8 Penyebab Kepala Bayi Peyang, Bisakah Normal Kembali?
7. Faktor Keturunan
Penyebab kepala bayi peyang selanjutnya adalah faktor keturunan.
Namun, faktor genetik kepala peyang atau plagiocephaly, dianggap relatif jarang dibandingkan dengan penyebab lain seperti posisi tidur atau kondisi fisik.
Namun, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi ini.
Hal ini bisa termasuk kecenderungan untuk memiliki tengkorak yang lebih lembut atau fleksibel, yang dapat lebih mudah terbentuk menjadi bentuk yang tidak simetris.
8. Keterbatasan Gerak di Rahim
Penyebab kepala bayi peyang yang terakhir adalah keterbatasan gerak di rahim.
Terkadang, kepala bayi bisa menjadi peyang akibat posisi mereka yang terbatas dalam rahim, terutama dalam kasus kehamilan ganda atau jika rahim ibu memiliki bentuk yang tidak biasa.
Baca Juga: 8 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya
Efek Samping Jika Kepala Bayi Peyang
Sering menjadi ketakutan banyak orang tua, sampai kapan kondisi ini bisa berubah? Adakah efek sampingnya?
Faktanya, bentuk kepala akan membaik dengan sendirinya dari waktu ke waktu.
Hal ini seiring bayi tak mengalami gejala atau tanda seperti sakit kepala dan gangguan perkembangan lain.
"Dalam kebanyakan kasus, kepala bayi peyang tidak memiliki efek samping pada otak atau bentuk kepala," terang dr. Rosary.
Kepala bayi yang peyang tidak memengaruhi perkembangan dan fungsi otak bayi ataupun menimbulkan kerusakan lainnya.
Kondisi ini hanya dapat menyebabkan bentuk kepala tampak tidak simetris saat umur bayi masih kecil.
Oleh karena itu, tak perlu meragukan kepala Si Kecil yang terlihat peyang sejak dini ya, Moms.
Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter
Jenis Kepala Bayi Peyang
Terlepas minimnya efek samping kepala bayi yang peyang, ini bisa dibedakan dari berbagai jenis.
Mengutip National Health Service, ada beberapa jenis kepala bayi peyang yang bisa diketahui.
1. Plagiocephaly
Ini adalah kasus kepala bayi yang peyang paling umum terjadi.
Kepala bayi rata pada 1 sisi, membuatnya tampak asimetris, dan posisinya dengan telinga mungkin tidak selaras.
Hal ini bisa membuat kepala tampak seperti jajaran genjang bila dilihat dari atas. Kadang-kadang, dahi dan wajah mungkin sedikit menonjol di sisi yang rata.
2. Brachycephaly
Ini merupakan jenis kepala bayi peyang di mana bagian belakang kepala menjadi rata.
Terkadang, ini menyebabkan kepala melebar, dan kadang-kadang dahi menonjol keluar.
Masalah-masalah ini cukup umum dan terjadi sekitar 1 dari setiap 5 bayi.
Dalam kebanyakan kasus, ini bukan hal yang mengkhawatirkan, karena tidak ada efek pada otak.
Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah Tanda Hamil? Ini Kata Dokter
Bisakah Kepala Bayi Peyang Kembali Normal?
Dalam Journal of Neurosurgery, kepala peyang akan kembali berbentuk bulat atau normal sempurna saat bayi berusia 18 bulan ke atas.
Kepala bayi yang baru lahir memang tidak bulat secara langsung. "Disebabkan karena proses melahirkan, bentuk kepala bayi akan kembali normal dalam beberapa hari atau minggu," tambah dr. Rosary.
Selain itu, sambungan tulang-tulang tengkorak bayi baru lahir belum menyatu dan ubun-ubunnya juga masih lunak.
Sambungan tulang tengkorak dan ubun-ubun akan menyatu dan memadat ketika bayi berusia 18 bulan.
Pada sebagian besar kasus kondisi ini tidak menetap sampai dewasa dan akan membaik seiring dengan perkembangan motorik bayi.
Misalnya, ketika bayi telah menunjukkan beberapa perkembangan seperti:
- Bayi aktif menggerakan kepala
- Sudah bisa duduk
- Merangkak
- Berjalan lancar
Menurut dokter Rosary, pada tahap tersebut tekanan terhadap kepala bayi sudah tidak berlangsung lama.
Artinya, kemajuan perkembangan bayi ini secara otomatis akan memperbaiki bentuk kepalanya sendiri.
Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.