Alergi Udang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Alergi udang adalah salah satu masalah kesehatan yang mesti ditanggapi dengan serius.
Dilansir Australian Society of Clinical Immunology and Allergy, alergi udang merupakan kondisi yang terjadi saat kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein pada udang.
Apa saja gejala alergi udang? Adakah cara mengobatinya?
Yuk, cari tahu fakta selengkapnya tentang alergi udang lewat ulasan di bawah ini!
Baca Juga: Alergi Daging Sapi: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Gejala dan Ciri-Ciri Penderita Alergi Udang
Gejala umum alergi udang pada orang dewasa dan anak tidak jauh berbeda.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala alergi dapat terjadi dalam intensitas ringan hingga parah.
Pada beberapa penderita, mereka hanya mengalami gatal-gatal sementara.
Sedangkan pada penderita lainnya, reaksi alergi bisa saja mengancam keselamatan jiwa.
Kondisi tersebut ditandai dengan gangguan pernapasan, serta gejala lain yang memengaruhi kulit, pencernaan, bahkan jantung.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Gejala Alergi Ringan
Sejumlah orang mungkin mengalami gejala alergi udang yang ringan dan tidak terlalu dirasakan.
Berikut ini beberapa ciri-ciri alergi seafood ringan yang perlu diwaspadai:
- Gatal pada kulit
- Muncul eksim
- Kesemutan
- Pembengkakan pada bibir atau lidah
- Sesak pada dada
- Suara mengi
Baca Juga: 4 Bentuk Alergi Kulit Bayi yang Harus Moms Waspadai
2. Gejala Alergi Sedang hingga Parah
Jika sejumlah gejala awal diabaikan, akan muncul reaksi alergi yang mengancam nyawa. Kondisi tersebut memicu syok anafilaktik.
Kondisi ini harus segera ditangani, karena memicu penurunan tekanan darah drastis yang membahayakan kondisi kesehatan secara umum.
Sejumlah gejala anafilaktik dapat muncul dalam hitungan detik atau menit setelah mengonsumsi udang.
Ciri-ciri alergi seafood dengan gejala sedang hingga parah, meliputi:
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan tenggorokan
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Hidung tersumbat
- Peningkatan detak jantung
- Kehilangan kesadaran
Hal yang ditakutkan adalah, ketidakmampuan anak dalam mengutarakan apa yang dirasakan sehingga gejala pun bisa saja semakin parah.
Oleh karena itu, Moms disarankan untuk lebih teliti lagi terhadap apa pun yang diberikan kepada anak.
Serta, jangan lupa memantau gejala alergi apa pun yang muncul.
Jika Moms menemukan gejala berupa kesulitan bernapas atau pembengkakan tenggorokan, sebaiknya segera berobat ke dokter.
Hal ini penting untuk mencegah risiko komplikasi akibat gejala alergi yang tidak segera diatasi.
Baca juga: Alergi pada Si Kecil Ternyata Bisa Pengaruhi Perkembangan Psikologisnya
Penyebab Alergi Udang
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan alergi udang atau seafood disebabkan oleh reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh yang salah.
Pada alergi udang, sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein dalam hewan laut tersebut sebagai zat berbahaya.
Akibatnya, tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi.
Ada beberapa jenis seafood yang bisa membuat seseorang mengalami alergi, di antaranya:
- Crustacea, termasuk kepiting, lobster, udang karang, dan udang.
- Moluska, termasuk cumi-cumi, siput, kerang, tiram dan kerang.
Beberapa orang hanya alergi terhadap satu jenis udang. Artinya, orang tersebut bisa mengonsumsi jenis udang lain.
Sementara itu, ada juga penderita alergi udang yang harus menghindari semua jenis hewan laut tersebut.
Tinggi risikonya seseorang bisa mengalami alergi udang apabila ada riwayat keluarga yang juga memilikinya.
Di antara orang dewasa, alergi lebih sering terjadi pada wanita. Sedangkan pada anak-anak, alergi udang atau seafood lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Terlepas dari itu, alergi udang bisa terjadi pada siapa saja dan di semua golongan usia.
Baca Juga: Alergi Kucing: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatannya
Cara Mendiagnosis Alergi Udang
Untuk memastikan jika gejala yang dialami disebabkan oleh alergi udang, langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan tes kulit.
Tes kulit dilakukan dengan menusuk kulit bagian lengan bawah, dan memasukkan alerger ke dalam area kulit tersebut.
Jika memang Moms menderita alergi udah, akan muncul bintik merah yang terasa gatal dalam waktu beberapa detik hingga menit.
Jika ditemukan gejala tersebut, dokter akan merekomendasikan tes alergi darah. Tujuannya adalah mengukur respon kekebalan tubuh terhadap udang.
Tes alergi menjadi satu-satunya langkah efektif untuk mengetahui alergi apa yang Moms alami.
Hingga kini, belum ditemukan obat yang dapat menghilangkan alergi udah sepenuhnya.
Langkah pengobatan pun hanya sebatas untuk mencegah gejala berkembang semakin parah.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Ini 9 Makanan Penghilang Alergi Kulit
Bagaimana Langkah Pertolongan Pertama Alergi Udang?
Dilansir dari Healthline, dalam kondisi darurat seperti munculnya gejala anafilaktik, pemberian suntikan epinephrine sangat disarankan.
Suntikan tersebut dapat diberikan sebagai upaya penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Ketika ditemukan kondisi tersebut, berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan suntikan epinephrine:
- Mencari tahu apakah penderita membawa alat suntik epinephrine.
- Membantu menenangkan penderita.
- Membantu penderita berbaring.
- Menaikkan posisi kaki penderita 30 cm lebih tinggi dari dada.
- Jika muntah, baringkan penderita dalam posisi miring.
- Pastikan penderita memakai pakaian yang longgar.
- Jangan memberikan makanan atau minuman.
- Jangan mengangkat kepala penderita yang kesulitan bernapas.
Bagi penderita yang sudah lama mengalami alergi, dokter biasanya mengizinkan mereka untuk membawa suntikan epinephrine.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi munculnya gejala reaksi alergi berat. Umumnya, suntikan diberikan di area paha.
Baca Juga: Kenali Cara Memakai Obat Centabio untuk Mengatasi Luka Kulit
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.