24 Februari 2022

Terinfeksi COVID-19, Begini Cara Isolasi Mandiri di Rumah

Jangan lengah agar tidak menginfeksi keluarga di rumah
Terinfeksi COVID-19, Begini Cara Isolasi Mandiri di Rumah

Cara isolasi mandiri di rumah untuk orang yang terinfeksi COVID-19 kini telah berubah.

Ketika terinfeksi varian Omicron, penderita sudah bisa mengakhiri isolasi mandiri setelah 5 hari penuh.

Tentunya, setelah hasil tes sebanyak 2 kali terus-menerus menampilkan hasil negatif.

Tes yang pertama tidak boleh dilakukan sebelum hari kelima setelah gejala muncul.

Masa isolasi mandiri disarankan 10 hari penuh bagi penderita yang belum memiliki hasil negatif dari 2 tes pemeriksaan yang diambil dalam selang beberapa hari.

Untuk lebih jelasnya, ini cara isolasi mandiri di rumah yang bisa Moms dan keluarga lakukan saat terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: 11 Varian Virus Corona Hasil Mutasi yang Sudah Tersebar di Dunia, Kenali Gejalanya!

Kapan Harus Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah?

Penyebab-Paling-Umum-Sakit-Tenggorokan-Hero.jpg
Foto: Penyebab-Paling-Umum-Sakit-Tenggorokan-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Sebelum mengetahui bagaimana cara isolasi mandiri di rumah, disarankan untuk mengetahui kapan harus melakukannya.

Melansir dari National Health Service UK, disarankan segera melakukan isolasi diri jika memiliki hasil antigen atau PCR positif.

Apalagi, jika hasil yang positif disusul dengan sejumlah gejala, seperti:

1. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan menjadi gejala awal yang umum dirasakan para penderita varian Omicron.

Sakit tenggorokan termasuk ke dalam gejala ringan, yang disertai dengan rasa nyeri saat menelan dan batuk-batuk.

2. Batuk

Gejala selanjutnya ditandai dengan batuk terus-menerus.

Batuk umumnya tanpa dahak, yang diikuti dengan rasa kelelahan.

Rasa lelah tersebut muncul karena virus Omicron menyerang paru-paru bagian atas.

Jika mengalaminya, disarankan untuk beristirahat dan jangan beraktivitas berat.

Baca Juga: Simak Fakta COVID-19 Varian Omicron, Dikenal Lebih Menular dari Delta!

3. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat menjadi salah satu gejala ringan yang umum dialami penderita dalam kondisi sehat, terutama mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi 2 dosis.

Kondisi ini diikuti dengan sejumlah gejala, seperti bersin-bersin, sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala.

4. Meriang atau Merasa Kedinginan

Selanjutnya, penderita akan mengalami meriang.

Kondisi ini ditandai dengan demam hingga menggigil.

Hanya sebagian kecil penderita Omicron yang mengalami gejala demam hingga menggigil.

5. Rasa Lelah Berlebihan

Gejala ringan yang umum dialami selanjutnya adalah kelelahan.

Meski merasa lemas dan lelah berlebihan, penderita umumnya tidak kehilangan indra penciuman dan perasa.

Begini Cara Isolasi Mandiri di Rumah

Syarat dan Ketentuan Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19, Jangan Panik Dulu!
Foto: Syarat dan Ketentuan Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19, Jangan Panik Dulu! (freepik.com/tirachardz)

Foto: Orami Photo Stock

Ketika hasil tes menunjukkan positif dan diikuti sejumlah gejala ringan yang telah disebutkan, selanjutnya harus mengisolasi diri secara mandiri.

Isolasi diri berarti tinggal di dalam rumah sebagai langkah pencegahan untuk menghindari kontak dengan orang-orang di sekitar.

Melansir dari Unite Against COVID19, berikut ini cara isolasi mandiri di rumah:

  • Batasi kontak dekat dengan orang lain di rumah.
  • Gunakan masker meski hanya di dalam rumah, tujuannya untuk menekan penyebaran virus.
  • Batasi kontak dengan siapa saja yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika terinfeksi COVID-19.
  • Disarankan untuk tidur sendiri dan batasi waktu yang habiskan di ruang bersama.
  • Jaga jarak minimal 2 meter. Gunakan masker wajah yang menutupi hidung dan mulut saat berada di dekat orang lain di rumah.
  • Jangan berbagi barang dengan orang lain di rumah, seperti piring, sikat gigi, dan handuk.
  • Rajin mencuci tangan.
  • Tidak disarankan untuk menerima tamu dalam jangka waktu dekat.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda secara teratur, termasuk gagang pintu, saklar lampu, dan telepon
  • Membuka jendela untuk meningkatkan aliran udara di dalam ruangan. Risiko penyebaran COVID-19 semakin tinggi pada tempat berventilasi buruk.
  • Jika membutuhkan makanan, atau barang penting, minta keluarga untuk meninggalkannya di depan pintu.

Baca Juga: 7 Tips Membersihkan Rumah setelah Isolasi Mandiri Covid-19, Jangan Asal!

Cara isolasi mandiri di rumah tersebut bisa diikuti 10 hari penuh sejak hasil tes positif diterima.

Ketika sudah menginjak hari ke-10 periode isolasi mandiri, Moms sudah bisa berhenti melakukannya.

Bahkan, jika hasil tes menunjukkan positif, tidak perlu khawatir karena virus tidak dapat menular.

Selanjutnya, Moms tidak perlu melakukan tes lanjutan untuk meastikannya.

Jika khawatir menularkan, batasi kontak dengan orang serumah, terutama bagi anggota keluarga yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Kebanyakan penderita COVID-19 akan mengalami gejala ringan.

Jadi, disarankan segera mencari pertolongan medis jika gejala yang disebutkan memburuk seiring berjalannya waktu.

Jika masih ragu, silahkan lakukan isolasi mandiri lanjutan hingga kondisi benar-benar dianggap baik.

Jangan gunakan ruang bersama dengan anggota keluarga, dan tetap menjalankan aktivitas di kamar saja.

Selama menjalankan isolasi mandiri, disarankan untuk berolahraga guna menunjang kekebalan tubuh.

Cara isolasi mandiri di rumah ini penting dilakukan untuk melindungi keluarga, teman, dan masyarakat agar tidak terinfeksi.

Baca Juga: Tetap Waspada, Ini Dia Gejala Virus Corona yang Perlu Diketahui

Berapa Lama Isolasi Mandiri Dilakukan?

Periode isolasi mandiri dapat dilakukan ketika hasil tes menunjukkan positif, hingga 10 hari ke depan.

Moms mungkin saja perlu mengisolasi diri lebih lama jika mengalami gejala saat melakukan isolasi mandiri atau gejala tidak kunjung hilang.

Jika selang 5 hari pemeriksaan menunjukkan hasil yang negatif, maka bisa mengakhiri masa isolasi mandiri.

Pada penderita yang sebelumnya pernah terpapar COVID-19, mereka mungkin mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

Namun, hal tersebut bukan jaminan dan tidak bisa ditentukan berapa lama kekebalan tersebut dapat bertahan.

Jika sebelumnya menerima hasil tes COVID-19 positif, disarankan untuk tidak melakukan tes PCR lagi dalam waktu 90 hari setelah hasil ini keluar, kecuali:

  • Mengembangkan gejala baru COVID-19.
  • Ingin melakukan perjalanan masuk atau keluar negeri.
  • Ingin melakukan prosedur medis tertentu, seperti operasi gigi.

Jika dalam waktu 90 hari masih memiliki hasil positif, disarankan untuk mengisolasi diri dan mengikuti panduan yang disebutkan sebelumnya.

Bagaimana Jika Tinggal Satu Atap dengan Pasien COVID-19?

membersihkan rumah setelah isolasi mandiri
Foto: membersihkan rumah setelah isolasi mandiri (freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Mau tidak mau, anggota keluarga yang paling berhubungan erat dengan penderita COVID-19.

Lantas, bagaimana cara agar tidak terinfeksi?

Langkah pertama yang dilakukan adalah ikut melakukan tes COVID-19 terlebih dulu.

Jika hasilnya negatif, Moms bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Jika memutuskan untuk tidak melakukan tes dan tidak memiliki gejala, silahkan isolasi mandiri di rumah saja selama 10 hari.

Kemudian, lakukan tes pada hari ke-2 dan ke-3 saat isolasi mandiri.

Jika tes menunjukkan hasil negatif, seluruh anggota keluarga dapat menyelesaikan isolasi mandiri di waktu yang sama.

Baca Juga: Syarat dan Ketentuan Isolasi Mandiri Pasien COVID-19, Jangan Panik Dulu!

Itulah cara isolasi mandiri di rumah yang bisa dilakukan agar tidak menulari infeksi pada anggota keluarga lain.

Isolasi mandiri bertujuan agar penderita tidak menulari orang lain.

Dalam situasi pandemi dan jumlah pasien yang terus meningkat, isolasi mandiri diperuntukkan pada penderita dengan gejala ringan.

Pasalnya, rumah sakit dikhususkan bagi pengidap dengan gejala berat atau komorbid.

Jaga kesehatan dengan baik agar terhindar dari penyakit COVID-19, ya, Moms!

  • https://covid19.govt.nz/isolation-and-care/how-to-self-isolate/
  • https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/self-isolation-and-treatment/when-to-self-isolate-and-what-to-do/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb