Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Meninggal, Ini Profilnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait dikabarkan tutup usia.

Berita ini dirilis secara resmi melalui akun Instagram @komnasanak pada Sabtu, 26 Agustus 2023.

Diketahui, Arist Merdeka Sirait menghembuskan napas terakhirnya pada usia 63 tahun di RS. Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pukul 08.30 WIB.
Baca Juga: 7+ Contoh Hukuman yang Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia

Melansir CNN Indonesia, salah satu staf Komnas PA, Raihanif Putra menyebutkan bahwa Arist Merdeka Sirati sempat jatuh sakit dan beberapa kali menjalani perawatan hingga akhirnya meninggal dunia.

Kabar penyakit yang diderita sang aktivis tidak diketahui pasti dan jenazah diketahui akan disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Namun, rencana penguburan jenazah bukan di Jakarta, melainkan akan dikebumikan di Pemakaman Keluarga di PORSEA, Toba, Sumatera Utara.

"Mari anak indonesia untuk kita doakan bersama. Dan mohon di maafkan segala kesalahan beliau," tulis pihak Komnas PA melalui media sosial resminya di Instagram.

Baca Juga: Ketahui Child Grooming, Modus Baru dalam Pelecehan Seksual Anak

Profil Singkat Arist Merdeka Sirait

Bagi Moms dan Dads yang belum tahu, sosok Arist Merdeka merupakan seorang aktivis Indonesia.

Beliau lahir pada 11 Juni 1960 di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Arist Merdeka Sirait merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) yang menggantikan Seto Mulyadi sejak 2010.

Sebelumnya, dia diketahui menjabat sebagai sekjen Komnas PA selama 12 tahun.

Arist Merdeka Sirait tutup usia dengan meninggalkan seorang istri yang bernama Rostymaline Munthe serta tiga orang anak bernama Debora, Christine, dan Namalo.

Baca Juga: Kisah Bayi Tertukar di Rumah Sakit, Tertukar Selama 1 Tahun!

Perjalanan Karier Arist Merdeka Sirait

Sebelum menjadi seorang aktivis, Arist Merdeka memang sudah memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Terutama menaruh perhatian khusus terhadap anak-anak.

Bahkan sejak kecil, dia diketahui sudah melihat banyak teman-teman sebayanya yang tidak bisa mengenyam pendidikan.

Melihat hal tersebut, ayah Arist kemudian tergerak untuk membangun sekolah khusus anak-anak tidak mampu di area perkebunan.

Saat itu, ayah Arist yang bekerja sebagai tukang jahit menjadi koordinator guru di sekolah tersebut.

Sejak saat itulah, Arist memiliki perhatian khusus pada anak-anak.

Dia kemudian memulai perjalanan kariernya sebagai aktivis dengan aktif mengikuti organisasi buruh dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Selama bergabung sebagai aktivis buruh, Arist melihat banyak sekali anak-anak yang bekerja di bawah umur dan diperlakukan secara tidak layak.

Dari situlah ia tergerak untuk menekuni karier di bidang pendampingan anak.

Tahun 1981, dia menjadi aktivis buruh anak dan pada 1987, Arist mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia.

Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia merupakan tempat untuk memberikan bekal kepribadian pada anak melalui pendidikan toleransi, demokrasi, dan baca tulis.

Lalu pada tahun 1998, Arist bersama Seto Mulyadi dan beberapa aktivis lain mendirikan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Selama menjabat di Komnas PA, Arist telah banyak membantu anak-anak di bawah umur yang memiliki masalah.

Baca Juga: 10 Hak dan Kewajiban Anak di Rumah, dan Contoh Penerapannya

Semoga Arist Merdeka Sirait mendapatkan tempat terbaiknya!

Turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan untuk menjalani hari-hari ke depannya!