
Chancroid adalah kondisi bakteri yang menyebabkan luka terbuka pada atau di sekitar alat kelamin. Penyakit ini merupakan jenis infeksi menular seksual sehingga dapat ditularkan saat melalui kontak seksual.
Chancroid juga biasanya dikenal dengan soft chancre atau chancre lunak. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi (H. ducreyi) yang menyerang jaringan di area genital dan memberikan luka terbuka.
Luka ini bisa mengeluarkan darah atau cairan lainnya yang kemudian berisiko menularkan ke orang lain ketika melakukan hubungan seksual.
Chancroid bisa menyerang pria maupun wanita dari segala usia terlebih bagi yang aktif melakukan hubungan seksual.
Melansir dari WebMD, penyakit menular seksual ini cukup berbahaya sebab berisiko untuk terserang penyakit lainnya yang sama berbahayanya.
Simak selengkapnya mengenai chancroid di sini.
Baca Juga: Mengenal Demiseksual, Ketertarikan Seksual Berdasarkan Kedekatan Emosi
Foto: chancroid (https://halodoc.com/)
Foto ilustrasi chancroid (Sumber: Orami Photo Stocks)
Seperti yang sudah disinggung di atas, chancroid disebabkan oleh bakteri H. ducreyi yang bisa ditularkan saat melakukan kegiatan seksual.
Melansir dari Cleveland Clinic, bakteri H. ducreyi bisa memasuki tubuh melalui robekan kecil di kulit selama aktivitas seksual.
Kulit yang tidak memiliki luka terbuka atau lecet, tidak akan menginfeksi.
Sementara, chancroid sendiri paling berisiko bagi yang aktif secara seksual. Berikut beberapa faktor risiko lainnya yang perlu diketahui:
Meskipun lebih berisiko pada laki-laki, perempuan juga masih memiliki risiko, lho Moms. Namun, biasanya tidak menimbulkan gejala yang parah sehingga kerap telat didiagnosis.
Chancroid yang terjadi pada perempuan biasanya luka timbul di dalam vagina sehingga sulit untuk dilihat dan dirasakan.
Nah, selain itu chancroid tidak akan menginfeksi orang yang tidak aktif secara seksual atau tidak berganti-ganti pasangan. Jadi Moms tidak perlu terlalu cemas, ya!
Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Menular Seksual, Tak Hanya HIV/AIDS!
Gejala dari chancroid bisa berbeda-beda namun biasanya gejala akan muncul 4 hingga 7 hari setelah terpapar. Gejalanya juga akan berbeda di pria maupun wanita.
Secara keseluruhan, chancroid bisa menimbulkan gejala berikut:
Baca Juga: 3 Fungsi Bulu Ketiak, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Daya Tarik Seksual
Foto: gejala chancroid (Istockphoto)
Foto ilustrasi chancroid (Sumber: Orami Photo Stocks)
Gejala penyakit menular seksual ini lebih berisiko pada laki-laki dan gejala fisiknya lebih mudah dilihat terutama di penis.
Luka biasanya timbul di dalam vagina dan gejalanya dapat berkembang seiring waktu. Salah satu gejalanya adalah kelenjar getah bening yang membengkak.
Baca Juga: 5 Gangguan dan Penyakit Penyebab Mimisan
Gejala lainnya ini bisa membantu untuk lebih mengenali kondisi chancroid.
Luka akibat chancroid bisa berbentuk seperti berikut:
Foto: pengobatan chancroid
Foto ilustrasi obat (Sumber: Orami Photo Stocks)
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention pengobatan chancroid bisa berupa antimikroba guna menyembuhkan infeksi untuk mengatasi gejala klinis dan mencegah penularan ke orang lain.
Dalam kasus lanjut, pengobatan tentu saja bisa berbeda, ya Moms. Namun pengobatan yang paling umum adalah penggunaan antibiotik.
Antibiotik bisa menyembuhkan luka pada kurun waktu kurang lebih 2 minggu. Ada beberapa jenis obat antibiotik atau antimikroba yang biasa dikonsumsi untuk mengobat chancroid.
Beberapa di antaranya adalah:
Baca Juga: Infeksi Streptococcus, Kondisi Radang Tenggorokan yang Sangat Menular
Obat-obatan ini tentunya tidak boleh dikonsumsi tanpa konsultasi ke dokter, ya Moms. Jadi pastikan Moms kunjungi dokter terlebih dahulu agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Setelah pasien mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa sembuh dalam waktu kurang lebih 1 sampai 2 minggu.
Jika kasus parah, tentunya membutuhkan waktu lebih lama untuk penyembuhan.
Namun jika lebih dari 2 minggu kondisi luka memburuk, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes tambahan.
Sebab ada kemungkinan infeksi virus terlibat terhadap chancroid, seperti HIV atau Human Immunodeficiency Virus.
Sementara, untuk menghindari penularan, terdapat beberapa langkah yang bisa diterapkan guna memastikan bahwa chancroid benar-benar tidak akan menularkan lagi.
Nah, itu dia Moms informasi seputar chancroid yang perlu Moms ketahui.
Guna menghindari penularan penyakit seksual, pastikan Moms dan Dads periksakan diri terlebih dahulu, ya sebelum berhubungan seksual!