09 Maret 2024

7 Cucu Nabi Muhammad dan Cerita Kedekatannya, Masya Allah!

Siapa saja cucu nabi Muhammad itu? Yuk kenali lebih jauh!
7 Cucu Nabi Muhammad dan Cerita Kedekatannya, Masya Allah!

Selain Hasan dan Husein, ada pula nama cucu Nabi Muhammad lainnya yang harus diketahui oleh umat Islam.

Nabi Muhammad memiliki 11 Istri dan 7 anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan.

Nama anak-anak beliau yakni Qasim bin Muhammad, Zainab binti Muhammad, Ruqayyah binti Muhammad, Ummu Kultsum binti Muhammad, Fatimah az-Zahra, Abdullah bin Muhammad, dan Ibrahim bin Muhammad.

Baca Juga: Penjelasan tentang Burak, Kendaraan Nabi Muhammad SAW yang Melaju Melebihi Kecepatan Cahaya

Nama Cucu Nabi Muhammad

Kisah Nabi Muhammad (Orami Photo Stock)
Foto: Kisah Nabi Muhammad (Orami Photo Stock)

Dari Zainab, Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Umamah binti Abu al-Ash.

Sementara dari Ruqayah, Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Abdullah bin Umar.

Dari Fatimah Az-Zahra, Rasulullah memperoleh 5 cucu yakni Hasan, Husen, Muhsin, Zainab dan Umu Kulsum.

Inilah penjelasan mengenai cucu Nabi Muhammad selengkapnya.

1. Umamah binti Abu al-Ash

Umamah binti Abu al-Ash adalah putra dari Abu al-Ash dan Zainab binti Muhammad, yang merupakan anak perempuan tertua Nabi Muhammad SAW.

Zainab adalah anak perempuan dari isteri nabi yang bernama Khadijah Binti Khuwailid.

Umamah adalah cucu Nabi Muhammad yang dalam sebuah riwayat diceritakan suka digendong-gendong oleh beliau.

Umamah kemudian dinikahi oleh Ali bin Abu Thalib setelah wafatnya Fatimah Az Zahra.

Umamah dan Ali bin Abu Thalib mempunyai seorang putra, Muhammad ‘al-Wusto’. Umamah meninggal pada 670 (50 AH).

2. Hasan bin Ali

Hasan adalah cucu Nabi Muhammad dan putra dari pasangan Ali bin Abu Thalib dan Fatimah Az-Zahra.

Kuniyah beliau adalah Abu Muhammad. Saudara kandung seayah seibu ada lima orang yaitu Hasan, Husein, Muhsin, Zainab dan Ummu Kaltsum.

Hasan dan Husein adalah cucu Rasulullah yang paling disayang. Hasan adalah cucu pertama Rasulullah yng lahir pada pertengahan Ramadhan tahun 3 Hijriah.

Saat lahir, Ali bin Abi Thalib membawanya ke hadapan Rsulullah. Kemudian Rasul mentahnik Hasan, bahkan beliau mengaqiqahkannya. Ada riwayat yang menyebutkan dua ekor kibas atau domba.

Baca Juga: Upacara Sekaten, Tradisi Sambut Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

3. Husain bin Ali

Husain bin ‘Alī bin Abī Thālib adalah cucu Nabi Muhammad yang merupakan putra dari Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Beliau adalah Imam di antara imam-imam Ahlu Sunnah, memiliki kedudukan mulia di sisi Rasulullah SAW.

Kun-yahnya Abu ‘Abdillah dan Husain terbunuh sebagai syahid pada Pertempuran Karbala tahun 680 Masehi. Husain dilahirkan 5 Sya’bân tahun keempat Hijriyah (tiga tahun setelah Hijrah) ke Madinah (626 M).

Husain adalah cucu Nabi Muhammad yang kedua. Awalnya Ali bin Abi Talib memberikan nama dengan Ja'far merujuk kepada saudara kandungnya, menurut riwayat lain juga pernah menamai Harb.

Tetapi kakeknya yakni Nabi Muhammad mengubahnya menjadi Husain. Beberapa ritual Islam saat kelahiran Husain dilakukan

Di antaranya Nabi Muhammad melakukan Tabrik dan Tahnik, pencukuran rambut, Husain disunat pada hari ketujuh kelahirannya, termasuk melakukan aqiqah dengan seekor kambing.

4. Zainab binti Ali

Cucu Nabi Muhammad berikutnya adalah Zainab binti Ali. Ia adalah anak perempuan dari Khulafaur Rasyidin keempat, Ali bin Abi Thalib dan cucu dari Nabi Muhammad SAW melalui anaknya Fatimah az-Zahra.

Dalam pandangan Islam, ia merupakan sosok yang hebat.

Zainab menikah dengan Abdullah putra Ja’far ath-Thayyar pada tahun 17 H. Dalam sebagian sumber disebutkan bahwa Zainab memiliki empat putra yakni Ali, Aun, Abbas, Mohammad dan seorang putri bernama Ummu Kultsum.

Aun dan Mohammad syahid dalam tragedi Karbala. Keturunan dari anak-anak Ali ini disebut juga dengan panggiln Zainabiyun.

Zainab wafat pada 15 Rajab tahun 62 H. Ada tiga pandangan tentang tempat pemakaman Zainab yakni di Syam, Mesir, dan Pemakaman Baqi.

5. Ummu Kultsum binti Ali

Cucu Nabi Muhammad selanjutnya adalah Ummu Kultsum binti Ali yang lahir pada 7 Hijriyah, Ia putri keempat Ali bin Abu Thalib dengan Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad.

Ummu Kultsum adalah seseorang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Umar bin Khattab menikahi Ummu Kultsum pada bulan Dzuqa’dah tahun 17 Hijriyah.


Mereka hidup bersama hingga terbunuhnya ‘Umar. Dari pernikahan tersebut, mereka mempunyai dua anak yaitu Zaid bin ‘Umar Al-Akbar dan Ruqayyah binti ‘Umar.

Saat Ummu Kultsum wafat, Ibnu ‘Umar menshalatinya. Demikian pula putranya yakni Zaid yang berdiri di sampingnya. Mereka bertakbir sebanyak empat kali.

Baca Juga: Manfaat Totok Darah, Terapi yang Direkomendasikan Nabi Muhammad SAW

6. Abdullah bin Umar

Cucu Nabi Muhammad berikutnya adalah Abdullah bin Umar bin Khattab atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja, lahir pada 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H.

Ia adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal.

Dia adalah anak dari Umar bin Khattab dan Ruqayyah, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua.

Dirinya masuk Islam pada usia 10 tahun bersama ayahnya dan turut melakukan hijrah ke Madinah.

Sepeninggal khalifah Usman bin Affan, namanya disebut akan menjadi khalifah namun dia menolaknya.

Ibnu Umar wafat pada tahun 73 H/692 dalam usia 84 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Muhajirin di sebuah daerah yang bernama Fakhkh.

7. Muhsin bin Ali

Cucu Nabi Muhammad yang terakhir adalah Muhsin bin Ali adalah putra dari pasangan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Talib.

Ia adalah anak kelima Ali bin Abu Thalib dan Fatimah yang pada usia enam bulan kehamilan keguguran, ketika ada penyerangan ke rumah Ali.

Baca Juga: Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Siti Aisyah: Panutan Keluarga Harmonis

Kedekatan Para Cucu dengan Nabi Muhammad

Kakek dan Cucu (Orami Photo Stock)
Foto: Kakek dan Cucu (Orami Photo Stock)

Nabi Muhammad SAW adalah sosok suami, ayah, dan kakek yang terbaik.

Sebagai seorang, ayah beliau memberikan contoh terbaik dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.

Setiap keturunan cucu beliau berasal dari ayahnya, namun khusus untuk keturunan Fathimah, bersambung kepada Rasulullah SAW sebagai keturunan Nabi Muhammad.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak yang dilahirkan ibunya bernasab kepada ayahnya, kecuali anak-anak dari Fathimah, akulah wali mereka, akulah nasab mereka dan akulah ayah mereka.” (HR Ahmad)

Dikutip Repository UIN Jakarta, sebutan atau gelar habib di kalangan Arab Indonesia dinisbatkan secara khusus keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib.

Cucu Nabi Muhammad mendapatkan segala bentuk perhatian dari kakeknya tersebut. Banyak kisah-kisah dan hadis yang menjelaskannya.

Misalnya pada suatu hari, Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali sebagai bentuk kasih sayangnya. Pada waktu itu di samping beliau ada Aqra` bin Hābis.

Ia berkomentar: “Aku mempunyai sepuluh anak, tapi tak ada satu pun yang pernah kucium.” Kemudian Rasulullah SAW berkata padanya, “Barangsiapa yang tidak sayang, maka tidak akan disayang.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Di lain waktu saat salat berjama'ah di masjid, beliau pernah menggendong cucunya Umāmah. Ketika sujud, beliau meletakkannya di bawah, kemudian saat berdiri beliau gendong lagi (HR Bukhari, Muslim)

Di hari yang lain, Rasulullah SAW dalam keadaan sujud, tiba-tiba cucunya yakni Hassan menaiki punggungnya, lalu Rasulullah memanjangkan sujud.

Baca Juga: Isra Miraj, Kisah Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW Menerima Perintah Salat dari Allah SWT

Setelah mengucapkan salam, Rasulullah SAW memohon maaf kepada para sahabatnya dan berkata; “Anakku ini sedang menunggangiku, lalu aku merasa enggan untuk mengangkat kepala ku sehingga Rasulullah turun dari belakangku.” (HR Ahmad dan An Nasa’I).

Ada juga kejadian serupa, saat beliau bersujud sangat lama dalam salat berjama’ah-karena dinaiki Hasan dan Husain. Kemudian ada sahabat yang bertanya, ‘Mengapa melakukan demikian?’

Rasulullah SAW menjawab: “Aku tak suka membuatnya tergesa-gesah, sampai dia memenuhi hajatnya.” (HR Nasai, Ahmad, dan Hakim)

Bahkan saat memiliki wktu senggang, Rasulullah SAW selalu menghabisakannya dengan bermain dengan cucunya sambil mendoakan kebaikan padanya.

Usamah bin Zaid meriwayatkan, suatu saat Rasulullah SAW mengangkatku di pahanya, kemudian meletakkan Hasan bin Ali di paha sebelahnya, lantas beliau berdoa, “Ya Allah sayangilah keduanya, sesungguhnya aku menyeyangi keduanya.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Nasa`i)

Abdullah bin Ja`far bin Abi Thalib meriwayatkan; “Saat nabi Muhammad SAW pulang dari perjalanan, beliau menyempatkan diri bertemu cucu-cucunya lalu memboncengnya bersama dalam satu kendaraan.” (HR Muslim, Baihaqi, dan Nasai)

Demikian sedikit kisah dan penjelasan mengenai cucu Nabi Muhammad, makhluk yang juga dicintai oleh beliau hingga akhir hayatnya.

  • https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2019/10/mengenal-cucu-cucu-nabi-muhammad-saw.html
  • https://sirojanmuniro.wordpress.com/2011/11/30/cucu-cucu-nabi-muhammad-saw/
  • https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2018/11/13/154666/begini-interaksi-nabi-bersama-anak-dan-cucu.html
  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44250

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb