02 September 2022

Mengenal Filum Protista Beserta Klasifikasi dan Ciri-cirinya

Bukan hewan maupun tumbuhan
Mengenal Filum Protista Beserta Klasifikasi dan Ciri-cirinya

Selain hewan dan tumbuhan, ternyata ada 1 kelompok makhluk hidup lain di dunia. Mereka adalah filum protista atau kerap disebut juga kingdom protista.

Protista atau protist sering disebut sebagai makhluk hidup pertama. Pertama kali diamati pada tahun 1860 oleh John Hogg, kemudian diberi nama “Protista” oleh Ernst Haeckel di tahun 1866.

Untuk mengenal lebih jauh apa itu filum protista, simak informasi pada artikel ini hingga akhir, ya Moms!

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Burung, Habitat, dan Contohnya untuk Edukasi

Apa Itu Filum Protista?

Ilustrasi Manusia dan Tumbuhan
Foto: Ilustrasi Manusia dan Tumbuhan (Canva.com)

Meskipun punya nama depan yang sama dengan filum mollusca (moluska), kingdom protista ternyata merupakan jenis makhluk hidup yang berbeda.

Mengutip dari laman Livescience, protista atau protists adalah semua organisme eukariotik yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur.

Meski bukan termasuk ke dalam golongan hewan, tumbuhan, maupun jamur, kingdom protista punya beberapa sifat tertentu yang membuat peneliti akhirnya menggolongkan mereka ke dalam kelompok menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan menyerupai jamur.

Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ciri-ciri filum protista berdasarkan klasifikasinya.

Baca Juga: Serba-Serbi seputar Hewan Reptil, Ciri-Ciri, Keunikan, dan Habitatnya

Ciri-Ciri Umum Kingdom atau Filum Protista dan Habitatnya

Ilustrasi Amoeba atau Ameba
Foto: Ilustrasi Amoeba atau Ameba (Pexels/Monstera)

Setelah mengetahui informasi umum mengenai filum protista, kini Moms bisa mengenalnya lebih jauh melalui beberapa ciri-ciri.

Pada dasarnya, filum protista memiliki ciri-ciri berikut:

  • Umumnya mereka termasuk makhluk bersel satu (Uniseluler), meski begitu ada beberapa jenis protista lain yang multiseluler atau punya banyak sel, misalnya alga cokelat dan alga merah.
  • Habitat filum protista utamanya adalah di tempat lembab atau bahkan berair, bisa di danau air tawar maupun di laut asin.
  • Ada yang bersifat autotrofik (dapat bertahan hidup dan membuat makanannya sendiri), ada pula yang heterotrofik (Harus mendapat nutrisi dari organisme lain untuk bertahan hidup atau bersimbiosis dengan organisme lain).
  • Ada yang bersifat aerob (memerlukan oksigen untuk proses respirasi yang bertempat di mitokondria), ada pula yang bersifat anaerob (tidak memerlukan oksigen untuk bernapas, karena mereka melakukan simbiosis dengan bakteri lain yang bersifat aerob).
  • Bersifat motil yang bisa bergerak bebas. Ini lantaran ada sebagian protista yang punya alat gerak seperti flagel atau bulu cambuk, silia atau rambut getar, dan pseudopodia atau berkaki semu.

Baca Juga: Mengenal Ciri dan Karakteristik Hewan Mamalia, dan 15 Contoh Hewannya

Klasifikasi Filum Protista Berdasarkan Karakteristik Khususnya

Selain karakteristik di atas, ada beberapa ciri-ciri khusus dari filum protista berdasarkan klasifikasi pembagiannya.

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Paramecium caudatum
Foto: Paramecium caudatum (Britannica)

Ada beberapa ciri khusus yang membuat protista jadi mirip dengan hewan, yakni:

  • Bersel satu dan punya ukuran tubuh sebesar 10- 200 micrometer.
  • Tidak punya dinding sel (dinding sel hanya dimiliki oleh filum protista menyerupai tumbuhan).
  • Umumnya bersifat heterotrof.
  • Bisa mencari makanan sendiri, namun adapula yang hidup sebagai parasit dari organisme lain untuk mendapatkan makanan.
  • Umumnya punya alat untuk bergerak..
  • Dapat bereproduksi secara seksual atau degeneratif (kawin dengan organisme lain) maupun bereproduksi secara aseksual atau vegetatif (bereproduksi dengan cara membentuk tunas).

Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas, yakni:

  • Rhizopoda: Punya alat gerak yang disebut pseudopodia. Contohnya Ameba.
  • Flagellata: Punya alat gerak seperti rambut cabuk (Flagel). Contohnya Euglena.
  • Ciliata: Punya alat gerak berupa rambut getar (Cilia). Contohnya Paramecium.
  • Sporozoa: Filum protista yang tidak punya alat gerak. Umumnya hidup sebagai parasit untuk makhluk hidup lainnya. Contohnya Plasmodium, parasit penyebab penyakit malaria.

Baca Juga: 3 Adaptasi Makhluk Hidup dan Contohnya: Morfologi, Fisiologi, dan Tingkah Laku

2. Protista Mirip Tumbuhan

Euglenaphyta
Foto: Euglenaphyta (Britannica)

Berbeda dengan protozoa yang sudah pasti bersel satu, filum protista mirip tumbuhan terbagi menjadi 2, bersel satu, dan bersel banyak.

Protista bersel satu disebut sebagai fitoplankton, sedangkan yang bersel banyak disebut sebagai alga.

Meski punya jumlah sel yang berbeda, kedua jenis dalam kingdom protista ini dapat hidup dengan cara berfotosintesis.

Selain kedua ciri di atas, berikut karakteristik protista mirip tumbuhan:

  • Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis hanya sebesar 8 mikrometer sampai ada yang sebesar pohon atau setara 60m, contohnya rumput laut.
  • Punya dinding sel.
  • Dapat berfotosintesis.
  • Punya 4 jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang tersimpan dalam kloroplas.
  • Punya beberapa pigmen fotosintektik selain klorofil, contohnya xantofil (kuning), fikosiasin (biru), fikoeritin (merah), karotenoid, dan fukosantin (cokelat).
  • Bereproduksi secara aseksual maupun seksual.

Secari garis besar, klasifikasi protista mirip tumbuhan terbagi menjadi 3 filum, di antaranya:

1. Filum Chrysophyta

Biasanya berwarna cokelat keemasan. Biasa hidup di tanah yang lembab dan berair tawar.

Selain punya klorofil, protista jenis ini juga punya pigmen karoten fikosantin, ini membuat tubuh mereka berwarna cokelat keemasan.

2. Dinoflagellata atau Pyrrophyta

alias ganggang api: Dapat bersinar di malam hari dan berkembang biak dengan pesat ketika suhu air sedang hangat.

Biasanya punya pigmen klorofil a dan c, fikobilin, santofil, dan dinosatin. Ini membuat ganggang api punya beranekaragam warna, mulai dari hijau, cokelat kemerahan, hingga kekuningan.

3. Filum Euglenophyta

bersel satu, punya flagella, punya bintik mata yang bisa menangkap cahaya atau stigma (Berfungsi ketika mereka berfotosintesis), dan berkembang biak dengan membelah diri.

Ini merupakan salah satu contoh filum protesta yang mirip tumbuhan dan hewan sekaligus, karena selain bisa berfotosintesis, mereka bisa berburu makanan dengan mengonsumsi organisme kecil lainnya.

3. Protista Mirip Jamur

Diatoms and Radiolarians
Foto: Diatoms and Radiolarians (Britannica)

Filum Protista jenis ini disebut mirip jamur lantaran punya beberapa ciri khusus yang membuat mereka mirip jamur, yaitu:

  • Bersifat heterotof lantaran tidak memiliki klorofil, mereka makan dengan cara membuat berbagai bahan organik jadi membusuk.
  • Berkembang biak dengan spora.

Umumnya protista mirip jamur terbagi menjadi 2 jenis, yakni jamur lendir dan jamur air. Begini perbedaannya:

1. Jamur Lendir

Biasa ditemukan pada kompos maupun batang kayu yang membusuk.

Jenis jamur ini terbagi menjadi 2 berdasarkan caranya berkerumun, yakni aseluler (Berkumpul dengan sejenisnya untuk membentuk satu sel dengan banyak inti) dan seluler (Sekalipun mereka berkerumun, mereka tidak menjadi satu sel yang sama).

2. Jamur Air

Biasa ditemukan di tanah lembab dan permukaan air.

Jamur jenis ini biasanya tergolong ke dalam biota yang merusak tanaman maupun jadi parasit di tubuh ikan dan organisme air lainnya.

Baca Juga: 12 Manfaat Tumbuhan bagi Makhluk Hidup, Apa Saja?

Manfaat Filum Protista untuk Kehidupan

Struktur Filum Protista
Foto: Struktur Filum Protista (byjus.com)

Meskipun beberapa jenisnya tergolong sebagai parasit, ada beberapa manfaat filum protista yang ternyata bagus untuk ekosistem, di antaranya adalah:

  • Berfungsi sebagai dasar dari rantai makanan
  • Beberapa protista dapat menghasilkan oksigen yang dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel atau bahan bakar nabati
  • Sumber makanan utama bagi banyak hewan, contohnya makanan untuk ikan paus yang hanya makan fitoplankton
  • Di beberapa kasus khusus, filum protista dikembangbiakkan dan kemudian dipanen untuk diolah menjadi makanan maupun bahan baku industri lainnya

Selain membawa manfaat bagi kehidupan, ada beberapa filum protista yang dapat membawa penyakit untuk manusia, misalnya:

  • Entemoeba histolytica dan hartmani, bisa hidup di dalam usus manusia dan membuat manusianya mengalami diare dan disentri.
  • Trypanosoma gambiense, biasanya ada menginfeksi darah manusia dan membuat manusia mengalami penyakit tidur.
  • Entamoeba gingivalis yang dapat hidup di rongga mulut, kehadiran organisme ini dapat memperparah terjadinya radang gusi.

Nah, itu dia Moms informasi lengkap seputar filum protista. Menarik, bukan?

Selamat belajar bersama si Kecil!

  • https://www.livescience.com/54242-protists.html
  • https://www.britannica.com/science/protist/Respiration-and-nutrition
  • https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Introductory_and_General_Biology/Book%3A_Introductory_Biology_(CK-12)/08%3A_Protists_and_Fungi/8.05%3A_Algae
  • https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Introductory_and_General_Biology/Book%3A_Introductory_Biology_(CK-12)/08%3A_Protists_and_Fungi/8.06%3A_Molds
  • https://byjus.com/biology/protista/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb