09 November 2023

Perang Banjar: Penyebab, Kronologi, dan Akhir Perang

Belajar sejarah lengkap Perang Banjar, yuk!
Perang Banjar: Penyebab, Kronologi, dan Akhir Perang

Kronologi Perang Banjar

Ilustrasi Perang Banjar
Foto: Ilustrasi Perang Banjar (Jejakrekam.com)

Perang dipimpin oleh Pangeran Antasari dan melibatkan perlawanan di berbagai wilayah. Pada tanggal 28 April 1859, pasukan Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura dan Pengaron.

Beberapa bulan kemudian, Pangeran Antasari bersama pasukan Haji Buyasin, Kiai Lang Lang, dan Kiai Demang Leman berhasil merebut benteng milik Belanda di Tabanio.

Setelah itu, pertempuran berkobar di daerah Banua Lima, Martapura, dan Tanah Laut.

Mereka berusaha mempertahankan Benteng Tabanio yang saat itu diserbu oleh pasukan Belanda, yang dipimpin oleh berbagai pemimpin berbeda. Pertempuran sengit terjadi dengan korban yang banyak.

Pada bulan September 1859, Kiai Demang Leman, Tumenggung Jalil, dan Pangeran Muhammad Aminullah pergi ke Kandangan untuk melakukan perundingan dengan tokoh pejuang lain.

Hasil pertemuan ini adalah kesepakatan untuk menolak perundingan dengan pasukan Belanda.

Setelah pertemuan tersebut, perlawanan terus berlanjut dan semakin meluas.

Pada bulan Maret 1860, Belanda mengirim surat kepada Pangeran Hidayatullah yang meminta penyerahan diri segera. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Pangeran Hidayatullah mengingat semua pengorbanan pasukan yang telah dilakukan.

Selama pertempuran berikutnya, mereka menghadapi kendala dalam pasokan senjata, yang membuat Pangeran Hidayatullah terpaksa mundur.

Pada akhirnya, Belanda berhasil menangkap Pangeran Hidayatullah.

Baca Juga: Perjanjian Renville: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Tokoh yang Terlibat

Perang Banjar melibatkan sejumlah tokoh yang berperan aktif dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Berikut adalah beberapa tokoh kunci yang terlibat dalam perang Banjar:

  1. Pangeran Antasari: Pangeran Antasari adalah sosok yang sangat terkenal dalam perang Banjar. Ia memimpin perlawanan rakyat Banjar dan Dayak melawan Belanda. Pada tahun 1862, Pangeran Antasari dinobatkan sebagai Sultan Banjar oleh rakyat Banjar dan Dayak.
  2. Pangeran Hidayatullah II: Pangeran Hidayatullah II adalah salah satu dari putra Sultan Adam yang aktif berjuang untuk merebut takhta Kesultanan Banjar. Ia berperan penting dalam perlawanan bersama Pangeran Antasari.
  3. Panembahan Muning/Aling: Aling adalah tokoh perjuangan dari pedalaman Borneo yang ikut serta dalam perlawanan melawan Belanda.
  4. Sunan Kuning: Sunan Kuning adalah salah satu tokoh yang berperan dalam perlawanan melawan Belanda selama perang ini.
  5. Tumenggung Surapati: Tumenggung Surapati adalah tokoh yang turut serta dalam perlawanan melawan Belanda dalam perang ini.
  6. Demang Lehman: Demang Lehman adalah salah satu tokoh yang ikut serta dalam perlawanan melawan Belanda selama perang ini.
  7. Patih Masih: Patih Masih juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam perlawanan melawan Belanda dalam perang ini.
  8. Panglima Batur: Panglima Batur adalah tokoh yang turut serta dalam perlawanan melawan Belanda selama perang ini.
  9. Khatib Dayan: Khatib Dayan juga merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam perlawanan melawan Belanda selama perang ini.

Para tokoh di atas merupakan figur utama yang memimpin perjuangan rakyat Banjar dan Dayak dalam melawan penjajahan Belanda.

Meskipun perang ini berakhir dengan kekalahan rakyat Banjar, perjuangan mereka tetap dihargai sebagai bentuk perlawanan yang gigih terhadap penjajahan kolonial.

Baca Juga: Memahami Hasil Sidang BPUPKI Pertama dan Kedua, Simak yuk!

Akhir Perang

Perang Banjar
Foto: Perang Banjar (Jejakrekam.com)

Pada bulan Februari 1862, Belanda berhasil menangkap Pangeran Hidayatullah. Ia dibawa dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat.

Kabar ini memicu kemarahan Pangeran Antasari, yang kemudian melancarkan serangan-serangan ke benteng-benteng di Tundakan sebagai tindakan protes kepada Belanda.

Selama serangan ini, Pangeran Antasari berhasil meraih kemenangan dan memperoleh gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin, yang merupakan gelar tertinggi dalam agama.

Namun, kemenangan tersebut tidak berlangsung lama karena Pangeran Antasari meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 1862.

Setelah kematian Pangeran Antasari, perjuangan dilanjutkan oleh rekan-rekannya serta putra-putranya.

Belanda kemudian menyadari bahwa kekuatan rakyat Banjar sangat bergantung pada kepemimpinan mereka.

Oleh karena itu, Belanda berusaha untuk menangkap semua pemimpin yang ada pada masa itu.

Akhirnya, dengan gugurnya semua pemimpin tersebut, perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda pun berakhir.

Baca Juga: Mengenal Perang Jamal dan Perkembangan Sejarah Islam

Demikian sejarah Perang Banjar yang menjadi salah satu kisah peperangan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Semoga dapat memperkaya wawasan kebangsaan kita, ya!

  • https://id.scribd.com/document/374372340/Tokoh-Tokoh-Perang-Banjar
  • https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-kalijaga-yogyakarta/sejarah-islam-indonesia-masa-kolonial/perang-banjar-monopoli-perdagangan-hingga-hilangnya-kesultanan-banjar/46666721

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb