5 Ciri-Ciri ASI Basi dan Penyebabnya yang Wajib Moms Tahu!
Ciri ASI basi penting untuk diketahui oleh Moms yang sedang menyusui agar Si Kecil tetap mendapatkan ASI berkualitas.
Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada menemukan ASI yang sudah basi, padahal Moms telah memompa dengan penuh usaha.
Sama seperti susu sapi, ASI juga bisa rusak jika disimpan terlalu lama atau tidak sesuai aturan. Di suhu ruang, ASI hanya bertahan 4–6 jam, sedangkan di kulkas maksimal 8 hari.
Untuk penyimpanan lebih lama, ASI sebaiknya dibekukan atau segera digunakan sebelum tanda-tanda ciri ASI basi bisa muncul.
Penasaran bagaimana mengenali ciri-ciri ASI basi? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Faktor yang Memengaruhi Bau dan Rasa ASI
Perubahan aroma dan tekstur, serta kualitas suatu makanan atau minuman dipengaruhi oleh beberapa hal.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Pediatric Clinics of North America, saat bayi menyusu dari ibunya, sebagian air liurnya kembali ke payudara ibu melalui sinus laktiferus (lubang utama tempat ASI mengalir).
Tubuh ibu secara efektif membaca air liur sebagai penanda pertumbuhan, cedera, dan penyakit, serta mengubah faktor bioaktif yang dihasilkan payudara.
Hal ini akan menyebabkan perubahan tekstur dan bau susu dari satu pemberian ASI ke pemberian lainnya.
Jika bayi sakit, ASI mungkin memiliki lebih banyak antibodi spesifik atau agen antiinflamasi dibandingkan saat bayi 100% sehat.
Hal-hal yang mempengaruhi bau ASI antara lain:
- Makanan
- Mengonsumsi obat-obatan
- Proses pembekuan
- Wadah penyimpanan
Karena bau dan rasa sangat erat kaitannya, faktor yang sama yang mempengaruhi bau ASI juga dapat memengaruhi rasanya.
Makanan merupakan faktor yang sangat penting, misalnya rasa yang kuat, terutama rasa pedas atau rempah yang menyengat dapat mempengaruhi ASI dengan rasa tersebut.
Dilansir dari Very Well Family, ASI yang normal memiliki berbagai warna. Beberapa di antaranya adalah kuning, putih pucat, berwarna biru, dan juga sedikit jingga.
Warna ASI bahkan dapat bervariasi dalam sesi pemompaan yang sama.
Terdapat dua jenis ASI yang dibagi berdasarkan teksturnya, yaitu foremilk dan hindmilk.
ASI foremilk atau air susu pertama yang memiliki tekstur lebih encer. Sedangkan ASI hindmilk memiliki tekstur lebih kental dan berlemak.
Baca Juga: 12 Makanan Pelancar ASI yang Enak serta Bergizi, Bikin ASI Deras dan Nggak Seret!
Ciri-Ciri ASI Basi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ciri-ciri ASI busuk sangat penting untuk diketahui oleh Moms yang tengah menyusui.
Berikut beberapa ciri-ciri ASI basi yang wajib Moms ketahui.
1. Berbau Busuk yang Menyengat
Salah satu ciri-ciri ASI basi yakni memiliki aroma yang mirip dengan susu sapi busuk.
Selain itu, terkadang aromanya juga bisa seperti bau logam dengan tekstur susu yang seperti sabun.
Bau ini biasanya disebabkan oleh tingkat enzim lipase yang lebih tinggi yang diproduksi beberapa ibu. ASI mengandung lipase yang memecah lemak untuk bayi.
Pada Moms dengan ASI lipase tinggi, enzim tersebut dapat menyebabkan ASI yang dicairkan berbau asam atau seperti sabun.
Namun meskipun begitu, ASI masih aman dikonsumsi, dikutip dari La Leche League International.
2. ASI Menggumpal
Ciri-ciri ASI basi selanjutnya adalah tampilan ASI yang cenderung menggumpal.
Meskipun ASI sering kali terpisah menjadi lapisan berlemak, namun jika ASI masih segar biasanya akan kembali mengental saat diaduk dengan lembut.
Jika ASI tidak tercampur saat diaduk atau jika ada gumpalan di dalam ASI, itu adalah ciri-ciri ASI basi.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa bayi akan menolak ASI ini.
Jadi, sebelum membekukan ASI dalam jumlah besar, mungkin ada baiknya memberi ASI segar untuk melihat apakah bayi akan menerimanya atau tidak.
Jika tidak, Moms dapat mengatasi masalah ini dengan mendidihkan ASI sebelum dibekukan.
Moms juga bisa menyiasatinya dengan selalu memberikan ASI hangat pada bayi, dengan menyesuaikan suhunya setelah dicairkan dari lemari es atau freezer.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.