08 April 2022

Mengenal Karakter Bahan Woven untuk Membuat Pakaian

Bahan ini dibuat dengan cara ditenun
Mengenal Karakter Bahan Woven untuk Membuat Pakaian

Ada cukup banyak jenis bahan yang digunakan untuk membuat pakaian, salah satunya adalah bahan woven atau tenun.

Bahan woven bukanlah jenis kain tertentu melainkan sekelompok kain berbeda yang memiliki karakteristik serupa.

Kain dengan bahan woven dibuat dengan menggunakan dua atau lebih set benang yang saling tertaut pada sudut siku-siku satu sama lain.

Ada banyak variasi yang bisa dihasilkan dengan menenun, contoh jenis bahan woven adalah denim, flanel, dan beludru.

Kain woven umumnya lebih tahan lama dan mudah dipotong menjadi berbagai bentuk dan baik untuk menghasilkan gaya dalam pakaian.

Baca Juga: 8 Jenis Kain untuk Gamis, Adem dan Nyaman!

Mengenal Bahan Woven

bahan woven
Foto: bahan woven

Foto: Orami Photo Stock

Saat membuat kain, ada dua faktor utama yang memengaruhinya.

Pertama adalah dari jenis serat apa kain itu akan dibuat.

Misalnya, kain dapat dibuat dari katun, poliester, sutra, linen, rayon, dan masih banyak lagi.

Faktor kedua adalah bagaimana satu atau lebih dari serat tersebut disatukan, apakah ia dirajut atau ditenun.

Dengan demikian, kain tenun lebih mengacu pada cara kain dibuat, bukan dari bahan apa kain itu dibuat.

Moms dapat memiliki kain rajut yang terbuat dari kapas, tetapi dapat memiliki kain tenun yang terbuat dari kapas.

Kini, dengan menggunakan alat tenun mekanik, proses menenun bisa dilakukan dengan lebih efisien.

Ini juga memungkinkan untuk membuat potongan kain yang lebih besar pada satu waktu.

Namun, beberapa kain tenun dibuat dengan serat yang lebih halus, misalnya jenis kain sutra tertentu.

Jadi, kini kita bisa membayangkan, membuat kain tenun dengan alat tradisional yang menggunakan tangan membuat kain bernilai lebih tinggi.

Moms bisa melihatnya dari kain-kain yang dibuat di beberapa provinsi di Indonesia.

Mereka termasuk ke dalam barang yang langka dan harganya pun cukup mahal.

Baca Juga: Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi

Karakteristik Bahan Woven

bahan woven
Foto: bahan woven

Foto: textileschool.com

Tekstur, penampilan, dan cara merawat kain tenun yang tepat akan berbeda jika kainnya terbuat dari katun atau poliester.

Namun, apa pun jenis serat pada kain tenunnya, karakteristik keseluruhannya tetap sama.

Simak beberapa karakteristik dari bahan woven yang wajib diketahui berikut ini:

1. Struktur

Dari dua kategori kain, rajut dan kain tenun, kain tenun lebih kuat.

Mereka sering digunakan untuk membuat barang yang lebih kuat atau barang yang dirancang untuk dipakai lebih lama.

Selain itu, kain tenun cenderung mempertahankan bentuknya dengan baik.

2. Tingkat Kerenggangan

Kain tenun tidak akan dengan mudah melar atau merenggang seperti kain rajut.

Kebanyakan kain tenun hanya meregang secara diagonal kecuali jika dibuat dengan serat elastis untuk meningkatkan kelenturan.

Kain tenun dengan jumlah benang yang lebih rendah atau tenunan yang lebih longgar akan memiliki lebih mudah meregang daripada kain yang ditenun lebih rapat.

3. Daya Tahan

Kain tenun sangat tahan lama dan cenderung bertahan lama.

Mereka mampu mempertahankan bentuknya dan cenderung tidak berubah bentuk.

Namun, kain tenun juga tahan jika sering dicuci.

4. Tekstur

Ingatlah bahwa tekstur yang tepat dari kain tenun tergantung pada jenis serat apa kain itu dibuat.

Pada umumnya, kain tenun cenderung memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan tekstur yang lembut.

Mereka mungkin lebih berat dan kaku.

Kain tenun juga cenderung lebih mudah kusut dan kusut karena memiliki bentuk tertentu yang lebih baik, sehingga mungkin harus lebih sering disetrika.

5. Harga

Meski dibuat dengan alat tenun mekanis, proses menenun kain lebih intensif karena metode menenun yang presisi dan terkadang rumit.

Kain tenun cenderung sedikit lebih mahal daripada kain rajut.

Namun, biaya pastinya akan tergantung pada serat yang digunakan untuk membuatnya.

6. Saat Dijahit

Kain tenun sangat mudah dijahit karena tidak terlalu meregang.

Mereka cenderung bergerak atau berkumpul di bawah jarum.

Namun, kain tenun cenderung berjumbai di bagian tepinya, jadi penting bagi Moms untuk mengelimnya dengan benar untuk mencegah hal ini terjadi.

Baca Juga: 10 Desain Lemari Pakaian untuk Kamar Sempit

Contoh Bahan Tenun

bahan woven
Foto: bahan woven

Foto: sewingiscool.com

Berikut adalah beberapa contoh kain tenun yang berbeda serta jenis tenun yang biasanya dibuat:

  • Chiffon

Kain tenun polos yang tipis, lapang, dan ringan.

Ia dibuat dari rayon, sutra, atau poliester dan digunakan untuk blus dan aksesori musim panas, seperti syal.

  • Chintz

Kain tenun polos yang biasanya terbuat dari katun.

Ia adalah kain dengan berat sedang yang biasanya memiliki motif bunga.

Chintz biasanya digunakan untuk gaun dan piyama.

  • Korduroy

Ini adalah kain tenun kepar yang lebih tebal yang memiliki ikat di permukaannya.

Biasanya terbuat dari serat kapas atau poliester untuk celana, rok, dan kemeja.

  • Denim

Ini adalah kain tenun kepar di mana benang lusi diwarnai biru sedangkan benang pakan dibiarkan putih.

Hal ini memberikan warna pada denim dan penampilan yang unik.

Biasanya terbuat dari katun dan digunakan untuk membuat jeans.

  • Flanel

Ini adalah kain tenun longgar yang berupa kepar atau tenunan polos.

Ia disikat di satu sisi untuk memberikan tekstur yang lembut.

Biasanya terbuat dari wol atau kapas dan digunakan untuk membuat kemeja dan piyama.

  • Gabardine

Ini adalah kain tenun kepar yang ditenun rapat dengan tekstur terangkat.

Ia adalah kain kuat yang biasanya terbuat dari katun dan digunakan untuk membuat jas, mantel, dan jas hujan.

  • Georgette

Ini adalah kain tenunan polos yang ringan dan tipis.

Ia dibuat dengan benang bengkok yang membuat kerutan di permukaan, sehingga memberikan tampilan berkerut.

Georgette terbuat dari sutra, rayon, atau poliester dan digunakan untuk membuat gaun malam.

  • Organza

Ini adalah kain tenunan polos yang ringan dan tipis.

Awalnya terbuat dari sutra, sekarang sebagian besar terbuat dari poliester atau nilon.

Biasanya memiliki hasil akhir yang kaku dan biasanya digunakan untuk pakaian wanita.

Baca Juga: 7 Cara Memulai Usaha Pakaian dengan Brand Sendiri

  • Poplin

Ini adalah kain tenunan polos yang dibuat dengan benang pakan kasar dan benang lusi halus.

Ia biasanya ringan atau sedang dan biasanya terbuat dari katun, poliester, sutra, dan terkadang lycra.

Poplin digunakan untuk membuat kemeja dan gaun.

  • Velvet

Ini adalah kain mewah yang dibuat dengan alat tenun khusus.

Ini dapat dibuat dengan tenunan polos, kepar, atau satin.

Satu set benang lusi ekstra dicukur untuk memberikan tekstur yang unik dan lembut.

Biasanya terbuat dari sutra, katun, atau poliester.

Beludru digunakan untuk membuat pakaian dan untuk pelapis.

Baca Juga: Intip Indahnya Kain Tenun Pandai Sikek, Kain Khas Sumatera Barat

Itulah ulasan mengenai bahan woven dan jenisnya yang perlu diketahui.

Nah, kini Moms jadi tahu bahan apa saja yang paling cocok untuk digunakan sebagai bahan baju atau celana.

  • https://www.sfidnfits.com/mengenal-kain-woven-karakteristik-jenis-dan-kelebihannya
  • https://silverbobbin.com/what-is-woven-fabric/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb