Ini Sebabnya

Bisa menandakan grunting baby syndrome
Bayi Sering Mengejan dan Ngulet hingga Membiru? Mungkin Ini Sebabnya

Namun, jika dialami oleh bayi baru lahir, maka itu merupakan tanda grunting baby syndrome.

3. Kontraksi Pinggul

Bayi baru lahir dengan sindrom ini akan menangis, menjerit, dan menarik kaki saat buang air besar.

Bayi akan menanggapi pelebaran rektum dengan mengontraksikan dasar panggulnya.

Bayi sering mengejan dan mengulet ini bukanlah tanda dari sembelit.

Ketika bayi mengejan, biasanya itu berarti mereka sedang belajar untuk buang air besar.

Si Kecil belum menemukan cara untuk mengendurkan dasar panggul, sehingga menggunakan tekanan perut untuk buang air besar.

Baca Juga: 5 Jenis Baby Stroller yang Cocok untuk Bayi Baru Lahir

Apa yang Harus Dilakukan Saat Bayi Sering Mengejan?

Grunting Baby Syndrome
Foto: Grunting Baby Syndrome (Orami Photo Stocks)

Meskipun sulit melihat bayi mengejan tidak nyaman saat mengalami grunting baby syndrome, tak perlu khawatir.

Ada banyak yang Moms bisa lakukan untuk membantu bayi saat kondisi ini.

Sejumlah tips di bawah ini bisa membuat Si Kecil terlihat lebih nyaman ketika buang air besar, di antaranya:

1. Biarkan Bayi Mengontrol Gerakan Ususnya

Sebelum mencoba ini, Moms harus memastikan dengan dokter bahwa bayi sering mengejan adalah hal yang normal.

Jika bayi yang mengejan hanya karena belajar bagaimana buang air besar, biarkan ini terjadi.

Biarkan Si Kecil belajar bagaimana mengendurkan anusnya sambil mendorong dengan perutnya.

Kondisi ini adalah sesuatu yang akan dipelajari bayi seiring waktu melalui coba-coba.

“Ini cenderung berlangsung untuk waktu yang singkat dan akan mereda ketika sistem pencernaan bayi mulai matang." ungkap Dr. Philippa Kaye, penulis buku The First Five Years, seperti dikutip dari madeformums.com.

2. Hindari Stimulasi Anus Bayi

Warna BAB Bayi
Foto: Warna BAB Bayi (Orami Photo Stocks)

Cara mengatasi bayi sering mengeden dan ngulet, yakni dengan tidak memaksakannya.

Buang air besar, sama seperti proses lainnya yang perlu dipelajari.

Bayi perlu belajar menegangkan otot perut dan di saat yang sama merelaksasikan dasar panggul.

Artinya, koordinasi ini perlu waktu hingga akhirnya matang dan berkembang baik.

Hindari menstimulasi bagian anus bayi dengan harapan membantunya melancarkan proses buang air besar.

Upaya ini dipercaya dapat memperlambat proses belajar bayi untuk buang air besar secara normal.

Diperlukan waktu selama 3 hingga 4 bulan untuk bayi belajar buang air besar dan mengalami grunting baby syndrome.

Baca Juga: Hematochezia, Kondisi Munculnya Darah Segar pada Feses

3. Bantuan Alat Monitor Pernapasan

Pola pernapasan yang tidak teratur biasanya tidak perlu dikhawatirkan, Moms.

Kecuali jika bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas seiring mengejan atau mengulet.

Monitor bayi dapat membantu Moms atau Dads untuk memeriksa indikasi pernapasan abnormal saat bayi baru lahir tidur.

Beberapa orang juga menggunakan monitor gerakan, yang membunyikan alarm jika bayi berhenti bergerak lebih lama dari biasanya.

Alat bantuan monitor ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika bayi sulit bernapas.

Adapun, penggunaannya bisa dilakukan di rumah sakit atau di rumah pribadi dengan panduan yang dianjurkan.

4. Pola Makan Bayi yang Sehat

Bayi Makan
Foto: Bayi Makan (Kenaviral.com)

Pengobatan rumahan berikut dapat membantu mengatasi bayi yang mengejan saat baru lahir.

Pastikan pola makannya sehat dengan menerapkan cara-cara berikut ini:

  • Memberi makan bayi porsi sedikit dan sering.
  • Menyusui bayi lebih lambat.
  • Menghindari dot botol dengan lubang besar, yang dapat menyebabkan aliran terlalu cepat.
  • Menambahkan sedikit oatmeal untuk mengentalkan susu formula, tetapi tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.
  • Menyendawakan bayi lebih sering.

Baca Juga: Intubasi, Prosedur Medis untuk Mengembalikan Napas yang Hilang

Jika pengobatan rumahan ini tidak membantu, bayi baru lahir mungkin memiliki kondisi yang disebut...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb