20 April 2024

Sejarah Perang Padri: Penyebab, Tokoh, dan Kronologinya

Peristiwa penting dalam sejarah Indonesia
Sejarah Perang Padri: Penyebab, Tokoh, dan Kronologinya

Perang Padri, juga dikenal sebagai Perang Minangkabau, terjadi dari tahun 1803 hingga 1837 di Sumatera Barat.

Perang ini awalnya merupakan perang saudara antara kaum Padri.

Awalnya merupakan umat muslim yang ingin menerapkan Syariat Islam di Minangkabau dengan kaum adat yang terdiri dari para bangsawan dan ketua adat di daerah tersebut.

Perang Padri berlangsung selama tiga puluh tahun dengan banyak korban jiwa.

Pada tahun 1821, pasukan Belanda mulai menduduki beberapa daerah di Sumatera Barat, dan perang ini berlanjut hingga tahun 1825.

Ingin tahu sejarah dan kronologi Perang Padri selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Sejarah Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Kronologinya

Penyebab Meletusnya Perang Padri

Penyebab Perang Padri
Foto: Penyebab Perang Padri (Historia.id)

Perang Padri terjadi di wilayah Kerajaan Pagaruyung atau wilayah Minangkabau, Sumatera Barat, dari tahun 1803 hingga 1838.

Perang ini awalnya merupakan perang saudara antara kaum Padri, yang merupakan umat muslim yang ingin menerapkan Syariat Islam di Minangkabau.

Perseteruan ini dengan kaum adat yang terdiri dari para bangsawan dan ketua adat di daerah tersebut.

Latar belakang terjadinya peperangan ini adalah adanya perbedaan prinsip mengenai agama antara kaum Padri dan kaum adat.

Gerakan Wahabi yang bertujuan memurnikan kehidupan Islam oleh kaum Padri tidak sejalan dengan kaum adat.

Pemerintah kolonial Belanda pada saat itu mendukung kaum adat dan melakukan perjanjian, dimana pasukan Belanda menduduki beberapa daerah di Sumatera Barat, yang menjadi pemicu terjadinya perang.

Selain itu, kebiasaan dan tradisi kaum adat yang bertentangan dengan hukum Islam juga menjadi penyebab terjadinya perang.

Adanya campur tangan Belanda yang mengawali terjadinya perang juga menjadi faktor penyebab terjadinya perang tersebut.

Baca Juga: 11 Contoh Novel Sejarah Indonesia, Penuh Ketegangan!

Perbedaan Kaum Padri dan Kaum Adat

Kaum Padri dan Kaum Adat adalah dua kelompok masyarakat yang memiliki prinsip-prinsip yang berbeda di Minangkabau, Sumatera Barat, pada abad ke-19.

Berikut ini adalah ringkasan mengenai kedua kelompok tersebut:

Kaum Padri:

  1. Kaum Padri adalah kelompok masyarakat yang mendukung keras penerapan syariat agama Islam dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.
  2. Kelompok ini terdiri dari ulama-ulama yang memiliki tujuan untuk menyucikan ajaran Islam di Minangkabau.
  3. Mereka menganut Islam yang murni dan berusaha menghilangkan unsur-unsur tradisi dan adat istiadat yang tidak berasal dari Islam atau yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Kaum Adat:

  1. Kaum Adat adalah kelompok masyarakat yang lebih mendukung nilai-nilai tradisi dan adat istiadat yang diwarisi dari nenek moyang mereka.
  2. Mereka tetap setia pada budaya Minangkabau, bahkan jika tindakan tradisional mereka dianggap mencampuri ajaran agama Islam yang mereka anut.
  3. Berbeda dengan Kaum Padri, Kaum Adat menjalankan Islam namun tidak sepenuhnya mengikuti ajaran Islam yang murni dalam perilaku mereka.

Perbedaan prinsip antara kedua kelompok ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu Perang Padri, yang berlangsung dari tahun 1821 hingga 1837.

Perang ini melibatkan tidak hanya Kaum Padri dan Kaum Adat, tetapi juga dimanfaatkan oleh Belanda untuk mempengaruhi masyarakat Minangkabau.

Baca Juga: Perjanjian Roem Royen: Latar Belakang dan Isi Perjanjiannya

Campur Tangan Belanda

Ilustrasi Perang Padri
Foto: Ilustrasi Perang Padri (Attoriolong.com)

Dalam Perang Padri, Belanda terlibat secara politik dan militer dengan berbagai langkah.

Pertama, Belanda diundang untuk membantu oleh kaum Adat pada tahun 1821, ketika bangsawan Minangkabau dari kaum Adat menandatangani perjanjian penyerahan di Padang.

Hal ini menjadi tanda pengajuan penyerahan Kerajaan Pagaruyung kepada pemerintah Hindia Belanda.

Setelah perjanjian tersebut, Belanda melancarkan serangan pertama dan berhasil menguasai Pagaruyung.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb