
Alergi udang adalah salah satu masalah kesehatan yang mesti ditanggapi dengan serius.
Dilansir Australian Society of Clinical Immunology and Allergy, alergi udang merupakan kondisi yang terjadi saat kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein pada udang.
Apa saja gejala alergi udang? Adakah cara mengobatinya?
Yuk, cari tahu fakta selengkapnya tentang alergi udang lewat ulasan di bawah ini!
Baca Juga: Alergi Daging Sapi: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Foto: Gejala Alergi Udang (Orami Photo Stocks)
Gejala umum alergi udang pada orang dewasa dan anak tidak jauh berbeda.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala alergi dapat terjadi dalam intensitas ringan hingga parah.
Pada beberapa penderita, mereka hanya mengalami gatal-gatal sementara.
Sedangkan pada penderita lainnya, reaksi alergi bisa saja mengancam keselamatan jiwa.
Kondisi tersebut ditandai dengan gangguan pernapasan, serta gejala lain yang memengaruhi kulit, pencernaan, bahkan jantung.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Sejumlah orang mungkin mengalami gejala alergi udang yang ringan dan tidak terlalu dirasakan.
Berikut ini beberapa ciri-ciri alergi seafood ringan yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: 4 Bentuk Alergi Kulit Bayi yang Harus Moms Waspadai
Jika sejumlah gejala awal diabaikan, akan muncul reaksi alergi yang mengancam nyawa. Kondisi tersebut memicu syok anafilaktik.
Kondisi ini harus segera ditangani, karena memicu penurunan tekanan darah drastis yang membahayakan kondisi kesehatan secara umum.
Sejumlah gejala anafilaktik dapat muncul dalam hitungan detik atau menit setelah mengonsumsi udang.
Ciri-ciri alergi seafood dengan gejala sedang hingga parah, meliputi:
Hal yang ditakutkan adalah, ketidakmampuan anak dalam mengutarakan apa yang dirasakan sehingga gejala pun bisa saja semakin parah.
Oleh karena itu, Moms disarankan untuk lebih teliti lagi terhadap apa pun yang diberikan kepada anak.
Serta, jangan lupa memantau gejala alergi apa pun yang muncul.
Jika Moms menemukan gejala berupa kesulitan bernapas atau pembengkakan tenggorokan, sebaiknya segera berobat ke dokter.
Hal ini penting untuk mencegah risiko komplikasi akibat gejala alergi yang tidak segera diatasi.
Baca juga: Alergi pada Si Kecil Ternyata Bisa Pengaruhi Perkembangan Psikologisnya
Foto: Udang Mandarin (owlaquascape)
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan alergi udang atau seafood disebabkan oleh reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh yang salah.
Pada alergi udang, sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein dalam hewan laut tersebut sebagai zat berbahaya.
Akibatnya, tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.
Ada beberapa jenis seafood yang bisa membuat seseorang mengalami alergi, di antaranya:
Beberapa orang hanya alergi terhadap satu jenis udang. Artinya, orang tersebut bisa mengonsumsi jenis udang lain.
Sementara itu, ada juga penderita alergi udang yang harus menghindari semua jenis hewan laut tersebut.
Tinggi risikonya seseorang bisa mengalami alergi udang apabila ada riwayat keluarga yang juga memilikinya.
Di antara orang dewasa, alergi lebih sering terjadi pada wanita. Sedangkan pada anak-anak, alergi udang atau seafood lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Terlepas dari itu, alergi udang bisa terjadi pada siapa saja dan di semua golongan usia.
Baca Juga: Alergi Kucing: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatannya
Foto: Gejala Alergi (Shutterstock.com)
Untuk memastikan jika gejala yang dialami disebabkan oleh alergi udang, langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan tes kulit.
Tes kulit dilakukan dengan menusuk kulit bagian lengan bawah, dan memasukkan alerger ke dalam area kulit tersebut.
Jika memang Moms menderita alergi udah, akan muncul bintik merah yang terasa gatal dalam waktu beberapa detik hingga menit.
Jika ditemukan gejala tersebut, dokter akan merekomendasikan tes alergi darah. Tujuannya adalah mengukur respon kekebalan tubuh terhadap udang.
Tes alergi menjadi satu-satunya langkah efektif untuk mengetahui alergi apa yang Moms alami.
Hingga kini, belum ditemukan obat yang dapat menghilangkan alergi udah sepenuhnya.
Langkah pengobatan pun hanya sebatas untuk mencegah gejala berkembang semakin parah.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Ini 9 Makanan Penghilang Alergi Kulit
Foto: Suntik Anti Alergi (doccheck.com)
Dilansir dari Healthline, dalam kondisi darurat seperti munculnya gejala anafilaktik, pemberian suntikan epinephrine sangat disarankan.
Suntikan tersebut dapat diberikan sebagai upaya penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Ketika ditemukan kondisi tersebut, berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan suntikan epinephrine:
Bagi penderita yang sudah lama mengalami alergi, dokter biasanya mengizinkan mereka untuk membawa suntikan epinephrine.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi munculnya gejala reaksi alergi berat. Umumnya, suntikan diberikan di area paha.
Baca Juga: Kenali Cara Memakai Obat Centabio untuk Mengatasi Luka Kulit
Foto: Bersin-Bersin (Orami Photo Stocks)
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengobati alergi udang atau seafood pada orang dewasa ataupun anak-anak.
Berikut ragam cara mengatasi alergi seafood yang bisa jadi inspirasi:
Obat alergi seafood seperti udang yang sering digunakan adalah mengonsumsi antihistamin.
Konsumsi obat alergi menjadi satu-satunya langkah yang dilakukan untuk mencegah gejala anafilaksis.
Untuk gejala alergi udang dalam intensitas ringan seperti ruam atau gatal, dokter biasanya akan memberikan obat lainnya.
Obat alergi udang antihistamin bisa dibeli secara bebas di apotik baik dengan resep dokter ataupun tidak.
Gejala atau ciri-ciri alergi seafood sering kali menimbulkan rasa gatal pada penderitanya.
Untuk meredakan gejala, cara mengatasinya yakni dengan menaburkan bedak anti gatal yang mengandung calamine.
Ada beberapa bedak di apotek yang bisa dibeli dan mengandung calamine untuk pereda gatal pada kulit.
Bedak ini akan memberikan rasa tenang pada kulit dan menyamarkan kemerahan.
Kortikosteroid umumnya digunakan untuk mengatasi reaksi peradangan yang para.
Tak semua bisa menggunakan obat alergi ini, dan memerlukan resep dokter untuk menggunakannya.
Selain berkhasiat untuk meredakan gejala alergi udang, ini pun bisa menimbulkan sejumlah efek samping.
Efek samping dari penggunaan kortikosteroid yakni meliputi kerusakan ginjal, sindrom Cushing, dan imunitas tubuh yang melemah.
Baca juga: Mengenal Alergi Dingin dan Gejala yang Ditimbulkannya
Foto: Olahan Udang (Orami Photo Stocks)
Satu-satunya langkah terbaik dan yang paling efektif untuk mencegah munculnya reaksi alergi adalah dengan menjauhi pemicunya.
Untuk mencegah reaksi alergi muncul, berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Langkah ini menjadi yang paling sulit dilakukan.
Pasalnya, Moms harus memastikan alat masak yang digunakan tidak dipakai untuk memasak udang.
Langkah tersebut dilakukan guna menghindari cross-contamination.
Jadi, sebaiknya Moms menghindari makan di tempat makan yang menyediakan makanan laut.
Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan membaca label kemasan sebelum membeli makanan.
Makanan kemasan yang menggunakan seafood seperti udang memang jarang, tetapi membaca label kemasan merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Terlebih jika Moms dan keluarga menderita alergi seafood.
Pada beberapa penderita alergi udang, gejala alergi bisa saja muncul meski hanya berada di sekitar tempat pengolahan udang, tanpa mengonsumsinya.
Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga jarak dari alergen. Jangan menyentuh atau menghirup uap udang yang sedang diproses.
Baca Juga: 5 Penyebab Tenggorokan Kering dan Obat Alaminya
Jika mengalami alergi udang yang parah, Moms juga perlu mewaspadai sejumlah bahan non pangan.
Perhatikan bahan yang mengandung seafood, seperti makanan hewan peliharaan.
Setiap penderita alergi udang mengalami reaksi alergi dalam intensitas beragam, mulai dari ringan hingga berat.
Tak selalu dari makanan yang dikonsumsi, bahan non pangan seperti bekas alat makan yang terkena udang pun bisa saja menimbulkan gejala.
Jangan lupa untuk memastikan jika Moms adalah penderita alergi udang, dengan melakukan tes alergi di fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan mengetahui pasti apa alergen yang memicu reaksi alergi, maka langkah antisipasi pun dapat dengan tepat dilakukan.
Memiliki alergi udang memang menjadi tantangan tersendiri bagi penderita.
Terutama bagi mereka yang menyukai makanan laut atau seafood.
Selain udang, beberapa jenis makanan laut yang perlu dihindari, termasuk lobster, kepiting, kerang, gurita, siput, keong, sotong, dan cumi-cumi.
Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda Bayi Alergi Susu Formula
Demikian informasi penting terkait serba-serbi alergi udang dan seafood pada orang dewasa maupun anak-anak.
Hal yang perlu dilakukan adalah, jangan menyepelekan alergi apa pun, termasuk alergi udang.
Pasalnya, risiko kehilangan nyawa bisa saja dialami jika langkah penanganan telat dilakukan.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.