24 Agustus 2023

Memar pada Tubuh: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobatinya

Pahami juga cara alami mengurangi rasa sakit akibat memar
Memar pada Tubuh: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobatinya

Memar atau lebam adalah kondisi yang umum terjadi pada semua orang.

Penyebabnya sendiri biasanya akibat terbentur benda keras, atau terjatuh.

Dalam dunia medis, memar disebut juga dengan ecchymosis.

Pada kasus dalam intensitas rendah, bekas lebam dapat menghilang dalam waktu beberapa minggu tanpa perawatan khusus.

Pada beberapa kasus lainnya, lebam membutuhkan waktu yang lama untuk menghilang.

Hal tersebut tergantung pada seberapa parah benturan, serta area yang terkena.

Pada beberapa orang, lebam bisa muncul tanpa sebab yang pasti.

Berikut ini penyebab, ciri, pertolongan pertama dan cara mengatasi lebam!

Baca Juga: 5 Manfaat Merendam Kaki dengan Air Es, Bantu Redakan Nyeri Otot!

Apa Itu Memar?

Memar di Paha
Foto: Memar di Paha (Creakyjoints.org)

Melansir Journal of Forensic Sciences, memar atau lebam adalah perubahan warna pada bagian kulit tertentu yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit.

Kondisi pecahnya pembuluh darah dapat terjadi akibat adanya cedera traumatis.

Trauma dapat disebabkan oleh luka sayatan atau benturan pada bagian tertentu tubuh.

Hal ini mengakibatkan pecahnya kapiler, alias pembuluh-pembuluh darah kecil.

Pecahnya pembuluh darah hanya terjadi di bagian dalam kulit.

Oleh karena kulit tidak mengalami luka, darah yang keluar dari pembuluh akan menumpuk di bawah permukaan kulit.

Akibatnya, muncul bercak lebam berwarna merah, ungu, atau biru di dalam kulit.

Gejala lain yang menyertai kondisi ini adalah pembengkakan, kulit terasa lunak, dan muncul rasa nyeri.

Itu sebabnya, beberapa orang mungkin merasakan sakit saat daerah yang lebam disentuh.

Meski demikian, tak jarang pula Moms tidak merasakan apa pun saat kondisi ini muncul.

Seiring berjalannya waktu, bercak biru atau merah ini akan berubah warna menjadi hijau, cokelat, atau kekuningan.

Jenis-Jenis Memar

Lebam di Lengan
Foto: Lebam di Lengan (Prevention.com)

Menurut Cleveland Clinic, terdapat sederet jenis memar, tergantung pada bentuk serta penyebabnya:

1. Hematoma

Kondisi hematoma sedikit berbeda dengan memar biasa karena muncul pembengkakan dan rasa nyeri.

Hematoma terjadi setelah adanya cedera atau benturan keras pada kulit.

Namun, terkadang kondisi ini juga dapat terjadi tanpa sebab.

2. Purpura

Kondisi ini biasanya terjadi ketika ada perdarahan ringan di bagian bawah kulit.

3. Petechiae

Kondisi ini ditandai dengan titik-titik merah kecil di kulit.

4. Senile Purpura

Memar jenis ini muncul karena kulit yang menipis, lebih kering, dan mudah terluka karena proses penuaan.

5. Black Eye

Hantaman benda keras, terutama di daerah mata, dapat menyebabkan lebam di salah satu atau kedua mata, yang disebut dengan black eye.

Baca Juga: Ekimosis, Kondisi Memar Biru Keunguan pada Kulit

Ciri yang Tampak saat Terjadi Memar pada Tubuh

Luka di Kaki
Foto: Luka di Kaki (Trustcarehealth.com)

Lebam umumnya tampak seperti keunguan atau kehitaman pada kulit.

Jika menemukan gejala memar ini, segera periksakan diri ke dokter, ya:

  • Lebam membengkak dan terasa nyeri.
  • Ukuran lebam begitu besar.
  • Muncul dalam jumlah banyak dan tidak diketahui penyebabnya.
  • Lebam membutuhkan waktu yang lama untuk memudar.
  • Perdarahan yang lebih lama dari biasanya.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami sejumlah gejala tersebut untuk mengetahui penyebab pasti dari lebam yang muncul.

Baca Juga: Branchsto BSD, Tempat Wisata Berkuda untuk Anak di Tangerang Selatan!

Penyebab Memar pada Kulit

Perempuan Terjatuh di Jalan
Foto: Perempuan Terjatuh di Jalan (Freepik.com/user18526052)

Dilansir dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, sebagian besar lebam yang muncul pada kulit disebabkan oleh cedera atau terbentur benda tumpul.

Namun, tidak menutup kemungkinan memar pada kulit disebabkan gangguan kesehatan lain.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya memar pada kulit:

1. Aktivitas Berat yang Dilakukan

Penyebab memar yang pertama adalah aktivitas fisik berat yang dilakukan.

Aktivitas fisik tersebut berisiko tinggi mengakibatkan cedera.

Cedera tersebut dapat menyebabkan patah tulang, keseleo, dislokasi sendi, otot robek, dan pembengkakan otot.

Jika sudah begitu, lebam pun muncul.

Jika penyebab memar adalah keseleo, gejala bisa ditambah dengan nyeri, pembengkakan, perubahan warna pada kulit, serta rasa kaku pada sendi.

Beberapa aktivitas yang berisiko mengalami lebam adalah angkat beban, bela diri, lari, dan lain-lain.

2. Penggunaan Obat Tertentu

Penyebab memar selanjutnya adalah penggunaan obat tertentu, termasuk obat pengencer darah.

Obat-obatan yang bekerja untuk mengencerkan darah dapat menyebabkan seseorang mengalami memar.

Beberapa obat pengencer darah yang populer meliputi:

  • Warfarin
  • Heparin
  • Rivaroxaban
  • Dabigatran
  • Apixaban
  • Aspirin

Moms yang minum obat dan melihat peningkatan pendarahan atau memar harus bertanya kepada dokter mereka, apakah obat yang diminum dapat menyebabkan pendarahan.

Jika itu masalahnya, Moms dapat berdiskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat untuk melanjutkan pengobatan.


3. Orang dengan Usia Lanjut

Seorang lansia memiliki risiko tinggi untuk mengalami lebam pada kulit.

Alasannya adalah, orang tua memiliki kulit yang menipis seiring bertambahnya usia.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko mengalami kerusakan pembuluh darah di bawah kulit.

Jika Moms termasuk dalam rentang usia lanjut, sebaiknya selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas apa pun, ya.

4. Memiliki Darah yang Encer

Penyebab memar selanjutnya adalah kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu protein yang berperan dalam proses pembekuan darah.

Kondisi yang satu ini umum dijumpai pada penderita gangguan pembekuan darah, seperti penyakit Von Willebrand dan hemofilia.

5. Kekurangan Trombosit dalam Darah

Sakit di Bagian Lutut
Foto: Sakit di Bagian Lutut (Freepik.com/lifestylememory)

Jika tubuh kekurangan kadar trombosit, lebam menjadi mudah muncul.

Trombosit menjadi salah satu komponen dalam darah yang bekerja dengan protein tertentu untuk membekukan darah.

Saat kadarnya terlalu rendah, kondisi ini dikenal dengan sebutan trombositopenia. Dalam kasus yang parah, trombositopenia memicu lebam pada kulit.

Selain lebam, sejumlah gejala yang muncul, seperti mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan keluarnya volume darah yang berlebihan saat menstruasi.

6. Kekurangan Vitamin pada Tubuh

Vitamin tertentu memungkinkan tubuh untuk melakukan proses penggumpalan darah.

Melansir National Center for Biotechnology Information, kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit langka yang disebut skorbut.

Penyakit skorbut menyebabkan:

  • Gusi berdarah
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Mudah memar

Vitamin K juga membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Sehingga, kekurangan vitamin K dapat menimbulkan gejala yang serupa.

Bayi baru lahir sering kali memiliki kadar vitamin K yang sangat rendah, yang tidak cukup untuk menghentikan pendarahan.

Orang dewasa yang sangat kekurangan vitamin K juga dapat sering mengalami memar yang tiba-tiba.

Kondisi kekurangan vitamin biasanya cukup mudah untuk dipulihkan, seperti dengan suntik vitamin, minum suplemen, atau mengkonsumsi makanan sumber vitamin tersebut.

Baca Juga: 8+ Penyebab Jari Tangan Bengkak dan Cara Mengatasinya

7. Penyalahgunaan Alkohol dan Penyakit Hati

Penyalahgunaan alkohol adalah faktor risiko utama untuk penyakit hati, seperti sirosis.

Sirosis dan penyakit hati lainnya secara perlahan merusak fungsi hati.

Saat penyakit hati berkembang, hati mungkin berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah.

Akibatnya, Moms mungkin mengalami pendarahan yang berlebihan dan mudah memar.

Kondisi lainnya yang bisa menyertainya, seperti:

  • Sangat gatal
  • Sangat lelah atau sakit
  • Kaki bengkak
  • Urin berwarna gelap
  • Mata atau kulit menguning

Penyakit hati dapat diobati, terutama ketika dokter mendiagnosisnya lebih awal.

Seorang peminum alkohol harus segera berhenti ketika mereka mengalami gejala masalah kesehatan hati.

Dokter biasanya memberikan saran tentang kombinasi yang tepat dari perawatan medis dan perubahan gaya hidup.

8. Vaskulitis

Vaskulitis mengacu pada sekelompok kondisi yang menyebabkan pembuluh darah meradang.

Selain meningkatan pendarahan dan memar, seseorang mungkin mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Sesak napas
  • Mati rasa pada anggota badan
  • Bisul
  • Benjolan kulit
  • Bintik-bintik ungu pada kulit

Jenis perawatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan area tubuh mana yang terpengaruh.

Beberapa obat yang dapat membantu, seperti steroid.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Obat Memar Alami yang Aman untuk Anak dan Balita

Diagnosis Memar

Memar di Siku
Foto: Memar di Siku (Afcurgentcarechapmanhwy.com)

Memar umumnya sangat mudah didiagnosis. Dokter cukup melihat bagian kulit yang terkena.

Jika dirasa tidak terlalu parah, Moms dapat melakukan sejumlah langkah pertolongan pertama seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, memar perlu diperiksakan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab yang mendasari.

Berkaitan dengan hal tersebut, biasanya dokter akan melakukan beberapa prosedur medis penunjang, seperti:

  • Rontgen untuk memeriksa patah tulang.
  • Tes darah untuk memeriksa gangguan pembekuan darah dan kekurangan vitamin.

Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan menentukan prosedur pengobatan yang sesuai.

Cara Alami untuk Mengurangi Rasa Sakit Akibat Memar

Membalut Luka di Kaki
Foto: Membalut Luka di Kaki (Freepik.com/rawpixel-com)

Jika disebabkan oleh cedera ringan, memar umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam 2-4 minggu.

Dilansir dari Mayo Clinic, ini beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan memar:

1. Mencukupi Waktu Istirahat

Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami memar. Kurangi atau hentikan aktivitas beberapa saat agar bengkak dan nyeri tidak semakin parah.

2. Kompres Dingin Bagian yang Terkena

Kompres dingin dapat diberikan sebagai langkah pertolongan pertama.

Cara ini dapat dilakukan dengan membungkus es batu dengan kain atau handuk.

Kemudian, kompres bagian yang terkena selama 15 – 20 menit. Ulangi kompres dingin jika bengkak belum berkurang.

Kompres dingin bertujuan untuk menyempitkan pembuluh darah yang cedera, agar memar tidak melebar.


3. Membalut Bagian Memar

Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan membalut bagian memar dengan perban, tetapi jangan terlalu kencang.

Tujuan membalut memar tersebut adalah mencegah kondisi bertambah parah, serta mengurangi rasa nyeri.

4. Posisikan Bagian Memar Lebih Tinggi

Sebisa mungkin posisikan bagian tubuh yang memar dalam posisi yang lebih tinggi dari dada.

Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi aliran darah ke area memar, sehingga pembengkakan pun dapat diatasi

5. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol.

Penggunaan obat dapat dilakukan jika nyeri memar disertai bengkak.

6. Kompres Hangat Bagian yang Terkena

Dilansir dari Healthline, kompres hangat menjadi pertolongan pertama untuk mengatasi memar.

Langkah ini dapat dilakukan dengan menggunakan handuk yang sudah dibasahi air hangat.

Kompres selama 10 menit di bagian yang terkena.

Tujuannya agar aliran darah di area memar meningkat, sehingga proses pembekuan darah dapat berjalan dengan baik.

Umumnya memar dapat sembuh dengan sendirinya.

Sejumlah pertolongan pertama tersebut dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhannya.

Segera periksakan diri jika memar muncul disertai dengan nyeri dan pembengkakan yang parah, atau memar tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 3 minggu lebih.

Baca juga: 8 Penyebab Bercak Putih Pada Wajah Bayi, Seberapa Berbahaya? Begini Cara Mengatasinya

Obat Memar

Berikut ini beberapa obat yang biasa diberikan dokter untuk membantu memudarkan memar di kulit:

1. Salep Thrombophob

Obat untuk memar pertama yang bisa Moms temukan di apotek adalah salep thrombophob.

Salep thrombophob mengandung kombinasi heparin dan benzil nikotinat sebagai bahan aktif di dalamnya.

Sehingga dengan menggunakan salep ini mampu mencegah dan menghalangi trombin dan fibrin yang membuat proses penyembuhan meningkat secara substansial, dan rasa sakit berkurang dengan cepat.

Namun, ingat penggunaannya hanya untuk pemakaian luar, dan harus dioleskan sesuai dengan anjuran dokter, ya Moms!

2. Paracetamol

Pemakaian obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen juga dapat Moms konsumsi untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh memar.

Paracetamol dikenal dengan berbagai merek, salah satunya adalah sanmol.

Obat ini umumnya aman bagi kebanyakan orang.

Namun, harus ingat untuk tidak mengambil dosis lebih dari jumlah harian yang disarankan.

Cara Lain Mengobati Memar

Sebagian besar memar memudar dan tidak memerlukan perawatan.

Memar yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan.

Moms dapat membantu kondisi lebam sembuh lebih cepat dengan cara ini:

  • Beristirahat dan meninggikan area yang cedera untuk mencegah pembengkakan dan meredakan nyeri.
  • Menerapkan kompres es selama 24 hingga 48 jam pertama setelah cedera. Bungkus kompres es dengan handuk dan tempelkan es tidak lebih dari 15 menit setiap kali. Ulangi sepanjang hari.
  • Menerapkan bantalan pemanas atau kompres hangat ke area yang cedera setelah dua hari. Moms bisa mengoleskan panas beberapa kali sepanjang hari.

Cara Mencegah Memar

Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi ini.

Moms dapat mengambil langkah-langkah ini untuk menurunkan risiko cedera dan memar:

  • Menjaga lantai dan ruangan bebas dari bahaya yang menyebabkan Moms jatuh dan tersandung.
  • Pindahkan furnitur menjauh dari pintu dan jalan setapak untuk menghindari menabrak permukaan yang keras.
  • Coba nyalakan lampu atau senter saat berjalan melalui area yang penerangannya buruk.
  • Dapatkan cukup vitamin dalam makanan harian.
  • Gunakan alat pelindung seperti helm dan bantalan saat bermain olahraga fisik, bersepeda atau mengendarai sepeda motor.

Baca Juga: 26 Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Menghitam

Kulit yang memar biasanya akan mengalami perubahan warna secara berkala selama proses penyembuhan berlangsung.

Perubahan warna mulai dari biru atau merah, menjadi kuning, cokelat, hijau, hingga hilang sepenuhnya.

Jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter jika kondisi tidak kunjung menghilang atau muncul tanpa alasan yang jelas.

  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1556-4029.14294
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493187/
  • https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663
  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/muscle-contusion-bruise/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/random-bruising
  • https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-bruises
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb