19 Desember 2023

5 Cerita Dongeng Sunda Singkat dan Pesan Moral di Dalamnya

Bisa menjadi pembelajaran baru bagi Si Kecil, lho!
5 Cerita Dongeng Sunda Singkat dan Pesan Moral di Dalamnya

Foto: Freepik.com

Dongeng Sunda, juga dikenal sebagai carita rakyat Sunda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya di Jawa Barat.

Dongeng-dongeng ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Sunda selama berabad-abad, mengandung pelajaran moral, hiburan, dan warisan budaya yang kuat.

Dongeng Sunda adalah cerita-cerita yang mencakup berbagai tema, mulai dari petualangan pahlawan-pahlawan lokal hingga cerita-cerita supernatural yang memikat.

Keberagaman genre dalam dongeng Sunda mencerminkan kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain, dongeng-dongeng ini tidak hanya sekadar kisah fantastis, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Sunda.

Simak beberapa dongeng Sunda singkat di bawah ini yang mengandung pesan moral untuk Si Kecil, yuk Moms.

Baca Juga: Cerita Dongeng Kelinci dan Kura-Kura, Sarat Pesan Moral!

Contoh Dongeng Sunda Singkat

Seperti cerita rakyat di Indonesia lainnya, dongeng Sunda juga memiliki pesan moral yang tersirat untuk pembaca, lho Moms.

Untuk mengetahui apa saja pesan moral yang berada di dongeng Sunda, yuk simak beberapa contoh dongengnya di bawah ini.

Cerita Dongeng Sunda Si Kabayan

Dongeng Si Kabayan
Foto: Dongeng Si Kabayan (Dongeng.kamikamu.co.id)

Si Kabayan adalah seorang pemuda yang terkenal di desanya karena kecerdasannya, tetapi sayangnya dia juga terkenal karena kemalasannya yang luar biasa.

Dia sering mencari cara-cara cerdik untuk menghindari pekerjaan fisik, lebih suka merencanakan trik daripada bekerja keras.

Si Kabayan telah menikah dengan seorang perempuan bernama Nyi Iteung, yang sangat rajin dan penuh semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Suatu hari, ia diminta oleh mertuanya untuk memetik buah nangka yang sudah matang.

Meskipun dengan berat hati, Kabayan mengiyakan permintaan tersebut.

Namun, ketika ia sampai di pohon nangka yang berada di pinggir sungai dengan batang yang menjorok di atas sungai, ia menghadapi masalah.

Nangkanya terlalu besar untuk diangkat, jadi ia mengambil keputusan untuk menghanyutkannya ke sungai dan pulang duluan.

Ketika ia kembali ke rumah, mertuanya bertanya di mana nangkanya.

Kabayan menjelaskan bahwa nangkanya belum datang karena ia sudah memerintahkan buah itu untuk berjalan sendiri pulang.

Sang mertua, kesal dengan jawaban tersebut, mengingatkan bahwa buah nangka tidak bisa pulang sendiri, dan Kabayan menanggapinya dengan sindiran.

Pesan Moral: Dari cerita ini adalah bahwa kecerdikan tanpa kerja keras dan keterampilan praktis tidak akan membawa hasil.

Kabayan menghadapi konsekuensi ketidakmampuannya untuk menyelesaikan tugas dengan baik karena kemalasannya.

Selain itu, cerita ini juga mengingatkan kita untuk tidak mencari jalan pintas dalam menghadapi tanggung jawab, tetapi untuk selalu menyelesaikannya dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab.

Baca Juga: Kumpulan Cerita Rakyat Indonesia yang Kaya Makna, Baca yuk!

Cerita Dongeng Sunda Asal-usul Telaga Warna

Cerita Dongeng Sunda Asal-usul Telaga Warna
Foto: Cerita Dongeng Sunda Asal-usul Telaga Warna (Ceritadongeng-indonesia.blogspot.com)

Pada zaman dahulu, di Kerajaan Kutatanggeuhan, hiduplah Raja Prabu Swarnalaya dan Ratu Purbamanah yang sangat dihormati oleh rakyatnya karena kepemimpinan mereka yang bijaksana.

Mereka merasa sedih karena tidak memiliki seorang pewaris yang akan melanjutkan tahta kerajaan mereka.

Meskipun berbagai tabib dan dukun telah dicoba, belum ada yang berhasil membawa berita gembira tentang kehadiran seorang anak.

Sang raja dan ratu semakin merasa khawatir karena tidak ada tanda-tanda kehamilan.

Tetapi mereka tidak menyerah, dan dengan penuh tekad, Prabu Swarnalaya memutuskan untuk pergi ke hutan yang dalam untuk melakukan pertapaan.

Sementara itu, di istana, Ratu Purbamanah tetap setia dan penuh doa, berharap suaminya akan kembali dengan berita baik.

Dan akhirnya, doanya terjawab. Ratu Purbamanah mengandung seorang bayi yang sangat dinanti-nantikan oleh kedua orangtuanya.

Kabar bahagia ini menyebar dengan cepat ke seluruh kerajaan, dan rakyat merasa bersyukur.

Namun, kebahagiaan mereka semakin bertambah ketika mereka menyaksikan sang putri, yang diberi nama Dewi Kuncung Biru, tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik.

Dewi Kuncung Biru tumbuh dengan sifat yang manja dan terlalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Karena kasih sayang berlebihan yang mereka berikan, Dewi Kuncung Biru menjadi sombong dan tidak menghargai orang lain.

Suatu hari, menjelang ulang tahunnya yang ke-17, Dewi Kuncung Biru meminta hadiah yang tidak masuk akal: ia ingin semua helai rambutnya dihiasi dengan emas dan permata.

Meskipun permintaan itu tidak masuk akal, Prabu Swarnalaya dan Ratu Purbamanah mencoba memenuhi keinginan putrinya dengan mengumpulkan perhiasan mahal dari seluruh kerajaan.

Namun, ketika Dewi Kuncung Biru melihat hadiahnya, ia merasa kecewa dan marah, dan dengan sombongnya, ia melempar perhiasan-perhiasan itu ke lantai hingga semuanya pecah berantakan.

Tindakan sombong Dewi Kuncung Biru ini memicu kemarahan alam. Hujan deras turun dan badai melanda, mengakibatkan banjir yang melanda kerajaan.

Tanah di sekitar istana terbelah, dan air bah menghancurkan kerajaan yang telah dibangun dengan susah payah.

Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak, Si Kecil Pasti Senang!

Ketika badai mereda, yang tersisa adalah sebuah telaga yang indah yang diberi nama "Telaga Warna" karena airnya yang dapat berubah-ubah warna.

Konon, warna-warna yang ada di Telaga Warna berasal dari batu-batuan perhiasan yang pecah dan tersebar di dasar danau.

Pesan Moral: Dari cerita ini adalah pentingnya bersikap rendah hati dan bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada kita.

Dongeng Sunda tentang Bebek Bertelur Emas mengisahkan tentang seseorang yang hidup sebatang kara di...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb