25 Januari 2024

Biografi Abdul Kadir, Pahlawan Nasional dari Kalimantan

Simak perjalanan hidupnya!
Biografi Abdul Kadir, Pahlawan Nasional dari Kalimantan

Foto: Terasinfo.id

Perjuangan Melawan Belanda

Raden Tumenggung Setia Pahlawan
Foto: Raden Tumenggung Setia Pahlawan (Terasinfo.id)

Dalam perjuangannya, Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan berhasil menyatukan suku-suku Dayak dan Melayu serta berhasil mengembangkan potensi ekonomi di wilayah Melawi.

Namun, perjuangannya juga menghadapi tantangan besar dari ambisi Belanda yang datang ke Sintang pada tahun 1820 dan berusaha untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka ke Melawi.

Dalam menghadapi Belanda, Abdul Kadir menggunakan strategi peran ganda.

Di satu sisi, sebagai pejabat pemerintah Melawi, ia tetap bersikap setia pada Raja Sintang, yang pada saat itu berarti juga setia pada pemerintahan Belanda.

Namun, secara rahasia, ia juga mengumpulkan kekuatan rakyat untuk melawan Belanda. Ia membentuk kesatuan-kesatuan bersenjata di Melawi dan sekitarnya untuk menghadapi pasukan Belanda.

Pada tahun 1866, Belanda mencoba meredakan perlawanan dengan memberikan hadiah uang dan gelar Setia Pahlawan kepada Abdul Kadir Raden Tumenggung, dengan harapan agar sikapnya menjadi lebih kooperatif.

Namun, Abdul Kadir tetap teguh pada pendiriannya dan terus bersiap untuk melawan pemerintahan Belanda.

Akibatnya, di wilayah Melawi sering terjadi gangguan keamanan yang dilakukan oleh pengikut Abdul Kadir Raden Tumenggung.

Pada tahun 1868, Belanda yang semakin marah akibat gangguan keamanan tersebut melancarkan operasi militer ke Melawi.

Pertempuran tak terelakkan antara pasukan Belanda dan pengikutnya.

Meskipun Ia tidak memimpin pertempuran secara langsung, ia berperan dalam merencanakan strategi perlawanan.

Sebagai kepala pemerintahan Melawi, ia memiliki akses ke berbagai informasi tentang rencana operasi militer Belanda, yang digunakan oleh pemimpin perlawanan untuk mengacaukan upaya Belanda.

Baca Juga: Profil dan Biografi Sukarni, Aktivis 'Penculik' Soekarno-Hatta

Akhir Hidup Abdul Kadir

Abdul Kadir Raden Tumenggung mengamalkan strategi peran ganda selama tujuh tahun (1868-1875), tetapi pada akhirnya pemerintah Belanda mengetahui hal tersebut.

Pada tahun 1875, ia ditangkap dan dipenjarakan di Benteng Saka Dua yang dimiliki oleh Belanda di Nanga Pinoh.

Tiga minggu setelah penangkapannya, Kadir meninggal dunia dalam usia yang mencapai 104 tahun. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Natali Mangguk Liang, wilayah Melawi.

Raden Tumenggung Setia Pahlawan adalah satu-satunya pahlawan yang meninggal dunia pada usia di atas 100 tahun.

Ia adalah tokoh pejuang yang berhasil mengumpulkan dan memotivasi rakyat untuk melawan penjajah Belanda.

Gagasan dan semangat perlawanannya menjadi contoh bagi perjuangan rakyat selanjutnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 Oktober 1999, pemerintah Indonesia secara resmi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Abdul Kadir Raden Tumenggung Setia Pahlawan.

Hal ini sebagai pengakuan atas jasanya dalam perjuangan melawan penjajah Belanda pada tahun 1999.

Baca Juga: 13 Tempat Wisata Ini bak Negeri di Atas Awan, Surga Dunia!

Demikian informasi seputar biografi Raden Tumenggung Setia Pahlawan.

Semoga kisahnya dapat meningkatkan semangat mengisi kemerdekaan, ya!

  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Tumenggung_Setia_Pahlawan
  • http://ikpni.or.id/pahlawan/abdul-kadir-gelar-raden-tumenggung-setia-pahlawan/
  • https://kalbarprov.go.id/abdul-kadir.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb