Doa Menerima Zakat Fitrah dan Artinya, Mustahik Wajib Tahu!
Waktu Membayar Zakat
Doa menerima zakat wajib dilatunkan bagi mereka yang termasuk dalam golongannya.
Sementara itu, waktu membayar zakat dilihat berdasarkan jenis zakat yang dibayarkannya.
Ketika memasuki waktu membayar zakat fitrah, waktu ideal yang disarankan adalah saat bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Sebagaimana hadis dari Ibnu Umar RA:
"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar.
Beliau SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk salat (Id).” (HR Bukhari dan Muslim)
Alangkah baiknya untuk membayar zakat fitrah sejak awal Ramadan dan paling lambat sebelum salat Idulfitri.
Baca Juga: Bacaan dan Arti Surat At Taubah Ayat 60 serta Tafsir Kandungannya Tentang Penerima Zakat
Hukum Kewajiban Membayar Zakat
Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional, zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).
Menurut istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan dari harta, sifat-sifat, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Orang yang menunaikan zakat disebut muzakki, sedangkan orang yang menerima zakat disebut Mustahik.
Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam.
Ketentuan ini untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki, tetapi tidak semua harta terkena kewajiban zakat.
Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya:
- Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal
- Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya
- Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang
- Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya
- Harta tersebut melewati haul
- Pemilik harta tidak memiliki utang jangka pendek yang harus dilunasi.
Baca Juga: Apakah Bahaya Jika Bayi Sering Kaget? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini
Syarat-Syarat Membayar Zakat
Seorang umat muslim yang telah diwajibkan berzakat ini disebut juga sebagai Muzakki.
Adapun syarat-syarat seorang umat Islam disebut sebagai muzakki, dilansir dari Lembaga Amil Zakat Gema Indonesia Sejahtera, meliputi:
1. Beragama Islam
Syarat dalam membayar zakat yang pertama adalah harus beragama Islam.
Kewajiban zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam. Hadis Rasulullah SAW menyatakan:
“Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, ‘inilah sedekah (zakat) yang diwajibkan oleh Rasulullah kepada kaum Muslim.” (HR Bukhari).
2. Merdeka
Setelah itu, mereka wajib berzakat apabila telah dikatakan merdeka atau merasakan kebebasan.
Kewajiban membayar zakat hanya diwajibkan kepada orang-orang yang merdeka. Hamba sahaya tidak dikenai kewajiban berzakat.
3. Dimiliki secara Sempurna
Harta benda yang wajib dibayarkan zakatnya adalah harta benda yang dimiliki secara sempurna oleh seorang Muslim.
4. Mencapai Nishab
Seorang Muslim wajib membayar zakat jika harta yang dimilikinya telah mencapai nishab.
Nishab zakat harta berbeda-beda, tergantung jenis harta bendanya.
5. Telah Haul
Harta benda wajib dikeluarkan zakatnya jika telah dimiliki selama satu tahun penuh.
Hadis Rasulullah menyatakan:
“Abdullah ibnu Umar berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda ‘Tidak ada zakat pada harta seseorang yang belum sampai satu tahun dimilikinya.” (HR Daruquthni).
Baca Juga: 17+ Cara Mengusir Tokek Alami dan Menurut Pandangan Islam
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.