01 April 2024

50+ Contoh Perilaku Sila ke-2, Ajarkan Si Kecil Sejak Dini!

Nilai-nilai Pancasila adalah dasar pedoman hidup warga negara
50+ Contoh Perilaku Sila ke-2, Ajarkan Si Kecil Sejak Dini!

Apa saja contoh perilaku sila ke-2 dalam Pancasila, ya?

Semua tentu sepakat bahwa sila-sila dalam Pancasila, termasuk sila ke-2 adalah pedoman dalam kehidupan sebagai rakyat Indonesia.

Jadi, penting untuk Moms mengajarkan Si Kecil contoh perilaku sila ke-2.

Cari tahu pengertian hingga ragam contoh sila ke-2 Pancasila di bawah ini, ya!

Baca Juga: Selain Kentang, Ini 10 Makanan Pengganti Nasi yang Sehat

Pengertian Sila ke-2 Pancasila

Sila ke-2 berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."

Sesuai lambangnya, sila ke-2 yaitu rantai yang tersusun dari 17 mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang sambung menyambung. 

Arti dari rantai ini menggambarkan hubungan manusia yang saling tolong menolong.

Pancasila adalah dasar yang diharapkan bagi para generasi penerus agar memiliki keterkaitan, saling membutuhkan, dan membantu satu sama lain.

Sila ke-2 adalah ajaran bagi kita untuk menempatkan manusia lain secara adil dan juga beradab. Sebab, pada hakikatnya, manusia adalah sesama makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap manusia atau ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki harkat, martabat, dan derajat.

Itu artinya, nilai atau relasi kemanusiaan ini seharusnya sudah dipupuk sedari kecil dengan contoh perilaku sila ke-2 baik di sekolah, rumah, hingga lingkungan pada umumnya. 

Kali ini Orami akan membahas bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila sila ke-2 kepada anak-anak dan contoh perilakunya di kehidupan.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku Edukasi Anak, Kembangkan Minat Literasinya

Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila Kepada Anak

Menanamkan Nilai Sila ke-2 Sesuai Lambang Pancasila
Foto: Menanamkan Nilai Sila ke-2 Sesuai Lambang Pancasila (Ppkn.co.id/simbol-pancasila)

Moms sebagai orang tua dan warga negara Indonesia yang baik, tentu berharap Pancasila tidak hanya sekadar menjadi hafalan.

Nilai-nilai ini seharusnya dihayati dan diterapkan seumur hidup dan sedari kecil.

Sebuah penelitian dari Universitas Negeri Yogyakarta menyebutkan bahwa umur anak-anak terutama yang usia dini, merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. 

Apa yang dilakukan oleh anak-anak seharusnya bisa dibimbing oleh orang tua dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Ini tentu perlahan dan butuh waktu.

Berbagai contoh perilaku berasaskan Pancasila termasuk contoh perilaku sila ke-2 yang diterapkan di lingkungan sekitar anak, akan membantu mereka meresapi setiap tingkah laku dan perbuatannya.

Misalnya membawa anak-anak atau Si Kecil ke daerah lain yang memiliki budaya luhur dan identitas berbeda.

Ini dapat mendorong mereka untuk mengenal kebhinekaan secara global dengan belajar berpikir terbuka dan berinteraksi dengan budaya lain. 

Dengan contoh perilaku sila ke-2 seperti ini, anak-anak akan belajar menghargai dan meningkatkan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama.

Karena melakukan refleksi sifat-sifat kemanusiaan, perlahan mereka akan belajar untuk berkolaborasi, peduli dan berbagi. 

Baca Juga: 7 Dampak Positif Belajar Online bagi Anak, Salah Satunya Membuat Anak Lebih Fokus!

Ragam Bentuk Pengamalan Sila ke-2

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sudah merumuskan 10 butir pengamalan sila ke-2 yaitu:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan Tepa Salira. 
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak Bersosialisasi, Yuk Terapkan!

Contoh-Contoh Perilaku Sila ke-2

Contoh Perilaku Sila ke-2 (Orami Photo Stocks)
Foto: Contoh Perilaku Sila ke-2 (Orami Photo Stocks)

Banyak cara untuk membantu Si Kecil belajar bagaimana contoh perilaku sila ke-2 di kehidupan sehari-hari.

Ini demi menjadikan mereka sebagai manusia atau makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama.

1. Penerapan di Sekolah

Hubungan anak dengan guru, teman, dan sekitarnya bisa menjadi peluang untuk mengimplementasikan contoh perilaku sila ke-2, misalnya:

1. Menolong teman yang mengalami kesusahan dengan membantu mereka mengajari pelajaran yang belum dikuasai.

2. Menghargai perbedaan pendapat ketika sedang melakukan diskusi materi pelajaran.

3. Menghargai dan menghormati teman yang berbeda suku, ras dan agama.

4. Menerima hak dan melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.

5. Tidak menyakiti perasaan teman, guru dan juga orang lain di sekitar sekolah.

6. Menolong teman, guru dan juga orang lain di sekitar sekolah yang membutuhkan pertolongan.

7. Menjenguk atau memperhatikan teman yang sakit.Ikut berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan

8. Menjaga sikap saling menghormati dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

9. Mencegah dan menolak segala bentuk diskriminasi ras, agama, suku, atau golongan.

10 Mengutamakan keadilan dalam memperlakukan sesama manusia.

11. Menjaga ketertiban sosial dan menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku.

12. Menghindari sikap intoleransi dan fanatisme yang berpotensi menyakiti orang lain.

13. Berperan aktif dalam membangun lingkungan yang aman, bersih, dan nyaman bagi semua orang.

14. Menghargai waktu dan ruang pribadi orang lain.

15. Menjaga sikap santun dan beretika dalam berinteraksi dengan sesama.

16. Mengerjakan ujian sekolah dengan percaya diri.

Baca Juga: 19 Hadis dan Ayat Alquran tentang Pendidikan, Termasuk Ditinggikannya Derajat Manusia yang Berilmu


2. Penerapan Sila ke-2 di Rumah

Membiasakan Si Kecil melakukan berbagai contoh perilaku sila ke-2 di rumah, dapat menjadi pondasi untuk kerap mengimani hal tersebut sehari-hari.

Beberapa contoh perilaku sila ke-2 di rumah yang bisa dipraktekkan Si Kecil yaitu:

  1. Membantu Moms dan Dads untuk menjaga adik.
  2. Tidak iri dengan apa yang dimiliki adik atau kakak.
  3. Adil dalam berperilaku dengan adik atau kakak.

20. Melakukan kewajiban sebagai anggota keluarga dengan menjadi anak yang berkepribadian baik.

21. Siap sedia menolong Dads dan Moms jika diminta.

22. Menerima hak sebagai anggota keluarga misalnya makan makanan yang sama atau tidak dibeda-bedakan dengan kakak dan adik.

23. Menghargai pendapat anggota keluarga lainnya tanpa harus berseteru.

24. Berbicara dengan sopan santun terutama pada anggota keluarga yang lebih tua.

25. Menghindari sikap diskriminasi atau perlakuan tidak adil dalam keluarga.

26. Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pengambilan keputusan yang penting.

27. Mengajarkan empati kepada anggota keluarga, dengan memahami perasaan dan kebutuhan mereka.

28. Menghormati privasi dan ruang pribadi anggota keluarga.

29. Menjaga ketertiban dan keharmonisan dalam rumah tangga.

30. Menjaga komunikasi yang baik dan terbuka antara anggota keluarga.

31. Menghargai waktu dan waktu bersama dalam keluarga.

3. Perilaku Sila ke-2 di Lingkungan Masyarakat

Ketika berada di lingkungan masyarakat, contoh perilaku sila ke-2 tidak akan jauh berbeda dengan perilaku di rumah dan di sekolah yaitu:

32. Membantu orang di sekitar misalnya tetangga yang membutuhkan pertolongan.

33. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban misalnya sebagai sesama warga sekitar.

34. Tidak membedakan suku, ras, dan agama.

35. Memupuk sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang.

36. Tidak membuat kelompok-kelompok tertentu dengan memusuhi satu sama lain.

37. Menghargai keberadaan dan pendapat orang lain.

38. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

39. Mendorong keadilan dalam sistem hukum dan peraturan yang berlaku.

40. Mendukung program-program pemerintah atau organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

41. Menghargai pekerjaan dan kontribusi dari berbagai profesi dan pekerjaan.

42. Mengedepankan sikap empati dan peduli terhadap kesejahteraan sosial masyarakat sekitar.

43. Mengutamakan kerjasama dan kolaborasi dalam membangun masyarakat yang berkeadilan.

44. Menjaga ketertiban dan keharmonisan dalam masyarakat dengan menghormati aturan yang berlaku.

45. Membangun hubungan saling percaya dan menjaga integritas dalam berinteraksi dengan masyarakat.

46. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan masyarakat serta berperan aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

47. Menunjukkan empati, ajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain dan belajar berempati terhadap pengalaman dan perspektif mereka.

48. Berperilaku adil, ajarkan anak untuk memperlakukan semua orang dengan adil, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial.

49. Menghargai keadilan, berikan contoh tentang pentingnya berperilaku adil dalam setiap situasi dan memastikan bahwa anak memahami pentingnya memberikan setiap orang kesempatan yang sama.

50. Menolong sesama, ajarkan anak untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, baik itu dalam bentuk tindakan nyata atau dukungan moral.

51. Menjaga lingkungan bersih dan sehat, mengajarkan anak untuk merawat lingkungan sekitar mereka, sehingga semua orang bisa hidup dengan kondisi yang aman dan sehat.

52. Menghormati perbedaan, ajarkan anak untuk menghargai perbedaan antara individu, termasuk perbedaan budaya, agama, dan kepercayaan, serta menjaga toleransi terhadap keberagaman.

53. Menumbuhkan keterampilan sosial, bantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik, serta kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain.

54. Menghormati hak asasi manusia, ajarkan anak tentang hak-hak dasar yang dimiliki setiap individu, dan pentingnya melindungi dan menghormati hak-hak tersebut.

55. Menjaga perdamaian, ajarkan anak untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: 7+ Cara Mengajarkan Anak Berbagi dengan Orang Lain, Mudah!

Nah, itulah beberapa penjelasan bagaimana menanamkan dan mengamalkan nilai Pancasila dan contoh perilaku sila ke-2 dalam sehari-hari.

Bagaimanapun juga di era globalisasi saat ini, banyak paham-paham, baik konservatif dan modern, yang sangat mungkin bertentangan dan bisa jadi menimbulkan konflik.

Dengan mengamalkan nilai dan contoh perilaku Sila ke-2 sedari dini, anak-anak akan belajar tentang perbedaan.

Artinya, mereka akan memahami bahwa itu semua bukanlah alasan untuk bermusuhan lagi, ya!

  • https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/pelajar-pancasila-tak-hanya-dibentuk-lewat-mata-pelajaran-pancasila/
  • https://media.neliti.com/media/publications/18127-ID-menanamkan-nilai-pancasila-pada-anak-sejak-usia-dini.pdf
  • https://bpip.go.id/berita/990/888/begini-contoh-pengamalan-sila-ke-2-pancasila-dalam-kehidupan-kehidupan-sehari-hari.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb