Diet Mediterania Bisa Kurangi Risiko Osteoporosis, Ini Penjelasannya!
Osteoporosis adalah salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan diet mediterania.
Tulang adalah jaringan hidup yang dapat mengisi sendiri. Komponen utamanya adalah kolagen protein dan mineral yang disebut kalsium fosfat. Komponen itulah yang bisa membuat tulang fleksibel, kuat dan tangguh.
Melansir dari University of East Anglia, tulang melewati siklus resorpsi terus-menerus, di mana tulang lama diambil dan dibentuk.
Sejak lahir hingga dewasa, pembentukan lebih cepat dari resorpsi. Sehingga tulang bertambah besar dari segi ukuran, berat dan kepadatan.
Tetapi sekitar usia 30 tahun, kepadatan dan kekuatan tulang akan memuncak. Sedangkan massa tulang mulai menurun karena resorpsi secara bertahap melebihi pembentukan.
Osteoporosis adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati. Penyakit ini bisa membuat tulang rapuh dan meningkatkan risiko patah tulang pinggung, pergelangan tangan dan tulang belakang.
Penyakit osteoporosis ini terjadi ketika laju resorpsi terlalu cepat atau pembentukannya terlalu lambat. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada individu yang tidak mencapai puncak massa tulang optimal.
Setelah menopause, tingkat keropos tulang meningkat pada wanita yang menyebabkan sekitar 80 persen kasus osteoporosis.
Risiko osteoporosis ini bisa menurun dengan cara diet mediterania yang bisa memperlambat keropos tulang. Diet mediterania adalah cara makan yang sangat sehat.
Baca Juga: Diet Mediterranean, Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan di Tahun 2019
Diet Mediterania untuk Osteoporosis
Foto: cbsnews.com
Pola makan mediterania fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Diet mediterania ini memberikan asam lemak omega-3 esensial, serat dan antioksidan.
Penelitian menunjukkan pola makan ini juga bisa melindungi kesehatan jantung karena mengurangi risiko seseorang terkena alzheimer.
Kaitannya dengan Osteoporosis
Foto: verywellhealth.com
Kaitannya dengan osteoporosis, penelitian dari University of East Anglia menemukan bahwa diet mediterania bisa mengurangi keropos tulang pada orang osteoporosis.
Konsumsi makanan mediterania ini bisa mengurangi kehilangan tulang pinggu hanya dalam 12 bulan.
Para peneliti pun telah membuktikannya dengan meneliti 1.142 orang usia 65 hingga 79 tahun.
Para peneliti membagi para peserta menjadi dua kelompok yang menjalani diet mediterania dan tidak. Lalu, peneliti mengukur kepadatan tulang para peserta setelah 12 bulan percobaan.
Hasilnya, penderita osteoporosis yang menjalani diet mediterania mengalami peningkatan kepadatan tulang, terutama area yang menghubungkan tulang paha ke sendi pinggul.
Sedangkan, peserta yang tidak menjalani diet mediterania tidak mengalami peningkatkan kepadatan tulang. Sebaliknya, mereka terus mengalami penurunan kepadatan tulang.
"Tulang membutuhkan waktu lama untuk dibentuk. Sehingga uji coba berlangsung selama 12 bulan. Jadi kami juga bisa melihat perbedaan nyata antara kelompok diet mediterania dan tidak," jelas ketua studi Susan Fairweather-Tait, dari Fakultas Kedokteran Universitas East Anglia Norwich.
Baca Juga: 6 Kesalahan Belanja Bulanan yang Menggagalkan Diet dan Merusak Kesehatan
Diet Mediterania Bantu Keropos Tulang Lebih Lama
Foto: unsplash.com
Berdasarkan hasil penelitian ini, para ilmuwan yakin bahwa diet mediterania bisa membantu orang dengan kepadatan tulang normal bisa menjaga kesehatan tulang mereka.
Karena diet mediterania ini membantu seseorang mengalami keropos tulang lebih lambat dan lama. Apalagi diet mediterania juga membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, parkinson, alzheimer hingga kanker.
Sementara dilansir dari The American Journal of Clinical Nutrition, diet mediterania juga menurunkan keropos tulang belakang lumbar dan seluruh tubuh pada penderita osteoporosis.
Bahkan mereka juga mengalami peningkatkan kepadatan tilang di bagian leher tulang paha.
Padahal area tersebut sangat rentan mengalami osteoporosis. Karena keropos tulang di leher femur itulah bisa menyebabkan patah tulang pinggul yang umum terjadi pada orangtua dengan osteoporosis.
Meski begitu, para peneliti masih membutuhkan studi yang lebih besar dari orang dengan osteoporosis untuk membuktikan pengaruh diet mediterania pada kepadatan tulang mereka.
Baca Juga: 24 Ide Nama Bayi dalam Bahasa Yunani dengan Arti yang Indah
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.