12 Juli 2023

Serba-serbi Leukosit Tinggi: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

Apa jadinya jika seseorang didiagnosis memiliki leukosit tinggi?
Serba-serbi Leukosit Tinggi: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

3. Monocytosis

Di antara jenis leukosit lain, kadar monosit berkisar 2-8% di dalam sel darah putih.

Jenis leukosit ini berperan dalam menangkap dan melawan bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh.

Sel darah putih ini akan berpindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sambil “membersihkan” sel-sel mati di dalamnya.

Monosit terbagi menjadi dua jenis sel, yaitu:

  • Sel dendritik

Sebagai sel penyaji antigen dengan menandai benda asing yang perlu dihancurkan oleh limfosit.

  • Makrofag

Ini merupakan sel yang lebih besar dan hidup lebih lama dari neutrofil.

Makrofag juga dapat bertindak sebagai sel penyaji antigen.

Meningkatnya jumlah monosit bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, hingga leukemia.

Peradangan kronis (lupus vasculitis, dan rheumatoid arthritis), penyakit Hodgkin, endocarditis) juga menjadi salah satu indikasi dari leukosit tinggi.

4. Eosinophilia

Bagi tubuh, eosinofil adalah jenis leukosit atau sel darah putih yang berfungsi menghancurkan virus, bakteri, dan parasit, serta memicu munculnya respons peradangan.

Di dalam sel darah putih terkandung 1-4% eosinophilia.

Jumlah eosinofil bisa sangat tinggi akibat reaksi alergi, penyakit autoimun, infeksi cacing, kanker, hingga efek samping obat-obatan.

5. Basophilia

Hanya ada 0,1%-1% basophilia atau basophil yang terdapat pada sel darah putih.

Jumlah basofil tinggi dapat disebabkan oleh hipotiroidisme, penyakit pada sumsum tulang, peradangan kronis, leukemia, hingga pemulihan operasi pengangkatan limpa.

Jika disimpulkan, setiap tipe leukositis bisa saja menjadi penanda adanya kondisi:

  • Neutrophilia, terjadi infeksi dan radang dalam tubuh.
  • Lymphocytosis, infeksi dan leukemia.
  • Monocytosis, peradangan tubuh dan kanker.
  • Eosinophilia, ada alergi dan infeksi parasit dalam tubuh.
  • Basophilia, terjadi leukemia.

Baca Juga: Mengenal Agranulositosis, Ketika Tubuh Tidak Cukup Memproduksi Sel Darah Putih

Gejala Leukosit Tinggi

Termometer
Foto: Termometer (Orami Photo Stock)

Masalah leukosit tinggi memang bikin deg-deg-an.

Namun, hal ini perlu disadari lebih dini agar tidak menemukan permasalahan baru di kemudian hari.

Jadi, ketika Moms atau keluarga mengalami beberapa gejala di bawah ini, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter, ya!

  • Demam
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Migrain
  • Tubuh terasa letih
  • Mudah lelah
  • Berkeringat pada malam hari
  • Mudah mengalami keringat dingin
  • Tubuh mudah memar
  • Muncul warna kebiruan atau keunguan tanpa sebab
  • Mudah terjadi perdarahan seperti mimisan
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening
  • Sesak napas
  • Nafsu makan menurun drastis
  • Berat badan turun drastis
  • Kulit gatal-gatal
  • Kulit muncul ruam
  • Lengan, kaki, atau perut terasa sakit atau kesemutan

Baca Juga: Hukum Mahar Pernikahan serta Rekomendasi Mahar yang Umum dan Unik yang Bisa Diberikan

Penyebab Leukosit Tinggi

Flu dan Hidung Tersumbat (Orami Photo Stocks)
Foto: Flu dan Hidung Tersumbat (Orami Photo Stocks)

Leukosit bisa menjalankan fungsinya dengan baik apabila jumlahnya berada pada kisaran normal.

Namun, ketika kadar leukosit tinggi, tubuh Moms mungkin sedang mengalami masalah kesehatan.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab leukosit tinggi, seperti:

1. Peradangan atau infeksi

Biasanya leukosit tinggi adalah hasil dari sumsum tulang normal yang bereaksi terhadap adanya peradangan atau infeksi dalam tubuh seseorang.

Ketika tubuh mengirim sinyal terjadinya peradangan, sel darah putih yang bertugas dalam sistem kekebalan akan bekerja lebih keras.

Ketika hal ini terjadi, jumlah sel darah putih akan berkembang menjadi lebih banyak dari biasanya.

Salah satu contoh yang paling mudah untuk mengetahui terjadinya leukosit tinggi saat peradangan adalah ketika Moms mengalami luka karena cedera.

Tubuh akan segera menghasilkan cairan putih bening sebagai pelindung luka.

Leukositosis yang berhubungan dengan peradangan, contoh yang paling umum terjadi salah satunya adalah pada luka bakar.

Infeksi lain yang membuat reaksi leukosit tinggi yang cenderung berat adalah leukemoid.

Pada kondisi ini, terjadi leukosit tinggi yang mungkin mencapai 50.000-100.000/mcL.

Kondisi naiknya sel darah putih tersebut bisa disebabkan oleh infeksi berat (malaria, cacingan, dan radang paru), keracunan, perdarahan berat, sampai penanda adanya keganasan (kanker).

2. Stres

Stres
Foto: Stres (Orami Photo Stock)

Jangan salah, Moms! Kelebihan leukosit atau meningkatnya sel darah putih juga bisa terjadi karena stres secara fisik dan emosional.

Sebut saja, mulai dari aktivitas berlebihan, kejang, cemas, kebiasaan merokok, hingga efek anestesi.

Namun, tenang saja, leukosit tinggi akan kembali ke angka normal jika stres mereda.

Itulah sebabnya, Moms mesti teratur mengatur pikiran, napas, dan waktu dengan sesekali melakukan meditasi.

3. Pengaruh Obat-Obatan

Reaksi leukosit tinggi juga bisa disebabkan oleh berbagai hal yang ada hubungannya dengan obat-obatan, seperti golongan kortikosteroid dan sulfanilamide.

Naiknya sel darah putih juga dapat disebabkan oleh keracunan, seperti tingginya kadar urea dalam darah.

Jika seorang kerabat sedang melakukan pengobatan yang bersinggungan dengan radioterapi (seperti kanker), metode pengobatan ini juga bisa memicu sel darah putih naik.

Baca Juga: 15 Obat Batuk untuk Ibu Hamil, Mulai dari yang Alami Sampai Medis

Tentu saja, leukosit tinggi pada anak bisa terjadi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb