Bacaan Doa Iktidal Lengkap dengan Tata Caranya saat Salat
Doa Iktidal dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
Dikutip dari Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ada perbedaan pendapat mengenai hukum bersedekap ketika Iktidal.
Ada yang membid’ahkan dan ada juga yang mengisyaratkan.
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albani, bersedekap ketika iktidal hukumnya bid’ah.
Namun menurut Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, bersedekap ketika Iktidal disyari’atkan.
Meski begitu, tampaknya lebih tepat dengan menggunakan teori fiqih ikhtilaf karena menggunakan dalil hadis yang sama.
Terdapat beberapa doa Iktidal yang harus diketahui umat Islam.
Jika salat sendirian atau sebagai imam, ketika bangkit dari ruku’ menuju iktidal harus membaca doa Iktidal.
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’allahu Liman Hamidah
Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Setelah sampai pada posisi iktidal maka baru membaca bacaan-bacaan ketika iktidal.
Dikutip Bekal Islam Firanda, beberapa di antaranya ada yang pendek hingga panjang, yakni:
1. Doa Iktidal Pertama
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْد
Rabbanaa lakal hamdu
Artinya: “Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji.”
2. Doa Iktidal Kedua
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد
Rabbanaa wa lakal hamdu
Artinya: “Wahai Rabb kami, dan bagi-Mu segala puji,”
3. Doa Iktidal Ketiga
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْد
Allahumma rabbanaa lakal hamdu
Artinya: “Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji),”
Baca Juga: Kenali 3 Gejala Sipilis pada Wanita, Waspada Moms!
4. Doa Iktidal Keempat
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد
Allahumma rabbanaa wa lakal hamdu
Artinya: “Ya Allah Rabb kami, dan bagi-Mu segala puji,”
5. Doa Iktidal Kelima
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْد
Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du
Artinya:
“Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya,”
6. Doa Iktidal Keenam
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَد
Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu
Artinya:
“Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya, dan tidak bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan.”
7. Doa Iktidal Ketujuh
اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ، وَمِلْءَ الْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْد
Allahumma rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du
Artinya:
‘Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya).”
8. Doa Iktidal Kedelapan
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Allahumma rabbanaaa wa lakal hamdu mil-us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa maa bainahumaa wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du ahlats tsanaa-i wal majdi ahaqqu maa qoolal ‘abdu wa kullunaa ‘abdun, allahumma laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu
Artinya:
“Ya Allah Rabb kami,dan bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh yang ada di antara langit dan bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya."
"Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba. Dan semua kami adalah hamba-Mu semata."
"Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan.
Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat dari-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan).”
Baca Juga: Radang Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.