29 Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma serta Artinya
13. Surat At-Takatsur
Al Haakumut takaatsur(u)
Hattaa zurtumul maqaabir(a)
Kallaa saufa ta’lamuun(a)
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun(a)
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin(i)
Latarawunnal jahiima(a)
Tsumma latarawunnahaa ‘ainal yaqiin(i)
Tsumma latus-alunna yaumaidzin ‘anin na’iim(i)
Artinya:
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)."
14. Surat Al-a’la
Sabbihiisma rabbikal a’laa
Al-ladzii khalaqa fasawwaa
Wal ladzii qaddara fahadaa
Wal ladzii akhrajal mar-‘aa
Faja’alahuu ghutsaa-an ahwaa
Sanuqri-uka falaa tansaa
Illaa maa syaa-allahu innahu ya’lamul jahra wamaa yakhfaa
Wa nuyassiruka lilyusraa
Fa dzakkir in nafa’atidz-dzikraa
Sayadz-dzakkaru man yakhsyaa
Wa yatajannabuhaal asyqaa
Al-ladzii yashlannaaral kubraa
Tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa
Qad aflaha man tazakkaa
Wa dzakaraasma rabbihii fashallaa
Bal tu`tsiruunal hayaataddunyaa
Wal-aakhiratu khairun wa-abqaa
Inna haadzaa lafiish-shuhufil uulaa
Shuhufi ibraahiima wamuusaa
Artinya:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
Baca Juga: Childfree dalam Islam, Bagaimana Hukumnya Menurut Agama?
15. Surat Al-Qari’ah
Al qoori’ah
Mal qoori’ah
Wamaa adrooka mal qoori’ah
Yauma yakuunun naasu kalfaroosil mabtsuuts(i)
Watakuunul jibaalu kal’ihnil manfuus(y)
Fa Ammaa man tsaqulat mawaazinuh(u)
Fahuwa fii’iisyatir raadhiyah
Wa Ammaa man khoffat mawaaziinuh
Fa ummuhuu haawiyah
Wa maa adrooka maa hiyah
Naa runhaa miyah
Artinya:
"Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."
16. Surat Al-Adiyat
Wal’aadiyaati dhobhaa
Falmuuriyaati qodhaa
Falmughiirooti shubhaa
Fa atsarnabihii naq’aa
Fawasathna bihii jam’aa
Innal insaana lirobbihii lakanuud(un)
Wainnahuu ‘alaa dzaalika lasyahiid(un)
Wa innahuu lihubbil khoiri lasyadiid(un)
Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsiro maa fil qubuur(i)
Wahusshila maa fish shuduur(i)
Inna robbahum bihim yaumaidzil lakhobiir(un)
Artinya:
"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu,
dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka."
17. Surat Al-Zalzalah
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa
Wa akhrojatil ardhu atzqoolahaa
Wa qoolal insaanu maa lahaa
Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa
Bianna robbaka auhaa lahaa
Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum
Famay ya’mal mitsqoola dzaarotin khoiroy yaroh(u)
Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh(u)
Artinya:
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia bertanya: 'Mengapa bumi (menjadi begini)?', pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
18. Surat Al Qadr
Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr(i)
Wamaa adrookamaa lailatul qodr(i)
Lailatu qodri khoirum min alfi syahr(in)
Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr(in)
Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr(i)
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
19. Surat At-tin
Wattiini waz zaituun
Watuuri siiniin
Wahaadzal baladil amiin
Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim
Tsumma rodadnaahu asfala saafiliin
Ilal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun
Famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin
Alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin
Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"
20. Surat Al-Alaq
Iqra’ biismi rabbikal ladzii khalaq
Khalaqal insaana min ‘alaq
Iqra’ warabbukal akram
Al-ladzii ‘allama bil qalam
‘Allamal insaana maa lam ya’lam
Kalaa innal insaana layathghaa
An ra-aahuustaghnaa
Inna ilaa rabbikarruj’aa
Ara-aital ladzii yanhaa
‘Abdan idzaa shallaa
Ara-aita in kaana ‘alal hudaa
Au amara bittaqwaa
Ara-aita in kadz-dzaba watawallaa
Alam ya’lam bi-annallaha yaraa
Kalaa la-il lam yantahi lanasfa’an binnaashiyat
Naashiyatin kaadzibatin khaathi-atin
Falyad’u naadiyah
Sanad’uzzabaaniyata
Kallaa laa tuthi’hu waasjud wa-aqtarib
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika mengerjakan salat, bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran, atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)."
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.