21 Agustus 2023

Kisah Bilal bin Rabah yang Masuk Surga Mendahului Nabi

Dikenal sebagai muadzin pertama, Ia dijamin masuk surga oleh Allah
Kisah Bilal bin Rabah yang Masuk Surga Mendahului Nabi

Foto: channel-e.id

Kisah Bilal bin Rabah al-Habsyi adalah salah satu individu mulia dalam sejarah Islam, Ia merupakan sahabat dekat Nabi Muhammad SAW yang telah diberi jaminan masuk surga.

Meskipun ia menghadapi berbagai bentuk penyiksaan saat masih menjadi budak, keimanan serta keyakinannya terhadap Islam dan keesaan Allah tetap tegar dan tidak tergoyahkan.

Bilal bin Rabah tercatat sebagai salah satu sahabat yang memiliki ikatan yang erat dengan Nabi Muhammad SAW.

Sejak ia memeluk Islam, Bilal menjadi salah satu dari segelintir orang pertama yang mengikuti Nabi dan turut serta dalam perjuangan awal untuk menyebarkan ajaran agama Islam.

Ingin tahu kisah Bilal bin Rabah selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Kisah Nabi Sam'un, Nabi Terkuat dan Tak Terkalahkan

Siapa Bilal bin Rabah?

Kisah Bilal bin Rabah
Foto: Kisah Bilal bin Rabah (Pinterest.com)

Bilal dilahirkan di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum peristiwa hijrah.

Ayahnya bernama Rabah, sementara ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit gelap yang tinggal di Mekah.

Karena asal-usul ibunya tersebut, Bilal dikenal juga dengan panggilan ibnus-Sauda’ (putra wanita berkulit gelap).

Masa kanak-kanak Bilal dijalani di kota Ummul Qura (Mekah), di bawah pengasuhan keluarga bani Abduddar.

Setelah ayahnya wafat, Bilal menjadi milik Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh berpengaruh di kalangan mereka yang belum memeluk Islam.

Ketika agama Islam mulai menerangi Mekah, Bilal menjadi salah satu di antara mereka yang pertama kali memeluk Islam.

Pada saat itu, hanya segelintir individu yang telah mendahului Bilal dalam memeluk agama Islam, di antaranya Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Kisah Bilal bin Rabah mengalami penderitaan yang amat berat oleh tangan-tangan orang-orang musyrik.

Tubuhnya dihimpit berbagai bentuk kekejaman, penyiksaan, dan perlakuan kejam.

Akan tetapi, ia tetap sabar dalam menghadapi ujian ini dengan ketabahan yang luar biasa.

Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Mukjizat serta Keteladanannya

Mendapat Siksaan dari Orang Kafir Quraisy

Ilustrasi Ketabahan Bilal bin Rabah
Foto: Ilustrasi Ketabahan Bilal bin Rabah (Blackshirts.info)

Kisah Bilal bin Rabah merasakan penderitaan dari tindakan zalim yang lebih berat daripada yang dialami oleh siapa pun.

Siksaan, kekerasan, dan kekejaman dalam berbagai bentuk menyakitkan tubuhnya.

Tetapi Bilal tetap mempertahankan ketabahan di hadapan ujian ini dengan kesabaran yang langka ditemukan pada siapa pun.

Orang-orang Islam seperti Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib memiliki keluarga dan suku yang membela mereka.

Namun, mereka yang tertindas dari kalangan hamba sahaya dan budak tidak memiliki siapa pun yang membelanya.

Oleh karena itu, orang-orang Quraisy melampiaskan siksaan kejam pada mereka tanpa belas kasihan.

Orang kafir Quraisy ingin membuat perlakuan kejam ini sebagai contoh dan peringatan bagi siapa saja yang berpikir untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad.

Kaum tertindas ini menderita di bawah tangan-tangan orang kafir Quraisy yang penuh dengan kekejaman.

Abu Jahal adalah salah satu contohnya, yang telah menyebabkan kematian Sumayyah dengan kejam.

Ia bahkan mencaci dan merendahkan mereka, kemudian menusukkan tombaknya ke perut Sumayyah hingga menusuk punggungnya, sehingga Sumayyah menjadi syuhada pertama dalam sejarah Islam.

Di tengah teriknya matahari dan panasnya cuaca, Umayyah membuang Bilal di tengah padang pasir yang panas, dan meletakkan batu di dadanya.

Sambil mengancam, ia berkata, "Aku akan terus menyiksamu seperti ini sampai kau mati atau meninggalkan ajaran Nabi Muhammad. Sembahlah Latta dan Uzza."

Namun, meski dihadapkan pada rangkaian siksaan yang tak terhitung, Bilal tidak pernah menggoyahkan keyakinannya.

Ia selalu memberikan jawaban teguh, "Ahad, Ahad (Allah Maha Esa)," ketika tuannya memerintahkan untuk meninggalkan Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Selain siksaan dari Umayyah, Bilal juga menderita oleh tangan Abu Jahal dan kaum Quraisy lainnya.

Akhirnya, Abu Bakar ash-Shiddiq datang dan menebus Bilal, memerdekakannya dari perbudakan. Daya juang dan tekad Bilal menjadi ciri penting yang melekat padanya.

Rasulullah SAW sendiri mengakui keutamaan Bilal dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menyebutkan bahwa Bilal adalah salah satu dari sahabat yang dijamin masuk surga.

Baca JugaL Kisah Nabi Daud, Nabi Sekaligus Raja yang Pemberani dan Cerdik

Ketika Nabi Muhammad mendirikan masjid di Madinah, Bilal dipilih sebagai muadzin pertama.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb