Hukum Archimedes: Definisi, Rumus, dan Penerapannya
Tulisan ini akan membahas salah satu prinsip paling fundamental dalam dunia ilmu pengetahuan dan matematika, yaitu hukum Archimedes.
Hukum yang ditemukannya ini berbicara tentang gaya apung dan pengaruhnya terhadap benda yang tenggelam atau mengapung di dalam fluida, seperti air.
Hukum Archimedes mengajarkan bahwa setiap benda yang direndam dalam benda cair akan mengalami gaya apung.
Hal ini yang sebanding dengan volume cairan yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Ingin tahu lebih lanjut tentang teori ini? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Rumus Keliling Trapesium dan Penjelasan Lengkapnya!
Definisi Hukum Archimedes
Melansir dari ensiklopedia Britannica, hukum Archimedes, juga dikenal sebagai prinsip Archimedes.
Artinya, salah satu hukum fundamental dalam fisika yang ditemukan oleh ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes.
Hukum ini menjelaskan tentang gaya apung yang dialami oleh benda yang direndam dalam fluida, seperti air.
Menurut hukum Archimedes, benda yang direndam di dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Pada dasarnya, hukum ini menyatakan bahwa ketika suatu benda direndam di dalam fluida, misalnya air, maka fluida tersebut akan menghasilkan gaya ke atas pada benda.
Gaya ini disebabkan oleh perbedaan tekanan antara bagian atas dan bagian bawah benda.
Gaya apung ini akan sebanding dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda saat benda direndam.
Jika berat benda lebih kecil dari gaya apungnya, maka benda akan mengapung.
Namun, jika berat benda lebih besar daripada gaya apungnya, benda akan tenggelam.
Dikutip dari The Maritime Engineering Reference Book, hukum Archimedes memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk dalam perancangan kapal, industri penerbangan, ilmu kedokteran, dan banyak lagi.
Baca Juga: Cara Menghitung Rumus Luas Persegi beserta Contohnya
Sejarah Hukum Archimedes
Hukum Archimedes memiliki akar yang dalam dari sejarah ilmiah dan ditemukan oleh seorang ilmuwan Yunani kuno yang brilian, Archimedes dari Syracuse.
Lahir sekitar tahun 287 SM di kota Syracuse, Sisilia, Archimedes adalah salah satu tokoh terkemuka dalam dunia ilmu pengetahuan pada masa Yunani kuno.
Pekerjaan utamanya meliputi matematika, fisika, dan teknik.
Menurut catatan sejarah, Raja Hiero II dari Syracuse memerintahkan pembuatan mahkota emas, tetapi ia meragukan kejujuran pembuatnya.
Archimedes, yang berada dalam perjalanan pemecahan masalah terkait dengan objek terapung, menginspirasi solusi dengan merendam benda yang setara beratnya dengan mahkota emas dalam air.
Dengan mengetahui perubahan berat dan volume air yang dipindahkan oleh benda, Archimedes dapat menghitung volume benda dan membuktikan keaslian mahkota.
Meskipun mungkin ada versi legenda di seputar penemuan hukum Archimedes, konsep ini tetap menjadi fondasi penting dalam ilmu pengetahuan.
Penemuan ini bukan hanya memecahkan masalah praktis, tetapi juga mengungkapkan hubungan penting antara gaya, berat, dan cairan.
Hukum Archimedes menjadi bagian penting dari warisan ilmu pengetahuan yang diwariskan oleh Yunani kuno kepada dunia modern.
Baca Juga: 3 Rumus Taksiran Berat Janin dan Cara Menghitungnya!
Rumus Hukum Archimedes
Dilansir dari Collegedunia, rumus Hukum Archimedes secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fb = ρ x g x g
Artinya:
- Fb adalah gaya apung yang dialami oleh benda dalam fluida, dalam newton (N).
- ρ adalah densitas cairan di sekitar benda, dalam kilogram per meter kubik (kg³).
- g adalah percepatan gravitasi, sekitar 9.81 m/s² di permukaan bumi.
- V adalah volume benda yang terendam dalam cairan, dalam meter kubik (m³).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.