29 Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma serta Artinya
21. Surat Al-Bayinah
Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina mungfakkiina hattaa ta’tiyahumul bayyinah
Rosuulum minalloohi yatluu suhufam muthohharoh
Fiiha kutubung qoyyimah
Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’dimaa jaa-athumul bayyinah
Wamaa umiruu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’a wa yuqiimushshalaata wa yu’tuzzakaata wa dzaalika diinul qayyimah
Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiiha ulaa-ika hum syarrul bariyyah
Innal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah
Jazaa-uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abadaa, rodhiyalloohu ‘anhum warodhuu ‘anhu dzaalika liman khosyiya robbah
Artinya:
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah rida terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."
Baca Juga: Mengenal 5 Tokoh Pewayangan untuk Edukasi Anak
22. Surat Al-Insyirah
Alam nasyroh laka shodrok
Wawadho’naa ‘anka wizrok
Alladzii ankqodho dhohrok
Warofa’naa laka dzikrok fa-inna ma’al ‘usri yusroo
Inna ma’al ‘usri yusroo fa-idzaa faroghta fangsob wa-ilaa robbika farghob
Artinya:
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
23. Surat Ad-Duha
Waḍ-ḍuḥā
Wal-laili iżā sajā
Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā.
A lam yajidka yatīman fa āwā
Wa wajadaka ḍāllan fa hadā
Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
Fa ammal-yatīma fa lā taq-har
Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.
Artinya:
"Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan."
24. Surat Al-Lail
Wal-laili iza yagsya
Wan-nahari iza tajalla
Wa ma khalaqaz-zakara wal-unsa
Inna sa’yakum lasyatta
Fa amma man ‘ata wattaqa
Wa saddaqa bil-husna
Fa sanuyassiruhu lil-yusra
Wa amma mam bakhila wastagna
Wa kazzaba bil-husna
Fa sanuyassiruhu lil-usra
Wa ma yugni ‘an-hu maluhu iza taradda
Inna ‘alaina lal-huda
Wa inna lana lal-akhirata wal-ula
Fa anzartukum naran talazza
La yaslaha illal-asyqa
Allazi kazzaba wa tawalla
Wa sayujannabuhal-atqa
Allazi yu’ti malahu yatazakka
Wa ma li ahadin indahu min ni’matin tujza
Illabtiga’a waj-hi rabbihil-a’la
Wa lasaufa yarda.
Artinya:
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan."
25. Surat Asy-Syams
Wasy-syamsi wa duhaha
Wal-qamari iza talaha
Wan-nahari iza jallaha
Wal-laili iza yagsyaha
Was-sama’i wa ma banaha
Wal-ardi wa ma tahaha
Wa nafsiw wa ma sawwaha
Fa al-hamaha fujuraha wa taqwaha
Qad aflaha man zakkaha
Wa qad khaba man dassaha
Kazzabat tsamudu bitagwaha
Izimba’atsa asyqaha
Fa qala lahum rasulullahi naqatallahi wa suqyaha
Fa kazzabuhu fa ‘aqaruha fa damdama ‘alaihim rabbuhum bizambihim fa sawwaha
Wa la yakhafu ‘uqbaha
Artinya:
"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya,
dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ('Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya'.
Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu."
26. Surat At Thariq
Was sama'i wat-tariq
Wa ma adraka mat-tariq
An-najmus saqib
Ing kullu nafsil lamma 'alaiha hafiz
Falyanzuril-insanu mimma khuliq
Khuliqa mim ma'in dafiq
Yakhruju mim bainis-sulbi wat-tara' ib
Innahu ‘ala raj’ihi laqadir
Yauma tublas-sara`ir
Fa ma lahụ ming quwwatiw wa la nasir
Was-sama`i zatir-raj’
Wal-ardi zatis-sad’
Innahu laqaulun fasl
Wa ma huwa bil-hazl
Innahum yakiduna kaida
Wa akidu kaida
Fa mahhilil-kafirina am-hil-hum ruwaida
Artinya:
"Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
(yaitu) bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya.
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).
Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.
Demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.
Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.
Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.
Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar."
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.