24 Oktober 2022

Surah At Taubah 40, Kesetiaan Abu Bakar Ash-Shiddiq kepada Rasulullah

Mengandung makna yang indah menurut tafsir
Surah At Taubah 40, Kesetiaan Abu Bakar Ash-Shiddiq kepada Rasulullah

Dalam At Taubah 40, Allah SWT menjelaskan tentang ayat yang berhubungan dengan banyak hal.

Seperti tentang ayat Abu Bakar Ash-Shiddiq, keimanan, dan orang-orang mukmin yang selalu dalam lindungan Allah SWT.

Dalam bahasa Arab, surah At Taubah berarti pengampunan.

Surah ini merupakan kategori Madaniyah karena diturunkan di Madinah dan termasuk juz ke-10, lalu menempati posisi surah ke-9 dalam Al-Qur'an.

Nah, lantas bagaimana bacaan surah At Taubah 40 beserta artinya? Yuk, simak!

Baca Juga: Kandungan Surat Muhammad dan Keutamaannya, Yuk Pelajari!

Bacaan Surah At Taubah 40

At Taubah 40
Foto: At Taubah 40 (Islam4u.pro)

Berikut ini bacaan surah At Taubah 40 dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya untuk memudahkan dalam membaca:

اِلَّا تَنۡصُرُوۡہُ فَقَدۡ نَصَرَہُ اللّٰہُ اِذۡ اَخۡرَجَہُ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا ثَانِیَ اثۡنَیۡنِ اِذۡ ہُمَا فِی الۡغَارِ اِذۡ یَقُوۡلُ لِصَاحِبِہٖ لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰہَ مَعَنَا ۚ فَاَنۡزَلَ اللّٰہُ سَکِیۡنَتَہٗ عَلَیۡہِ وَ اَیَّدَہٗ بِجُنُوۡدٍ لَّمۡ تَرَوۡہَا وَ جَعَلَ کَلِمَۃَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوا السُّفۡلٰی ؕ وَ کَلِمَۃُ اللّٰہِ ہِیَ الۡعُلۡیَا ؕ وَ اللّٰہُ عَزِیۡزٌ حَکِیۡمٌ

(Ilaa tanshuruuhu faqad nasharahullahu idz akhrajahul-ladziina kafaruu tsaaniyaatsnaini idz humaa fiil ghaari idz yaquulu lishaahibihi laa tahzan innallaha ma’anaa fa-anzalallahu sakiinatahu ‘alaihi wa-ai-yadahu bijunuudin lam tarauhaa waja’ala kalimatal-ladziina kafaruussufla wakalimatullahi hiyal ‘ulyaa wallahu ‘aziizun hakiimun)

Artinya: “Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah);

Sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya: ‘Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita’.

Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah.

Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana,” (QS At Taubah: 40)

Baca Juga: Kandungan dan Fadilah Surat Hud, Masya Allah!

Tafsir Surah At Taubah 40

At Taubah 40
Foto: At Taubah 40 (Islamicity.org)

Setelah mengetahui bacaannya, inilah tafsir surah At Taubah 40 dari berbagai buku tafsir untuk lebih memahami ayat tersebut:

Tafsir Kemenag

Ayat ini tidak membenarkan sangkaan orang musyrik, bahwa perjuangan Nabi Muhammad SAW tidak akan berhasil, apabila mereka tidak ikut membantunya.

Rasulullah tetap menang karena Allah SWT akan membantunya.

Hal ini dibuktikan ketika rumah Rasulullah dikepung rapat-rapat oleh orang-orang Quraisy yang akan membunuhnya.

Pembunuhan itu dimaksudkan untuk mencegah dan menghentikan dakwah Islami yang mereka khawatirkan akan makin meluas pengaruhnya.

Atas pertolongan Allah SWT, Rasulullah dapat lolos dari rumahnya dan menuju Gua Tsur dengan perasaan aman.

Itu tempat persembunyiannya untuk sementara, ditemani oleh sahabatnya, Abu Bakar.

Melihat situasi gawat itu, Abu Bakar merasa cemas dan berkata:

"Wahai Rasulullah, demi Allah andaikata ada salah seorang di antara mereka mengangkat kakinya, pasti dia dapat melihat kita berada di bawah kakinya."

Rasulullah menjawab: "Wahai Abu Bakar, janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."

Bersama Abu Bakar selama berada di dalam Gua Tsur, Rasulullah senantiasa berada di bawah pertolongan dan lindungan Allah SWT.

Dan Allah SWT memberi ketenangan hati pada keduanya, serta memberikan bantuan tentara yang tidak terlihat.

Maka dari itu, selamatlah keduanya di dalam Gua Tsur dan niat jahat orang-orang itu gagal.

Allah SWT selalu menempatkan orang-orang kafir di tingkat yang rendah, selalu kalah.

Dan kalimah Allah SWT yaitu agama yang didasarkan atas tauhid, jauh dari syirik, selalu ditempatkan di tempat yang tinggi, mengatasi yang lain.

Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Perkasa, tidak ada yang dapat mengalahkannya, Maha Bijaksana, menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Dia lah yang selalu menolong dan memenangkan Rasulullah SAW dengan kekuasaan-Nya, memenangkan agama-Nya dari agama-agama yang lain, dengan kebijaksanaan-Nya,

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Latin, Arab, dan Artinya

Kisah dalam Surah At Taubah 40

At Taubah 40 -3
Foto: At Taubah 40 -3 (Islamiclandmarcks.com)

Salah satu kandungan dari surah At Taubah 40 adalah bukti kedekatan Rasulullah SAW dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Sebelumnya, nama Abu Bakar merupakan hadiah dari Rasulullah SAW yang artinya “Bapak anak unta muda”.

Rasulullah memberikan julukan tersebut karena kesetiaannya sebagai sahabat yang segera memeluk Islam setelah sampai kepadanya risalah dakwah.

Abu Bakar juga termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk agama Islam atau yang dikenal dengan sebutan ‘as-sabiqun al-awwalun’.

Gelar as-Shiddiq diberikan Rasulullaah SAW karena kesetiaannya setelah ia membenarkan adanya peristiwa Isra Mi’raj tanpa keraguan, meski peristiwa tersebut melampaui batas rasionalitas.

Kesetiaan Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam memperjuangkan dan menegakkan agama Allah sejak awal era keislaman tak perlu diragukan lagi.

Ketegaran dan semangat jihad Abu Bakar membuatnya tidak ragu untuk menghunuskan pedang melawan Abdullah, putranya sendiri yang berperang dalam barisan kafir Quraisy pada peristiwa perang Badar.

Ketika penentangan ajaran Islam di Makkah semakin memuncak, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk hijrah, para sahabat pun bersegera berangkat.

Baik laki-laki atau perempuan, tua dan muda, dewasa maupun anak-anak, bertolak dari Makkah menuju Madinah menempuh perjalanan 460 Km melintasi gurun yang panas dan gersang.

Ibnu Hisyam dalam kitab Sirah Nabawiyah-nya mencatat, Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang bersegera memenuhi seruan Allah SWT dan Rasul-Nya untuk berhijrah.

Baca Juga: Kandungan dan Keutamaan Surat Al Isra, Masya Allah!

Dia meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk berhijrah.

Namun, Rasulullah bersabda:

“Jangan terburu-buru. Semoga Allah menjadikan untukmu teman (hijrah)”.

Maksudnya, Rasulullah SAW berharap agar Abu Bakar menjadi temannya saat berhijrah menuju Madinah.

Dalam musyawarah yang panjang di Darun Nadwah, para pemuka Quraisy akhirnya memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Algojo dipilih dari para pemuda perkasa yang berasal dari tiap-tiap kabilah Quraisy, yang dilengkapi dengan pedang tajam.

Tujuannya agar Bani Hasyim dan Bani Muthallib sebagai kabilah asal Nabi Muhammad SAW tidak berani menuntut balas.

Sebab, semua kabilah Quraisy terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Baca Juga: 57+ Rangkaian Kata-Kata Hijrah agar Senantiasa Istiqomah, Masya Allah!

Rencana Pemuka Quraisy Gagal

Di Gua Tsur itulah, Allah SWT menurunkan pertolongan-Nya hingga rencana para pemuka Quraisy gagal.

Diawali dengan mengambil jalan memutar, dirinya berhasil mengecoh pembunuhnya.

Sebelum masuk ke gua, Rasulullah melihat kota Makkah dari kejauhan.

Pancaran lampu-lampu kota itu terlihat indah, Rasulullah serasa tak rela meninggalkan tanah kelahirannya.

Rasulullah berkata dalam hatinya:

“Alangkah indahnya kau negeriku, kau lah tumpuan cintaku, kalau aku tak usir oleh kaumku, aku tak akan rela meninggalkanmu, Makkah.”

Mulut Gua Tsur sangat sempit, hanya bisa dilewati oleh satu orang.

Sebelum Rasulullah masuk, Abu Bakar masuk terlebih dahulu memastikan keamanan gua.

Setelah aman, Abu Bakar mempersilakan Rasulullah untuk masuk ke dalam gua.

Saat berada di dalam, Abu Bakar melihat beberapa lubang.

Dia tahu, pasti ada makhluk yang menghuni lubang tersebut.

Abu Bakar lalu membuka sandalnya, ditaruhnya kaki kanannya di mulut lubang itu agar Rasulullah terhindari dari serangan ular yang mungkin akan keluar.

Firasat Abu Bakar terbukti. Tak lama setelah ia menutupi lubang, dia dipatuk oleh ular berbisa.

Abu Bakar berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakitnya agar tidak bersuara.

Sebab pada waktu itu Rasulullah SAW sedang beristirahat di pangkuannya.

Karena rasa sakit yang luar biasa, Abu bakar sampai meneteskan keringat dingin.

Di tengah tidurnya, Rasulullah merasakan tetesan keringat dan berkata:

“Wahai sahabatku, apakah engkau menangis?”

Abu Bakar menjawab, “Tidak Rasul, kakiku digigit ular.”

Lalu ditariknya kaki Abu Bakar dari lubang itu, maka Rasulullah berkata pada ular:

“Hai, tahukah kamu? Jangankan daging atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun haram kau makan.”

Begitulah penjelasan singkat mengenai surah At Taubah 40. Semoga dapat meningkatkan keimanan Moms dengan mengamalkannya.

  • https://risalahmuslim.id/quran/at-taubah/9-40/
  • https://tafsiralquran.id/kisah-kesetiaan-abu-bakar-as-shiddiq-dibalik-surah-at-taubah-ayat-40/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb