23 September 2022

Amlodipine Besilate: Dosis, Cara Penggunaan, dan Efek Samping Pemakaian

Bekerja dengan membantu melemaskan otot pembuluh darah
Amlodipine Besilate: Dosis, Cara Penggunaan, dan Efek Samping Pemakaian

Amlodipine besilate adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi.

Tak hanya itu, amlodipine besilate juga efektif meredakan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner atau angina pektoris.

Obat ini termasuk ke dalam golongan calcium-channel blockers (CCBs) atau antagonis kalsium yang bekerja dengan merelaksasi otot pembuluh darah.

Dengan begitu, darah bisa mengalir lebih lancar karena ukuran pembuluh yang melebar.

Hal tersebut juga yang membuat tekanan darah bisa menurun.

Amlodipine besylate bisa dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.

Obat ini termasuk ke dalam golongan golongan obat resep yang hanya bisa diperoleh berdasarkan resep dokter.

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Dosis Penggunaan Amlodipine Besilate

Sakit Jantung
Foto: Sakit Jantung (Istockphoto)

Dosis amlodipine besilate mesti disesuaikan dengan kondisi dan intensitas gejala yang dialami.

1. Dosis Amlodipine Besilate untuk Hipertensi

  • Anak berusia 6 hingga 17 tahun. Sebanyak 2.5 sampai 5 miligram per hari.
  • Orang dewasa. Sebanyak 5 sampai 10 miligram per hari.

2. Dosis Amlodipin Besilate untuk Penyakit Jantung Koroner

  • Orang dewasa. Sebanyak 5 sampai 10 miligram per hari.

Kategori Kehamilan

Amlodipine besilate diklasifikasikan ke dalam kategori C.

Hal tersebut menunjukkan potensi adanya efek samping pada janin setelah dikonsumsi oleh Moms yang sedang hamil.

Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, hal ini wajib berdasarkan rekomendasi dari dokter.

Apabila manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya, dokter mungkin akan mengizinkan ibu hamil untuk mengonsumsi obat tersebut.

Meski demikian, obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.

Pasalnya, obat dapat meningkatkan risiko efek samping yang mengarah pada janin.

Efek samping amlodipine besilate pada janin dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam keselamatan.

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Cara Tepat Mengonsumsi Amlodipine Besilate

Moms adalah penderita hipertensi dan ingin mengonsumsi amlodipine besilate?

Jika ya, Moms sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Disarankan untuk mengikuti setiap anjuran dokter dan membaca informasi pada label kemasan obat.

Moms tidak disarankan untuk menambah, mengurangi, atau menghentikan penggunaan amlodipine besilate tanpa rekomendasi dokter.

Obat boleh dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Agar hasilnya efektif, usahakan konsumsi di jam yang sama setiap harinya.

Jika dosisnya sudah terlewat, segera minum saat itu juga.

Namun, jika sudah memasuki jadwal konsumsi selanjutnya, lebih baik dilewatkan saja.

Jangan menggandakan dosis sekaligus, karena berisiko menimbulkan efek samping yang membahayakan.

Agar tekanan darah tetap terkontrol, Moms juga perlu menerapkan gaya hidup sehat di samping mengonsumsi obat tersebut.

Moms juga perlu membatasi atau menghindari asupan garam dan lemak, rokok, dan alkohol.

Baca Juga: Mengenal Hipertensi Sekunder, Tekanan Darah Tinggi Akibat Penyakit Lain

Perhatian Sebelum Menggunakan Amlodipine Besilate

Lansia
Foto: Lansia (Istockphoto)

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi amlodipine besilate, risiko minum obat harus dipertimbangkan dengan baik.

Melansir Mayo Clinic, penderita gangguan kesehatan di bawah ini sebaiknya tidak mengonsumsi obat tersebut:

1. Alergi

Obat tidak boleh dikonsumsi oleh pengidap alergi kandungan amlodipine besilate atau bahan aktif lainnya.

Beritahu dokter jika pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan jenis obat apa pun.

Beritahukan juga kepada dokter jika Moms mengalami jenis alergi lain, seperti pewarna, makanan, pengawet, atau bulu hewan.

2. Anak-Anak

Obat tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

Pasalnya, sejauh ini belum ada studi yang dilakukan terkait dengan penggunaan amlodipine besilate pada anak-anak.

3. Geriatrik

Sejauh ini belum ada studi yang dilakukan terkait dengan efek samping kandungan amlodipine besilate pada lansia.

Lansia cenderung memiliki masalah irama jantung yang memerlukan kehati-hatian terkait dengan penggunaan obat.

4. Menyusui

Tidak ada penelitian yang memadai terkait dengan penggunaan kandungan amlodipine besilate pada ibu menyusui.

Penggunaan obat pada ibu menyusui diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risiko efek samping yang bisa saja terjadi.

Baca Juga: Dexa-M, Mengandung Dexamethasone untuk Atasi Peradangan dan Alergi

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan obat lain, amlodipine besilate juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk obat agar tidak mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga, karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.

Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Efek Samping Penggunaan Amlodipine Besilate

Sakit Kepala
Foto: Sakit Kepala (Istockphoto)

Beberapa efek samping amlodipine besilate yang bisa saja terjadi setelah dikonsumsi, antara lain:

  • Pusing atau sakit kepala
  • Rasa kantuk berlebihan
  • Bengkak di bagian kaki
  • Sensasi rasa panas di wajah, leher, atau dada
  • Sakit perut atau mual
  • Rasa lelah berlebihan

Jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru bertambah parah, Moms sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Apalagi, jika efek samping yang dirasakan berbarengan dengan gejala serius berikut ini:

  • Perubahan detak jantung atau detak jantung tak teratur.
  • Nyeri dada yang disertai dengan kesulitan bernapas dan keringat berlebihan.
  • Pusing seolah-olah merasa ingin pingsan.
  • Perubahan warna kekuningan di area putih bola mata dan kulit (sakit kuning).
  • Sakit perut, mual dan muntah dalam intensitas berat.

Baca Juga: Cara Cek Tekanan Darah di HP, Cari Tahu Moms!

Moms mesti ingat bahwa dosis amlodipine besilate harus berdasarkan anjuran dari dokter.

Sebab, penggunaan yang salah dapat meningkatkan risiko efek samping yang mungkin membahayakan nyawa.

Jadi, jangan sembarangan konsumsi amlodipine besilate, ya, Moms!

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5891/amlodipine-oral/details#:~:text=Amlodipine%20is%20used%20with%20or,blood%20can%20flow%20more%20easily.
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692044.html
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/amlodipine-oral-route/description/drg-20061784

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb