02 April 2024

Gumpalan Darah Haid seperti Daging, Apakah Tanda Keguguran?

Kondisi ini menjadi tanda atau ancaman keguguran
Gumpalan Darah Haid seperti Daging, Apakah Tanda Keguguran?

2. Keguguran

Saat janin tak dapat bertahan dalam kandungan, janin akan dikeluarkan dari rahim melalui vagina berbentuk darah yang encer atau menggumpal.

Oleh karenanya, keguguran merupakan salah satu penyebab gumpalan darah haid seperti daging.

Dalam kasus ini, bisa jadi, Moms sebenarnya sudah hamil sehingga mengira darah yang keluar adalah darah haid.

Padahal sebenarnya itu adalah janin yang keluar melalui vagina sehingga berbentuk gumpalan.

Menurut National Health Services, gejala keguguran meliputi:

  • Kram dan nyeri di perut bagian bawah.
  • Keluarnya cairan dari vagina.
  • Keluarnya jaringan dari vagina.
  • Tidak lagi mengalami gejala kehamilan, seperti rasa sakit dan nyeri payudara.

Baca juga: 15 Larangan saat Haid Menurut Islam dan Kesehatan, Catat!

3. Mioma Uteri

Ilustrasi Menstruasi
Foto: Ilustrasi Menstruasi (Orami Photo Stocks)

Jika Moms mengalami adanya gumpalan darah haid seperti daging, ini bisa jadi tanda Moms mengidap mioma uteri.

Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini disebabkan oleh perubahan genetik.

Hal ini kerap kita sebut dengan tumor jinak yang ada di uterus dan akan memperluas endometrium.

Penderita tumor jinak ini biasanya akan merasa nyeri luar biasa ketika menstruasi dan darah yang keluar sangat deras.

Pada beberapa kasus, estrogen dan progesteron yang tidak seimbang mendorong pertumbuhan tumor jinak ini, Moms.

4. Fibroid

Bila Moms memiliki fibroid di dalam rahim, tentu darah yang keluar akan semakin banyak dan menggumpal.

Hampir mirip dengan uteri, bedanya darah haid yang menggumpal ini lebih mengarah ke tumor ganas.

Fibroid adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di rahim. Kondisi ini tidak berpotensi kanker, tetappi bisa menimbulkan nyeri saat datang bulan dan penggumpalan darah menstruasi.

Penyebab fibroid tidak diketahui dengan pasti. Faktor risiko penyakit ini meliputi riwayat keluarga dengan fibroid, obesitas, atau pubertas dini.

Gejalanya meliputi perdarahan menstruasi yang berat, haid yang lama atau melebihi siklus normal. dan nyeri panggul.

Baca juga: Berhubungan saat Awal Haid, Apakah Aman dan Bisa Hamil?

5. Infeksi Rahim

Ilustrasi Siklus Menstruasi
Foto: Ilustrasi Siklus Menstruasi (Affiliatedurologist.com)

Terjadinya infeksi pada rahim serta salurannya membuat siklus menstruasi menjadi lebih lama.

Selain itu, darah yang dikeluarkan menjadi semakin banyak dan menggumpal.

Darah haid menggumpal dan banyak bisa meningkatkan risiko anemia atau kekurangan darah. Hal ini karena sel darah merah hilang banyak karena pendarahan.

Menurut Cleveland Clinic, wanita dengan anemia saat menstruasi mungkin akan merasa lelah, lemah, dan kesulitan bernapas.

6. Obstruksi

Obstruksi atau sumbatan juga bisa mengakibatkan gumpalan darah haid seperti daging.

Hal ini terjadi karena adanya polip pada leher atau mulut rahim dan sebagiannya disebabkan oleh infeksi yang menyumbat aliran reproduksi.

Rasa nyeri pada pinggang, rasa mual dan muntah, merupakan gejala yang sering dialami.

Baca juga: Selain Hamil, Ini 6 Penyebab Telat Menstruasi yang Harus Diwaspadai

7. Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi ketika terjadi perubahan pada otot rahim. Hal ini menyebabkan rahim membesar dan gangguan kontraksi pada otot rahim.

Tak jarang, ini menjadi penyebab gumpalan darah haid seperti daging.

Bahkan, volume darah yang keluar terbilang lebih banyak dari standar normalnya.

Mengutip National Center for Biotechnology and Information, rata-rata wanita kehilangan antara 30 dan 40 mililiter, atau 2 hingga 3 sendok makan darah selama menstruasi.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka ini sebenarnya mendekati 60 mililiter, atau sekitar 4 sendok makan.

8. Dampak Operasi Caesar

Operasi Caesar
Foto: Operasi Caesar

Gumpalan darah haid seperti daging bisa karena kondisi satu ini, Moms.

European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology menemukan timbulnya bercak darah pascamenstruasi dengan jumlah banyak setelah 1 tahun operasi caesar.

Jika Moms mengalami pendarahan berlebihan, kondisi ini bisa dikategorikan sebagai pendarahan pascapersalinan.

Ini bisa terjadi ketika organ dipotong, pembuluh darah tidak dijahit sepenuhnya, atau ada keadaan darurat selama persalinan.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh robekan pada vagina atau jaringan di dekatnya, episiotomi besar, atau rahim yang pecah.

Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb