11 Juni 2024

Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? Ini Kata Dokter!

Tindakan operasi tergantung dari penyebabnya, Moms

Amandel yang dialami Si Kecil tentu membuat Moms cemas dan bertanya-tanya amandel pada anak haruskah dioperasi?

Nah, pengobatan amandel tergantung dari penyebabnya dan tidak jarang untuk menghilangkannya, perlu dilakukan operasi.

Namun, seperti apa tindakan yang bisa dilakukan oleh Moms? Atau haruskah Moms pergi ke dokter untuk mengoperasi amandel Si Kecil?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Ciri Amandel Normal dan Tidak Normal, Ini Perbedaannya

Apa Itu Amandel pada Anak?

Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi?
Foto: Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? (Orami Photo Stocks)

Amandel dalam bahasa Inggris dikenal sebagai tonsil, yaitu salah satu organ limfatik yang terletak di setiap belakang tenggorokan.

Organ ini adalah salah satu dari pembentuk sistem kekebalan tubuh dan bisa memproduksi antibodi untuk melawan virus dan bakteri di dalam mulut.

Sedangkan, radang amandel adalah kondisi yang kerap dialami oleh anak-anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi virus.

Amandel yang membengkak atau meradang bisa memberikan beberapa tanda pada Si Kecil.

Seperti, demam, pilek, amandel membengkak, dan sebagainya, yang membuat Si Kecil tidak nyaman.

Melansir National Health Service, gejala amandel anak bisa terasa seperti pilek atau flu, amandel di bagian belakang tenggorok akan berwarna merah dan bengkak.

Si Kecil juga bisa merasakan:

Baca Juga: Cara Menghilangkan Amandel dengan Sprite, Apakah Bisa?

Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi?

Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi?
Foto: Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? (Static.onecms.io)

Moms pasti pernah bertanya-tanya, amandel pada anak haruskah dioperasi?

Terlebih, melihat anak harus melakukan operasi membuat Moms cemas, ya.

Menurut dr. Trisa Gustania, Sp.T.H.T.B.K.L dari RS Permata Depok, tidak semua amandel harus dioperasi, lho!

"Tidak semua amandel harus dioperasi," kata dr. Trisa Gustania dalam acara Orami Visit Hospital Permata Depok yang diadakan pada Sabtu, 27 Mei 2023, di RS Permata Depok.

Namun, kapan amandel harus dioperasi? Berikut kriteria yang diberikan oleh dr. Trisa Gustania:

1. Kriteria Paradise

  • Infeksi berulang
  • Tujuh kali dalam setahun
  • Lima kali setahun selama dua tahun berturut
  • Tiga kali setahun selama tiga tahun berturut

2. Indikasi Absolut Tonsilektomi

  • Pembesaran amandel yang menyebabkan sumbatan saluran pernapasan atas, disfagia berat, gangguan tidur, dan komplikasi kardiopulmonari.
  • Adanya abses peritonsil, yang tidak berespons, baik terhadap tatalaksana medikamentosa, dan drainase oleh tindakan pembedahan, meskipun dilakukan pada fase akut.
  • Tonsilitis yang menyebabkan kejang demam
  • Amandel yang membutuhkan biopsi untuk melihat malignansi jaringan patologi.

3. Indikasi Relatif Tonsilektomi

  • Terjadi infeksi tiga kali atau lebih setiap tahunnya dengan terapi medikamentosa yang adekuat.
  • Adanya bau napas persisten yang tidak enak, karena tonsilitis kronis dan tidak berespon baik terhadap terapi medikamentosa.
  • Tonsilitis rekuren atau kronis oleh streptokokus yang tidak berespon terhadap antibiotik beta-laktamase (resisten).
  • Terjadi hipertrofi tonsil unilateral yang dapat menjadi keganasan (neoplastik).

Baca Juga: Tanpa Operasi, Ini 11 Cara Mengobati Amandel pada Anak

Prosedur Operasi Amandel pada Anak

Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi?
Foto: Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? (Healthline.com)

Jika amandel pada anak harus dioperasi, tentu pengobatan ini harus dilakukan di rumah sakit dan sudah melewati konsultasi dokter.

Lantas, bagaimana prosedur operasi amandel pada anak?

"Teknik Operasi diseksi, dengan menggunakan alat radiofrekuensi. Operasi ini lebih minim perdarahan, waktu operasi lebih singkat, penyembuhan lebih cepat," jelas dr. Trisa Gustania.

Prosedur Tindakan

  1. Persiapan operasi dilakukan secara rawat jalan (laboratorium, radiologi, konsul ke bagian terkait).
  2. Pasien masuk rawat inap 1 hari sebelum hari operasi.
  3. Menggunakan anestesi/bius umum dan pasien tidur saat operasi.
  4. Pasien dipulangkan 1-2 hari setelah operasi, bila tidak ditemukan komplikasi pasca operasi.
  5. Kontrol pasca operasi dilakukan secara rawat jalan
Sebelum memutuskan untuk operasi, tentu ada pengobatan terlebih dahulu untuk melihat kondisi...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.