Scroll untuk melanjutkan membaca

PARENTING ISLAMI
02 Desember 2022

Cara Menjawab Azan yang Benar serta Keutamaannya, Termasuk Dapat Diampuni Dosa

Ternyata ada cara menjawab azan dan ikamah yang sesuai sunah
Cara Menjawab Azan yang Benar serta Keutamaannya, Termasuk Dapat Diampuni Dosa

Saat azan dikumandangkan, umat muslim disunahkan untuk menjawabnya. Karena azan merupakan seruan mengajak beribadah, terdapat cara menjawab azan yang khusus.

Salah satu alasannya menurut studi Repository UIN Raden Intan, adalah karena masyarakat mendapatkan persepsi positif azan sebagai bentuk dakwah.

Artinya, azan berarti ajakan atau panggilan untuk salat berjamaah. Dan azan sangat penting dikumandangkan untuk mengingatkan bahwa telah tiba waktu salat.

Baca Juga: 5 Doa setelah Adzan dan Maknanya, Insya Allah Dilimpahkan Berkah dan Pahala, Yuk Amalkan!

Cara Menjawab Azan

Orang Sedang Azan

Foto: Orang Sedang Azan (Orami Photo Stock)

Sebenarnya, cara menjawab azan cukup mudah. Karena hanya dengan melafalkan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat bacaan azan.

Kecuali pada bacaan azan yang berbunyi ‘Hayya ‘alash shalaah’ dan ‘Hayya ‘alal falah’. Untuk menjawab bagian itu, cara menjawabnya adalah dengan:

لاحول ولاقوّة الاّ بالله

"Laa haula walaa quwwata illa billahi."

Artinya: “Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.”

Cara Menjawab Azan Subuh

Lain lagi saat mendengar azan subuh. Maka, cara menjawab azan subuh saat muazin mengucapkan bacaan:

الصّلاة خير من النّوم

"As shalaatu khairum minan naumi."

Artinya: “Salat lebih baik dari para tidur.”

Maka, orang yang mendengarnya dapat menjawab dengan bacaan:

صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين

"Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina."

Artinya: “Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.”

Cara Menjawab Ikamah

Setelah mengetahui cara menjawab azan, apakah ada cara tertentu untuk menjawab iqamah?

Sebenarnya, ketika dikumandangkan suara ikamah oleh muazin, maka sunah bagi orang Islam untuk menjawab ikamah dengan cara khusus.

Baca Juga: Salat Istikharah: Hukum, Niat, Rukun, dan Tata Caranya

Yakni kalimat-kalimat yang terdengar dapat dijawab sama persis seperti yang diucapkan oleh muazin, kecuali pada kalimat:

قَـدْ قَامَتِ الصَّـلاَةُ

"Qad Qaamatish Shalaah."

Artinya: “Telah masuk waktu salat.”

Kalimat tersebut dapat dijawab dengan lafaz atau bacaan:

أقامها الله وادامها وجعلني من صالحى أهلها

"Aqaamahallahu wa adaamahaa waja’alani min shaalihi ahliha."

Artinya: “Semoga Allah mendirikan salat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, darigolongan orang-orang yang sebaik-baiknya ahli salat.”

Dan setelah mendengar suara ikamah, seseorang dapat menjawabnya kembali dengan membaca doa setelah ikamah, yakni:

الّلهمّ ربّ هذه الدّعوة التّامّة والصّلاة القائمة صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد واته سؤله يوم القيامة

"Allaahumma rabba hadzihid da’watit taammati wash-shalaatil qaa-imati, shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin, wa aatihi su’lahu yaumal qiyaamati."

Artinya: “Ya allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki salat yang ditegakkan, curahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah/kabulkan segala permohonannya pada hari kiamat.”

Baca Juga: Tata Cara Salat Rebo Wekasan Agar Terhindar dari Marabahaya dan Bencana, Yuk Lakukan!

Kandungan Dalil tentang Cara Menjawab Azan

Ilustrasi Azan Magrib

Foto: Ilustrasi Azan Magrib (Freepik.com/nikitabuida)

Cara menjawab azan telah diterangkan dalam hadits dari kitab Bulughul Maram, Kitab Shalat, Bab Al-Azan.

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – إِذَا سَمِعْتُمْ اَلنِّدَاءَ, فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian mendengar azan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin,” (Muttafaqun ‘alaih).

Ada juga keterangan lain yang memperkuat hadis tersebut:

وَلِمُسْلِمٍ: – عَنْ عُمَرَ فِي فَضْلِ اَلْقَوْلِ كَمَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ كَلِمَةً كَلِمَةً, سِوَى اَلْحَيْعَلَتَيْنِ, فَيَقُولُ: “لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاَللَّهِ”

Artinya: “Dalam riwayat Muslim, dari tentang keutamaan ucapan hendaklah yang mendengarkan azan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin satu demi satu, kecuali pada kalimat hay’alatain (hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah), hendaklah mengucapkan, 'Laa hawla wa laa quwwata illa billah',” (HR Muslim).

Kandungan dari hadis tersebut antara lain:

  • Disunahkan untuk mengikuti lafaz azan, sebagaimana pendapat jumhur ulama.
  • Mengikuti muazin pada seluruh lafaz azan, kecuali pada kalimat hay’alataini (hayya ‘alash sholaah dan hayya ‘alal falaah), yang dapat diikuti dengan ucapan “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Termasuk kalimat “ash-sholaatu khoirum minan nauum” diikuti dengan kalimat yang sama.
  • Kenapa jawaban untuk hay’alataini (hayya ‘alash sholaah dan hayya ‘alal falaah) itu dengan kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”? Karena seseorang dapat menghadiri salat berjamaah dan mendirikan salat hanya dengan kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT.
  • Mengikuti ucapan azan tetap ada, bahkan ketika melakukan thawaf keliling Kabah karena azan itu termasuk dalam ucapan zikir.
  • Jika sedang salat, ucapan muazin tidak perlu diikuti karena keadaan dalam shalat sudah sangat-sangat menyibukkan, “inna fish sholaati la-syughlaa”.
  • Tempat yang dilarang berzikir seperti saat di kamar mandi dan saat hubungan intim tidak perlu menjawab (mengikuti) ucapan azan.
  • Muazin tidak mengikuti ucapan azan untuk dirinya sendiri.
  • Bagaimana kalau ucapan azan yang didengar dari beberapa tempat? Jawabannya, semua azan yang didengar itu diikuti (dijawab), itu lebih baik. Sebab menjawab azan hukumnya sunah, bukan wajib.
  • Mengikuti ucapan azan itu ada setelah kalimat azan diucapkan, bukan bersamaan dengan ucapan kalimat azan.
  • Jika mendengar suara azan mulai dari pertengahan, maka yang diikuti (dijawab) adalah sisa yang didengar, tidak perlu dari awal.
  • Mengikuti ucapan muazin disyaratkan jika mendengar azan, walaupun tidak menyaksikan muazin tersebut.

Baca Juga: 9 Syarat Menjadi Imam Salat yang Wajib Diketahui

Keutamaan Menjawab Azan

Anak Berdoa

Foto: Anak Berdoa (Orami Photo Stock)

Setiap kalimat dalam azan memiliki makna tersendiri. Oleh karena itu, dengan mengetahui cara menjawab azan, seseorang akan mendapatkan hikmah saat melakukannya.

Salah satunya adalah membuat hati menjadi tenang. Bukan hanya itu, berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang manfaat menjawab azan.

1. Menjadi Saksi Kebaikan

Menjawab azan yang merupakan panggilan salat, akan menjadi sebuah amal baik yang akan dicatat oleh malaikat Rakib dan Atid.

Dan catatan itu akan menjadi saksi kebaikan seseorang di hari kiamat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Tidaklah suara azan yang keras dari yang mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat,” (HR Abu Ya’la).

2. Menjawab Azan Karena Keyakinan Hati Akan Mengantarkan Menuju Surga

Saat mengetahui cara menjawab azan serta meyakini dengan hati kebenarannnya, maka hal tersebut bisa saja akan mengantarkan seseorang ke surga.

“Ketika muazin mengumandangkan 'Allahuakbar Allahuakbar' lalu kalian menjawab 'Allahuakbar Allahuakbar'.

Kemudian muazin mengumandangkan 'asyhadu anlaa ilaaha illallah', lalu kalian menjawab 'asuhadu anlaa ilaaha illallah' dan seterusnya hingga akhir azan.

Siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga,” (HR Muslim).

3. Diampuni Dosa

“Kemudian, barang siapa yang ketika mendengarkan azan dia mengucapkan: aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT.

Siapa yang mengucapkan itu maka dosa-dosanya akan diampuni,” (HR Ahmad, Muslim dan lainnya).

Baca Juga: Isra Miraj, Kisah Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW Menerima Perintah Salat dari Allah SWT

4. Diberi Selawat oleh Allah SWT

“Apabila kalian mendengar muazin, jawablah azannya. Kemudian bacalah selawat untukku.

Karena orang yang membaca selawat untukku, maka Allah akan memberikannya selawat untuknya 10 kali,” (HR Muslim).

Demikian penjelasan tentang bagaimana cara menjawab azan agar mendapatkan pahala setiap kali undangan dari Allah SWT tersebut didengarkan.

  • https://123dok.com/document/yn6l33lq-persepsi-masyarakat-terhadap-kecamatan-tanjung-kabupaten-lampung-repository.html
  • https://www.islampos.com/ini-kalimat-untuk-menjawab-adzan-dan-iqamah-97244/
  • https://rumaysho.com/26182-cara-menjawab-azan-dan-keutamaannya.html
  • http://pm.unida.gontor.ac.id/4-manfaat-menjawab-azan/

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.