29 Maret 2024

Sejarah Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Kronologinya

Perang Aceh berlangsung selama hampir 30 tahun!
Sejarah Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Kronologinya

Foto: id.wikipedia.org

Perang Aceh adalah perang yang terjadi antara Belanda dan Kesultanan Aceh pada abad ke-19.

Perang ini dimulai pada tanggal 26 Maret 1873 ketika Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh.

Perang Aceh berlangsung selama hampir 30 tahun dan menjadi salah satu perang kolonial terpanjang yang pernah terjadi di dunia.

Perang ini juga dikenal sebagai perang yang sangat sengit dan berdarah, dengan korban jiwa yang sangat banyak di kedua belah pihak.

Perang Aceh terjadi karena adanya konflik kepentingan antara Belanda dan Kesultanan Aceh.

Belanda ingin menguasai wilayah Aceh yang kaya akan rempah-rempah, sedangkan Kesultanan Aceh ingin mempertahankan kemerdekaannya dan menghindari penjajahan.

Ingin tahu lebih banyak tentang sejarah peperangan ini? Simak sampai akhir, yuk!

Baca Juga: Pertempuran Surabaya: Penyebab, Kronologi, dan Faktanya

Latar Belakang Perang Aceh

Ilustrasi Perang Aceh
Foto: Ilustrasi Perang Aceh (Tengkuputeh.com)

Bermula dari dampak Perjanjian Siak tahun 1858 adalah Sultan Ismail menyerahkan wilayah Deli, Langkat, Asahan, dan Serdang kepada Belanda.

Wilayah-wilayah ini sebelumnya berada di bawah kekuasaan Aceh sejak zaman Sultan Iskandar Muda.

Pelanggaran Belanda terhadap perjanjian Siak mengakibatkan berakhirnya perjanjian London tahun 1824.

Perjanjian London menetapkan batas kekuasaan antara Belanda dan Britania Raya di Asia Tenggara dengan menggunakan garis lintang Singapura, sementara keduanya mengakui kedaulatan Aceh.

Aceh menuduh Belanda tidak mematuhi komitmennya, sehingga pasukan Aceh menghancurkan kapal-kapal Belanda yang melintasi perairan Aceh, dengan dukungan dari Britania Raya.

Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps, perairan Aceh menjadi sangat strategis bagi perdagangan dunia.

Perjanjian London tahun 1871 antara Inggris dan Belanda memberikan Belanda kewenangan untuk mengambil tindakan di Aceh, dengan imbalan Belanda menjaga keamanan lalu lintas di Selat Malaka.

Britania Raya juga diberi izin untuk berdagang di Siak dan menerima sebagian wilayah Guyana Barat dari Belanda.

Akibat dari perjanjian Sumatra tahun 1871, Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika Serikat, Kerajaan Italia, dan Kesultanan Usmaniyah di Singapura.

Aceh juga mengirim utusan ke Kesultanan Usmaniyah pada tahun 1871.

Upaya diplomatik Aceh ini menjadi alasan bagi Belanda untuk melancarkan serangan terhadap Aceh.

Wakil Presiden Dewan Hindia, Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen, datang ke Aceh dengan dua kapal perangnya untuk meminta penjelasan dari Sultan Machmud Syah mengenai pembicaraan yang telah terjadi di Singapura.

Namun, Sultan Machmud menolak memberikan penjelasan.

Baca Juga: Perjanjian Roem Royen: Latar Belakang dan Isi Perjanjiannya

Tokoh yang Terlibat

Perang Aceh melibatkan sejumlah tokoh yang memainkan peran penting dalam perlawanan dan penjajahan. Di antara tokoh-tokoh tersebut terdapat:

1. Teuku Umar

Salah satu figur perlawanan Aceh yang sangat terkenal. Ia memimpin perlawanan melawan Belanda di wilayah Meulaboh dan berhasil merebutnya kembali dari tangan Belanda.

Namun, ia akhirnya ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda pada tahun 1899.

2. Cut Nyak Dhien

Istri dari Teuku Umar yang juga terlibat dalam perlawanan melawan Belanda.

Setelah suaminya tertangkap dan dihukum mati, ia melanjutkan perjuangan dengan taktik perang gerilya. Cut Nyak Dhien juga dikenal sebagai simbol perlawanan dan semangat juang bagi rakyat Aceh.

3. Sultan Iskandar Muda

Sultan Aceh yang memimpin Kesultanan Aceh pada abad ke-16.

Ia diakui sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia dan memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Aceh dari penjajahan Belanda.

4. Tjut Nyak Dien

Tokoh perempuan Aceh yang memimpin pasukan Inong Balee, sebuah kelompok janda-janda pejuang Aceh, dan gugur dalam pertempuran melawan Belanda pada tahun 1910.

Tokoh perempuan Aceh yang juga terlibat dalam perlawanan melawan Belanda dan gugur dalam...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb