08 Juli 2023

Ini 10 Adab Buang Air dalam Islam, Yuk Lakukan Moms!

Ajarkan juga pada Si Kecil karena agama Islam menyukai kebersihan.
Ini 10 Adab Buang Air dalam Islam, Yuk Lakukan Moms!

4. Masuk Menggunakan Kaki Kiri dan Keluar dengan Kaki Kanan

Ilustrasi Kaki
Foto: Ilustrasi Kaki (Orami Photo Stock)

Adab buang air kecil dan besar selanjutnya, yakni masuk kamar mandi menggunakan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan.

Hal ini karena tangan atau kaki yang kanan dianjurkan untuk digunakan pada perkara yang baik-baik. Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadis:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap  perkara (yang baik-baik).”

Melansir laman Rumaysho, Syaikh Ali Basam mengatakan:

“Mendahulukan yang kanan untuk perkara yang baik, ini ditunjukkan oleh dalil syar’i, dalil logika dan didukung oleh fitrah yang baik. Sedangkan untuk perkara yang jelek, maka digunakan yang kiri. Hal inilah yang lebih pantas berdasarkan dalil syar’i dan logika.”

Menurut Asy Syaukani rahimahullah, “Adapun mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat buang hajat dan kaki kanan ketika keluar, maka itu memiliki alasan dari sisi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan untuk hal-hal yang baik-baik. Sedangkan untuk hal-hal yang jelek (kotor), beliau lebih suka mendahulukan yang kiri. Hal ini berdasarkan dalil yang sifatnya global.”

Baca Juga: 3 Doa Selamat untuk Keluarga dari Segala Mara Bahaya, Yuk Panjatkan!

5. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Tak hanya sampai di situ, adab buang air juga mengajarkan setiap umat Islam untuk tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air kecil dan besar.

Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.”

Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.”

6. Dilarang untuk Berbicara Kecuali dalam Keadaan Darurat

Ilustrasi Mandi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Mandi (Orami Photo Stock)

Adab buang air yang berikutnya adalah dilarang berbicara kecuali dalam keadaan paling mendesak atau darurat.

Jadi, janganlah berbicara bahkan bernyanyi ketika di dalam kamar mandi, ya.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.

Syaikh Ali Basam mengatakan,

“Diharamkan berbicara dengan orang lain ketika buang hajat karena perbuatan semacam ini adalah suatu yang hina, menunjukkan kurangnya rasa malu dan merendahkan murua’ah (harga diri).” Kemudian beliau berdalil dengan hadis di atas.

Syaikh Abu Malik juga mengatakan hal sama.

“Sudah kita ketahui bahwa menjawab salam itu wajib. Ketika buang hajat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkannya, maka ini menunjukkan diharamkannya berbicara ketika itu, lebih-lebih lagi jika dalam pembicaraan itu mengandung dzikir pada Allah Ta’ala.

Akan tetapi, jika seseorang berbicara karena ada suatu kebutuhan yang mesti dilakukan ketika itu, seperti menunjuki jalan pada orang (ketika ditanya saat itu, pen) atau ingin meminta air dan semacamnya, maka dibolehkan saat itu karena alasan darurat. Wallahu a’lam.”

Baca Juga: Ini Adab Bersin dan Menguap dalam Islam, Moms Wajib Tahu!

Adab buang air yang dianjurkan dalam agama Islam juga hendaknya tidak di tempat bernaungnya manusia.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb