21 September 2022

Gempa Vulkanik: Penyebab, Dampak, dan Contoh Peristiwanya di Indonesia

Ternyata ini dampak akibat terjadinya gempa vulkanik
Gempa Vulkanik: Penyebab, Dampak, dan Contoh Peristiwanya di Indonesia

Dalam periode 2-8 September 2022, BMKG telah mencatat terjadinya gempa vulkanik di Gunung Merapi hingga 528 kali.

Kejadian itu tergolong luar biasa, BMKG akhirnya mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Di balik aktivitas Gunung Merapi yang memang cukup meresahkan, sebetulnya apa itu gempa vulkanik?

Mengapa jenis gempa ini bisa terjadi hingga ratusan kali dalam sepekani dan apa dampaknya bagi wilayah yang mengalaminya?

Untuk berwaspada, mari ketahui secara lebih lengkap soal bencana alam gempa vulkanik, terutama potensi terjadinya di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini Tips Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami Saat Berlibur

Penyebab Gempa Vulkanik

Penyebab Gempa Vulkanik
Foto: Penyebab Gempa Vulkanik

Foto: alat seismograf (Orami Photo Stocks)

Secara garis besar, gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau kerak bumi.

Gempa bumi sendiri terbagi dalam beberapa jenis tergantung dari penyebabnya. Nah, salah satu jenisnya ialah gempa vulkanik.

Dikutip dari Magma Indonesia, gempa vulkanik merupakan getaran kecil yang terjadi di kerak bumi akibat aktivitas magma atau erupsi gunung berapi.

Gempa bumi jenis ini dapat terjadi sebelum, selama, maupun sesudah gunung api meletus.

Pergerakan magma di bawah permukaan bumi tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan pada bebatuan di sekitar magma hingga akhirnya bisa memicu gempa bumi dan membuat erupsi gunung berapi terjadi.

Karena gempa vulkanik ini disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, jenis gempa ini akhirnya juga dikenal dengan sebutan gempa gunung berapi atau volcano tectonic earthquake.

Kategori Gempa Gunung Berapi

Kategori Gempa Gunung Berapi
Foto: Kategori Gempa Gunung Berapi (Orami Photo Stock)

Foto: gunung merapi (Orami Photo Stocks)

Umumnya, ada dua jenis gempa yang dapat terjadi di sekitar wilayah gunung berapi. Pertama adalah gempa vulkanik-teknonik dan yang kedua ialah gempa bumi jangka panjang.

Singkatnya, gempa vulkanik-tektonik terjadi akibat perubahan tegangan pada batuan padat akibat penarikan magma.

Gempa jenis ini dapat membuat tanah disekitarnya surut hingga akhirnya menghasilkan retakan tanah yang besar.

Jenis yang kedua alias gempa bumi jangka panjang disebabkan oleh masuknya magma ke batuan di sekitar gunung berapi.

Gempa bumi ini terjadi karena ada perubahan tekanan akibat pergerakan magma yang tidak stabil.

Saat magma terus masuk ke bebatuan di sekitar, gempa bumi akan terus terjadi. Kondisi ini persis yang sedang terjadi di Gunung Merapi saat ini.

Biasanya, jenis gempa ini bisa menunjukkan potensi terjadinya letusan gunung berapi. Meski demikian, aktivitas gempanya masih harus dipantau oleh ilmuwan menggunakan alat bernama seismograf.

Seismograf sendiri berfungsi untuk merekam sinyal tremor vulkanik atau disebut juga sinyal dari gempa bumi yang mungkin terjadi.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Gempa Bumi, Bisa Jadi Akibat Memendam Emosi!

Dampak Volcano Tectonic Earthquake

Dampak Volcano Tectonic Earthquake
Foto: Dampak Volcano Tectonic Earthquake

Foto: dampak gempa vulkanik (Orami Photo Stocks)

Besar kecilnya kekuatan gempa vulkanik yang terjadi ditentukan oleh besarnya pergerakan magma atau letusan gunung berapi itu sendiri.

Kendati demikian, terjadinya volcano tectonic earthquake tetap dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.

Gempa vulkanik berskala rendah bisa jadi penanda untuk memperingatkan warga sekitar akan potensi terjadinya letusan gunung berapi.

Dengan demikian, warga yang tinggal di dekat gunung berapi dapat dievakuasi ke daerah yang lebih aman.

Sedangkan gempa gunung berapi yang terjadi dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi. Bila hal ini terjadi, dampak lebih besar tentunya tidak dapat dihindari.

Berikut dampak yang terjadi akibat gempa vulkanik dan letusan gunung berapi:

  • Terjadinya retakan tanah
  • Deformasi, atau perubahan bentuk dan posisi tanah akibat terjadinya suatu tekanan
  • Kerusakan di sekitar lingkungan yang terdampak

Contoh Terjadinya Gempa Vulkanik di Indonesia

Dari sekian banyak gempa yang terjadi di Indonesia, gempa vulkanik hanya terjadi sekitar 7 persennya. Tandanya, tidak cukup banyak gempa vulkanik yang terjadi di Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut contoh beberapa peristiwa gempa vulkanik yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Gempa Gunung Merapi

Gempa Gunung Merapi
Foto: Gempa Gunung Merapi (AntaraNews)

Foto: gunung merapi (AntaraNews)

Gempa yang terjadi akibat aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah ini jadi contoh pertama peristiwa gempa vulkanik di Indonesia.

Seperti dikutip dari pengumuman BMKG, gempa vulkanik akibat aktivitas Gunung Merapi terjadi hingga 528 kali dalam sepekan terakhir.

Selain kondisi di tahun ini, Gunung Merapi juga pernah mengalami gempa gunung berapi hingga 17 kali dalam sehari di tahun 2010.

Guncangan tersebut akhirnya menimbulkan erupsi gunung berapi di tanggal 26 Oktober 2010.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Film Bencana Alam yang Seru dan Menegangkan

2. Gunung Anak Krakatau

erupsi gunung anak krakatau antaranews
Foto: erupsi gunung anak krakatau antaranews (AntaraNews)

Foto: erupsi gunung anak krakatau (AntaraNews)

Contoh selanjutnya ialah yang terjadi di Gunung Anak Krakatau.

Sebelum meletus di Desember 2019, Gunung Anak Krakatau telah lebih dulu mengalami gempa vulkanik selama 3 bulan terakhir.

Variasi intensitas yang terjadi cukup beragam, mulai dari gempa vulkanik dangkal, dalam, hingga tremor.

3. Gunung Kelud

gunung kelud wikipedia
Foto: gunung kelud wikipedia (Wikipedia)

Foto: gunung kelud (Wikipedia)

Gunung Kelud sempat beberapa kali mengalami gempa vulkanik.

  1. Di tahun 1951, gempa terjadi 2 kali selama 3 minggu sebelum erupsi terjadi.
  2. Di tahun 1966, gempa vulkanik terjadi 15 menit sebelum gunung meletus terjadi dan menewaskan 210 orang.
  3. Di tahun 1990, gempa vulkanik telah terjadi selama beberapa bulan ke belakang. Puncaknya, guncangan pernah terjadi hingga 40 kali dalam sehari sebelum akhirnya erupsi terjadi.

Itu dia informasi seputar gempa vulkanik dan contoh peristiwanya di Indonesia.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam ini, ada baiknya untuk menyiapkan tas siaga bencana yang berisi berbagai barang penting seperti makanan, pakaian, hingga obat-obatan.

Jaga selalu diri Moms dan keluarga, ya!

  • https://pnsn.org/outreach/earthquakesources/volcanic
  • https://www.antaranews.com/berita/3110269/merapi-dalam-sepekan-mengalami-528-kali-gempa-vulkanik-dalam
  • https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/glossary/gempa-vulkanik
  • http://www.geo.mtu.edu/volcanoes/hazards/primer/eq.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb