22 Februari 2023

Gigi Kecil atau Microdontia: Penyebab hingga Perawatannya

Bisa diperbaiki dengan tindakan veneer
Gigi Kecil atau Microdontia: Penyebab hingga Perawatannya

Apakah Moms mempunyai penampilan gigi kecil meski telah bertambah usia?

Banyak orang mengkhawatirkan kondisi ukuran gigi yang tidak sama di bagian depan atau belakang mulut.

Dalam medis, ukuran gigi yang lebih kecil dibanding lainnya dikenal dengan sebutan microdontia.

Lantas, apa penyebab gigi kecil? Apakah ada cara untuk mengatasinya? Mari bedah lebih lanjut serba-serbi ukuran gigi kecil dari normalnya, Moms!

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Balita Tumbuh Gigi dan Cara Menanganinya

Penyebab Gigi Kecil atau Microdontia

Pemeriksaan Gigi
Foto: Pemeriksaan Gigi (Orami Photo Stocks)

Sama seperti semua hal lain tentang tubuh manusia, gigi bisa memiliki berbagai ukuran.

Seseorang mungkin memiliki gigi yang lebih besar dari rata-rata. Ini merupakan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah macrodontia.

Sebaliknya, ada juga yang memiliki ukuran gigi kecil dibandingkan rata-rata. Ini merupakan kondisi yang disebut microdontia.

"Tanda-tanda dari microdontia adalah ukuran gigi yang lebih kecil dari lainnya," terang drg. Alexander Bryan, dokter gigi yang berpraktik di DOKGI Dental Clinic.

Ada beberapa hal yang diyakini dapat menjadi penyebab gigi kecil, di antaranya:

1. Genetik

Menurut drg. Bryan, gigi kecil paling banyak terjadi akibat faktor genetik.

Microdontia dapat diartikan variasi bentuk gigi, di mana ukurannya lebih kecil dari normal.

Umumnya dapat melibatkan 1 atau beberapa jenis gigi di sekitarnya.

Faktanya, gigi kecil akibat genetik tidak perlu dikhawatirkan dan tidak membutuhkan pengobatan.

2. Gangguan kehamilan

Bibir atau mulut bayi mungkin tidak terbentuk dengan baik selama kehamilan.

Apabila demikian, seorang bayi dapat memiliki bibir sumbing, langit-langit mulut sumbing, atau keduanya ketika dilahirkan.

Abnormalitas gigi lebih sering terjadi pada area celah, sehingga menimbulkan gigi jarang atau ukuran gigi yang tidak serupa satu dengan lainnya.

3. Efek Samping Kemoterapi

Kemoterapi atau terapi radiasi pada masa bayi dan anak sebelum usia 6 tahun dapat mempengaruhi perkembangan gigi.

Salah satu akibatnya, yakni mengakibatkan gigi kecil atau ukuran gigi yang tidak sama.

Microdontia karena efek samping kemoterapi dapat diterapi dengan beberapa tindakan lanjutan.

Sebagian orang menggunakan istilah gigi pendek atau gigi jarang untuk menggambarkan fenomena ini.

Mikrodontia juga dapat terjadi pada sindrom lain dan biasanya terlihat pada hipodonsia, yaitu jumlah gigi yang lebih sedikit dari biasanya.

Baca Juga: 5 Jenis Behel Gigi, Fungsi, dan Tahapan Pemasangannya

Perawatan Gigi Kecil

Veneer Gigi
Foto: Veneer Gigi (Hargo.co.id)

Umumnya, gigi kecil pada orang dewasa ataupun anak-anak tidak membutuhkan perawatan khusus.

"Hal ini karena pada dasarnya ukuran gigi lebih kecil bukanlah suatu penyakit," tegas drg. Bryan.

Meski begitu, banyak orang memilih perawatan estetika untuk merapikan gigi yang kecil.

Beberapa perawatan estetika untuk mengatasi gigi kecil, misalnya:

1. Veneer Gigi

Veneer adalah terapi yang banyak dipilih untuk memperbaiki penampilan gigi kecil.

Tindakan estetika pada gigi ini akan membuat panjang dan ukuran gigi tampak alami dan normal.

Menurut drg. Bryan, microdontia diperbaiki dengan veneer biasanya karena alasan estetika untuk mempercantik diri.

2. Pembuatan Mahkota Gigi

Pembuatan mahkota gigi adalah langkah perawatan lain di luar veneer gigi.

Alih-alih cangkang tipis, mahkota dapat menutupi seluruh gigi, termasuk bagian depan dan belakang.

Terkadang, dokter gigi harus mengikis sedikit gigi untuk menyiapkan mahkota.

3. Komposit Gigi

Proses ini terkadang disebut gigi ikatan atau ikatan komposit.

Dokter gigi membuat permukaan gigi yang kecil menjadi kasar dan kemudian mengoleskan bahan resin komposit ke permukaan gigi.

Bahan akan mengeras dengan menggunakan cahaya khusus.

Setelah mengeras, gigi yang kecil akan menyerupai gigi biasa yang berukuran normal.

Restorasi ini juga dapat melindungi gigi dari keausan, yang terkadang disebabkan oleh ukuran gigi yang tidak sesuai.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride untuk Melindungi Gigi dari Kerusakan

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter Gigi Anak
Foto: Dokter Gigi Anak (Thedentalcare.com.sg)

Gigi kecil bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan, sehingga tidak diharuskan untuk melakukan perawatan ke dokter gigi.

Meski begitu, gigi yang jarang dan terdapat celah membuat sebagian orang tidak percaya diri.

Tidak hanya mempengaruhi penampilan, gigi yang kecil juga bisa meningkatkan risiko penumpukan plak di mulut.

Si Kecil mungkin berisiko lebih tinggi mengalami keausan pada gigi akibat ukuran gigi yang terlalu kecil.

Selain itu, microdontia juga dapat meningkatkan kemungkinan makanan untuk tersangkut di antara gigi.

Terlepas dari itu, jika Moms atau Si Kecil mengalami rasa sakit pada rahang atau terdapat kerusakan pada gigi, buatlah janji temu dengan dokter gigi.

Nantinya, dokter gigi akan menentukan apakah perawatan diperlukan untuk Moms atau Si Kecil.

"Penumpukan sisa makanan yang tidak dibersihkan juga bisa membuat gigi berlubang," ungkap drg. Bryan.

Oleh sebab itu, jangan tunda melakukan pemeriksaan ke dokter gigi apabila gigi kecil memicu gangguan pada mulut.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Sikat Gigi Anak Elektrik serta Rekomendasinya

Demikian penjelasan gigi kecil atau dikenal dengan istilah microdontia.

Perlu diketahui bahwa tidak ada bahan-bahan alami yang bisa memperbaiki kondisi ini.

Artinya, satu-satunya cara yang terbukti efektif mengatasi gigi kecil atau adalah dengan berobat ke dokter gigi.

  • https://www.healthline.com/health/small-teeth#causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb