7 Ciri-Ciri Friendzone dan Cara Keluar dari Hubungan Itu
Cara Keluar dari Hubungan Friendzone
Terjebak friendzone sangatlah tidak menyenangkan, apalagi kalau sudah sangat menyukainya.
Meski demikian, kamu harus mampu bersikap tegas agar hubungan tidak menyenangkan ini tidak berkepanjangan.
Ini dia berbagai cara agar bisa keluar dan move on dari friendzone.
1. Jangan Terlalu Berusaha
Hubungan friendzone adalah hubungan yang tidak seimbang karena salah satu pihak berusaha lebih daripada yang lainnya.
Agar lebih mudah keluar dari situasi ini, cobalah untuk tidak terlalu berusaha seperti sebelumnya.
Kurangi frekuensi mengirim pesan, menelepon, atau mengajaknya bertemu lebih dulu. Hal ini akan membantu perlahan-lahan move on dari hubungan ini.
2. Hindari Selalu Ada Untuknya
Ketika menyukai seseorang, kita akan dengan mudahnya bilang "ya" dan berusaha selalu ada untuknya, mengorbankan waktu, perasaan hingga materi yang dimiliki.
Mulai sekarang, ambil sikap tegas dengan berani menolak jika ia minta bantuan ataupun sekadar ditemani untuk jalan-jalan ke luar.
Dengan begitu, dia tidak akan selalu bergantung pada kehadiran kamu ataupun sebaliknya.
Baca Juga: Cara Membuat Bubur Asyura, Yuk Kenali Juga Sejarahnya!
3. Fokus pada Diri Sendiri
Cara agar bisa keluar dari friendzone adalah dengan fokus pada mengembangkan diri dan melakukan hal-hal bermanfaat.
Ada banyak hal yang bisa mengalihkan perhatian darinya, misalnya saja melakukan hobi favorit, seperti:
- Belajar makeup
- Belajar masak
- Kegiatan apa pun yang bisa membuat kamu menjadi lebih baik
Baca Juga: Arti Respect dalam Kalimat dan Maknanya di Hubungan Cinta
4. Tegas dengan Batasan
Memutus pertemanan sepihak ketika berada dalam hubungan friendzone bukanlah keputusan yang bijak.
Agar bisa perlahan keluar dari hubungan ini, buatlah batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pertemanan kalian.
Misalnya saja, menolak ketika orang yang ditaksir bercerita tentang perempuan disukainya, meminta saran ketika "menembak" seseorang dan sebagainya.
Jangan sampai perasaan sepihak itu merugikan diri dan menghancurkan pertemanan kalian, ya.
5. Jujur dengan Perasaan
Langkah lainnya yang bisa dilakukan jika terjebak friendzone adalah dengan menyatakan perasaan dengan jujur.
Ajak dia mengobrol seperti biasa, supaya suasana tidak menjadi canggung.
Ungkapkan semua hal yang ingin disampaikan. Apa pun responsnya, terima dan tetap pertahankan hubungan pertemanan kalian.
Memang perlu keberanian melakukan hal ini, tapi kalau tidak mencobanya, siapa yang tahu?
6. Temukan Gebetan Baru
Banyak yang bilang kalau cara terbaik untuk move on dari hubungan sebelumnya adalah mencari gebetan baru.
Saran ini perlu dicoba agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan atau kekecewaan.
Siapa tahu ternyata gebetan baru kamu itu bisa membawa suasana menyenangkan dan membuat lebih cepat move on.
Baca Juga: 9 Ciri Toxic Relationship, Waspada Bila Moms Mengalaminya
7. Buat Rencana dan Tujuan
Tetapkan tujuan dan rencana baru untuk masa depan kamu setelah mengakhiri hubungan friendzone.
Fokuslah pada pertumbuhan pribadi, karier, pendidikan, atau proyek-proyek yang memberi diri kita rasa pencapaian dan tujuan yang baru.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan memiliki sesuatu yang bisa fokuskan dan membangun kehidupan yang lebih memuaskan.
8. Beri Waktu pada Diri Sendiri
Beri diri kamu jarak dan waktu untuk menyembuhkan perasaan.
Dalam hal ini, kita mungkin perlu menghindari interaksi yang terlalu intens dengan lawan jenis selama waktu tertentu.
Nah, coba gunakan waktu ini untuk merawat diri sendiri, mengeksplorasi hobi baru.
Fokus pada pertumbuhan pribadi agar bisa segera melupakan hubungan friendzone yang tidak menguntungkan.
9. Jangan Menyalahkan Keadaan
Jangan menyalahkan diri sendiri atas situasi friendzone. Tidak ada yang salah dengan kamu sebagai individu.
Selain itu, tidak semua hubungan dengan lawan jenis harus berubah menjadi romantis, dan itu adalah hal yang wajar.
Jadi, terimalah bahwa ini adalah situasi yang dapat terjadi pada siapa pun, dan itu tidak berarti ada yang salah dengan dirimu.
10. Cari Dukungan Orang Lain
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman-teman dekat, keluarga, atau bahkan dari seorang profesional jika kamu merasa kesulitan move on.
Bercerita kepada orang lain tentang perasaan dapat membantu kamu untuk mendapatkan perspektif baru, saran, atau sekadar dukungan emosional yang dibutuhkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.