30 Januari 2024

9 Wali Songo, Para Tokoh Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Mereka mengenalkan ajaran Islam melalui budaya
9 Wali Songo, Para Tokoh Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Foto: Freepik.com

Moms, pasti pernah mendengar tentang 9 Wali Songo, bukan?

Menurut sejarah, 9 Wali Songo berperan dalam penyebaran Islam di pulau Jawa dan masuk ke dalam sejarah Indonesia.

Sebelum adanya 9 Wali Songo, penyebaran Islam masih menggunakan sistem dakwah dengan mengajak komunitas masyarakat untuk mengikuti ajaran Islam.

Nah, kedatangan 9 Wali Songo justru melakukan hal yang berbeda.

Mereka menyebarkan dan mengenalkan ajaran agama Islam melalui budaya.

Dalam upaya mengenalkan budaya baru di tengah institusi kuasa kerajaan, fokus diberikan pada integrasi budaya agama Islam dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Pendekatan ini memungkinkan budaya tersebut diterima lebih baik oleh masyarakat pada waktu itu.

Baca Juga: Kisah Nabi Harun, Juru Bicara Nabi Musa yang Setia

Siapa Itu Wali Songo?

Wali Songo
Foto: Wali Songo (Indonesiabaik.id)

Keberhasilan penyebaran ajaran Islam di pulau Jawa sangat terkait dengan kontribusi para Ulama Sufi yang tergabung dalam kelompok yang dikenal sebagai Wali Songo.

Istilah "Wali" mengacu pada pelindung, teman akrab, dan pemimpin rohani.

Dalam konteks spiritual, berarti mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan Allah SWT (Waliyullah).

Sementara "Songo", dalam bahasa Jawa, berarti angka sembilan, sehingga Wali Songo dapat diartikan sebagai sembilan Wali yang memiliki kedekatan spiritual dengan Tuhan.

Dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara, Wali Songo merupakan sembilan tokoh yang sangat berpengaruh dan dihormati.

Mereka tidak hanya sebagai penyebar agama, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan para leluhur dalam menanamkan nilai-nilai Islam di Indonesia.

Kegiatan mereka dalam menyebarkan Islam, terutama di Jawa, mencapai puncaknya sekitar abad ke-14.

Mereka menggunakan pendekatan yang unik dan beradaptasi dengan budaya lokal, menjadikan mereka figur kunci dalam perubahan besar dalam lanskap religius di Indonesia.

Karya dan warisan mereka, yang mencakup pendidikan, seni, dan praktek sosial, telah meninggalkan jejak yang mendalam dan abadi dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Baca Juga: Bacaan Surah An Naml Ayat 30 Lengkap dengan Kandungannya

9 Wali Songo

9 Wali Songo
Foto: 9 Wali Songo (SejarahNegara.com)

Berdasarkan informasi dari Jurnal STAIN Kudus, Jawa Tengah, 9 Wali Songo adalah sebutan untuk para wali yang dikenal jumlahnya sembilan (wali songo = wali Sembilan).

Strategi dakwah yang digunakan oleh 9 Wali Songo tergantung pada daerah dan juga kondisi masyarakatnya.

Mereka mengajarkan agama Islam yang mudah diterima oleh masyarakat sehingga Islam dapat menyebar di seluruh Nusantara hingga saat ini.

Nama 9 Wali Songo dan Strategi Dakwahnya

Menurut Agus Sunyoto dalam bukunya yang berjudul Atlas Wali, ada banyak pendapat tentang jumlah dan nama 9 Wali Songo ini.

Menurut kitab Walisana, anggota Walisana berjumlah delapan.

Sedangkan menurut Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon jumlah wali dalam Wali Songo adalah sembilan orang.

Perbedaan nama-nama tokoh Wali Songo itu menimbulkan kesulitan untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya yang benar-benar merupakan tokoh lembaga dakwah Islam tersebut.

Namun, wali songo lebih dikenal sebagai pendakwah atau penyebar agama Islam Nusantara dengan jumlah 9 orang.

Lalu, siapa saja kah 9 Wali Songo tersebut dan bagaimana strategi dakwah mereka dalam menyebarkan Islam di Indonesia, khususnya pulau Jawa?

Simak selengkapnya, Moms.

1. Sunan Gresik

Sunan Gresik
Foto: Sunan Gresik (wikipedia.org)

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam di wilayah Gresik, Jawa Timur.

Salah satu tokoh 9 Wali Songo ini berdakwah dengan cara berbarur dalam pergaulan di masyarakat sekitar.

Selain itu, Sunan Gresik turut mengajarkan cara bercocok ke masyarakat untuk mengambil hati masyarakat sehingga rencana dakwah Islamnya dapat diterima dengan baik.

Cara Sunan Gresik tersebut berhasil merangkul masyarakat bawah yang menjadi kasta yang disisihkan dalam komunitas Hindu berhasil dan membuatnya mendapat tempat di hati masyarakat.

Dalam berdakwah Sunan Gresik juga tidak menentang kepercayaan penduduk asli secara tajam.

Namun, dengan menunjukkan sisi indah dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam.

Sunan Gresik yang juga dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di Jawa mendirikan pondok pesantren dan masjid sebagai tempat untuk mengajarkan agama Islam.

Sunan Gresik wafat pada tahun 1419 setelah selesai membangun dan menata pondok sebagai tempat belajar agama Islam.

Kompleks makam Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim berada di Desa Gapura, Sukolilo, Gresik.

Kompleks makam ini dekat dengan alun-alun Gresik dan Masjid Jami' Gresik.

Hingga saat ini makam Sunan Gresik masih kerap diziarahi oleh umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Sunan Ampel

Sunan Ampel
Foto: Sunan Ampel (Wikimedia.org)

Sunan Ampel putra Syaikh Ibrahim As-Samarkandi adalah tokoh 9 Wali Songo tertua yang berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa dan tempat lain di Nusantara.

Nama asli Sunan Ampel ialah Raden Rahmat. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401.

Melalui Pesantren Ampeldenta, Sunan Ampel mendidik kader-kader penggerak dakwah Islam seperti:

  • Sunan Giri
  • Raden Patah
  • Raden Kusen
  • Sunan Bonang
  • Sunan Drajat.

Sunan Ampel menerapkan strategi menikahkan juru dakwah Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit, guna membentuk keluarga-keluarga muslim.

Metode ini menciptakan jaringan kekerabatan yang menjadi cikal bakal dakwah Islam di berbagai daerah.

Sunan Ampel sendiri menikahi putri Arya Teja, Bupati Tuban, yang juga cucu Arya Lembu Sura Raja Surabaya yang muslim.

Jejak dakwah Sunan Ampel tidak hanya di Surabaya dan ibu kota Majapahit, melainkan meluas sampai ke daerah Sukadana di Kalimantan.

Sunan Ampel diperkirakan meninggal pada 1481 di Demak. Ia dimakamkan di sebelah barat masjid Ampel, Surabaya.

Baca Juga: 25 Nama-Nama Nabi, Bisa Menjadi Kisah Inspiratif untuk Si Kecil

3. Sunan Giri

Sunan Giri
Foto: Sunan Giri (wikipedia.org)

Sunan Giri putra Syaikh Maulana Ishak adalah tokoh Wali Songo yang berkedudukan sebagai raja sekaligus guru suci (pandhita ratu).

Sunan Giri kecil memiliki nama kecil Joko Samudro, namun ketika sudah beranjak dewasa ia berganti nama menjadi Raden Paku.

Ia juga dikenal dengan nama Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Raden ‘Ainul Yaqin.

Sunan Giri memiliki peran penting dalam pengembangan dakwah Islam di Nusantara dengan memanfaatkan kekuasaan dan jalur perniagaan.

Sebagaimana guru sekaligus mertuanya, Sunan Ampel, Sunan Giri mengembangkan pendidikan dengan menerima murid-murid dari berbagai daerah di Nusantara.

Sunan Giri mengembangkan dakwah Islam melalui pendidikan masyarakat dengan memanfaatkan seni pertunjukan yang sangat menarik minat masyarakat.

Sunan Giri terkenal sebagai pencipta tembang-tembang dolanan anak-anak dan tembang tengahan Asmaradhana serta Pucung yang populer.

Selain itu, ia juga dikenal karena perubahannya yang reformatif terhadap seni pertunjukan wayang.

Sejarah mencatat, jejak dakwah Sunan Giri beserta keturunannya mencapai daerah:

  • Banjar
  • Martapura
  • Pasir
  • Kutai di Kalimantan
  • Buton
  • Gowa di Sulawesi Selatan
  • Nusa Tenggara
  • Kepulauan Maluku.

Sunan Giri wafat pada tahun 1506 M dan dimakamkan di atas bukit berarsitektur khas Jawa yang terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas.

Lokasi makam Sunan Giri berjarak 4 km dari pusat kota Gresik.

Makam Sunan Giri hingga kini sering dikunjungi oleh penziarah dari berbagai daerah.

Bahkan, makam Sunan Giri sudah menjadi salah satu wisata religi di Gresik.

Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahan dengan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb